Masalah yang didera Arminia Bielefeld rupanya tak hanya pada performa para pemainya di lapangan. Tim ini juga menderita krisis keuangan dalam beberapa tahun ke belakang.
Arminia sempat mengalami masa-masa tersulit usai menderita kebangkrutan pada musim dingin 2018 dengan nilai kerugian hampir 30 juta euro (Rp457 miliar). Bahkan, klub asal Kota Bielefeld itu sempat menghadapi pencabutan lisensi dari Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB).
Schueco Arena yang jadi markas kebanggaan mereka juga harus diserahkan kepada konsorsium lokal pada awal 2018. Sedangkan, Die Arminen terpaksa membayar sewa kepada konsorsium sebesar 800 ribu euro (Rp12,2 miliar) per tahun.
Berkat bantuan dari pebisnis lokal Bielefeld yang bersedia memberikan sumbangan kepada klub kesayangannya, Arminia akhirnya berhasil mengakuisisi kembali stadion. Mereka menstabilkan keuangan serta kembali berkompetisi di Bundesliga pada 2020.
Terdegradasinya Arminia Bielefeld memang bukanlah kabar yang mengejutkan melihat performanya yang kurang baik dalam 2 musim terakhir di Bundesliga. Namun, setidaknya, Die Arminen sudah berusaha semaksimal mungkin untuk bertahan di kasta tertinggi Liga Jerman.