5 Fakta Unik dari Hasil Final Liga Champions 2018

Real Madrid mengukuhkan status sebagai penguasa Liga Champions Eropa dengan meraih gelar ke-13 mereka sepanjang sejarah, termasuk 4 gelar dalam 5 musim terakhir. Kesuksesan Los Blancos memenangi kompetisi tertinggi antarklub Eropa 3 kali berturut-turut juga membuat mereka menyamai pencapaian Bayern Munich yang telah bertahan selama 42 tahun.

Cristiano Ronaldo juga mengukir rekor sebagai pemain pertama yang telah mengangkat trofi Liga Champions sebanyak 5 kali, dimana 1 di antaranya diraih bersama Manchester United. Ia juga merupakan salah satu kunci dominasi Real Madrid di Liga Champions selama 1 dekade terakhir.

Sebelum kedatangan Cristiano Ronaldo, langkah Real Madrid di Liga Champions sempat selalu terhenti di 16 besar selama 5 musim berturut-turut. Namun sejak CR7 mendarat di Santiago Bernabeu pada 2009, El Real tidak pernah gagal menapak semifinal dalam 8 musim terakhir, dengan 4 musim di antaranya dituntaskan sebagai juara.

Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, adalah pelatih ketiga setelah Bob Parsley dan Carlo Ancelotti yang memenangkan Piala/Liga Champions sebanyak 3 kali. Namun pencapaian Zidane bisa dibilang lebih mengkilap karena ia menjadi manager pertama yang meraihnya 3 musim beruntun.

Dominasi wakil Spanyol atas tim-tim Liga Primer Inggris juga tergambar dalam 7 final kompetisi antar klub Eropa terakhir yang melibatkan klub-klub dari kedua negara, dimana semuanya berakhir dengan keunggulan tim asal Spanyol. Ketujuh final tersebut mencakup 4 final Liga Champions dan 3 final Piala UEFA / Liga Europa.

Kali terakhir klub Inggris mampu mengalahkan klub Spanyol di laga final terjadi hampir 2 dekade lalu ketika Liverpool menjuarai Piala UEFA 2000-01 dengan menumbangkan wakil Spanyol Deportivo Alaves.

Tambahan 4 gol yang tercipta di Kiev membuat Liga Champions musim ini ditutup dengan total 401 gol dalam 125 pertandingan, alias 3,21 gol per pertandingan. Dalam hal rasio gol per laga, capaian tersebut adalah yang terbaik.

Memang jumlah 401 gol masih jauh tertinggal dari rekor 449 gol yang terjadi pada 2000-2001, namun ketika itu jumlah pertandingan yang dimainkan juga jauh lebih banyak yaitu 157 karena masih menggunakan format grup di babak pertama dan 16 besar.