5 Fakta Unik Piala Dunia Wanita yang Jarang Diketahui Pecinta Bola

Jika Piala Dunia pria dimulai pada tahun 1930, maka tahun 1986 menjadi waktu yang bersejarah bagi sepak bola perempuan. Pada kongres FIFA yang ke-45 di kota Meksiko, seorang delegasi dari Norwegia bernama Ellen Wille mengemukakan suaranya yang mewakili seluruh pesepak bola perempuan saat itu.

Ia menuntut upaya yang jauh lebih besar dari FIFA dalam mempromosikan sepak bola perempuan. Tak hanya itu, ia juga menyuarakan agar perempuan memiliki Piala Dunianya sendiri dan bisa ambil bagian di Olimpiade. Luar biasanya, suaranya saat itu langsung didengar dan mendapatkan respon yang cukup positif dari anggota yang kebanyakan adalah laki-laki.

Berkat aksinya tersebut, Ellen pun disebut-sebut sebagai orang yang paling berjasa dalam sejarah sepak bola perempuan. Di negara asalnya ia bahkan dijuluki sebagai Mother of Norwegian Women's Football.

Apa yang disuarakan oleh Ellen Wille memberikan dampak yang sangat siginifikan. Sebuah kompetisi uji coba untuk melihat kelayakannya pun kemudian diselenggarakan di China dengan diikuti oleh 12 negara dari 6 federasi sepak bola dunia. Pada kesempatan itu Norwegia keluar sebagai juara setelah mengalahkan Swedia.

Kompetisi uji coba pun dinilai sukses oleh FIFA dan pada 30 Juni 1991 mereka menyetujui untuk diselenggarakannya Piala Dunia resmi pertama untuk perempuan yang diselenggarkaan di China. Kompetisi bersejarah ini kembali diikuti oleh 12 negara di mana Amerika Serikat keluar sebagai juara usai mengalahkan Norwegia dengan skor 2-1

Dimulai sejak tahun 1991, Piala Dunia perempuan telah digelar sebanyak tujuh kali. Gelaran di Prancis pada 7 Juni 2019 nanti akan menjadi edisi yang ke-8. Amerika Serikat keluar sebagai tim paling banyak meraih trofi dengan 3 gelar dari empat final yang mereka lalui.

Raihan fenomenal itu mereka raih pada tahun 1991, 1999 dan 2015. Sedangkan pada edisi 2011 mereka harus gagal di final usai dikalahkan Jepang lewat adu penalti setelah bermain 1-1 di waktu normal. Jerman menjadi tim kedua dengan perolehan trofi terbanyak yaitu dua kali. Sedangkan Jepang dan Norwegia masing-masing satu kali.

Pada Piala Dunia perempuan pertama kali tahun 1991, kompetisi ini diwakili oleh 12 negara dari 45 negara yang mengikuti babak kualifikasi. Saat itu Eropa diwakili 4 negara, Asia 3 negara, Amerika Tengah dan Utara 2 negara, sedangkan Afrika, Amerika Selatan dan Oceania diwakili oleh satu negara.

Setiap periodenya, ajang ini mengalami perkembangan yang sangat signifikan.Untuk tahun 2019 ini sendiri babak kualifikasi Piala Dunia perempuan telah melibatkan 143 negara di seluruh dunia dengan menampilkan 24 negara di babak final yang bakal dihelat 7 Juni -7 Juli 2019.

Pada Piala Dunia 2015, FIFA sendiri secara resmi menambah slot tim yang lolos ke babak final dari 16 menjadi 24 tim hingga saat ini. Tak hanya itu, fase knock out pun bakal menampilkan 4 tim peringkat tiga terbaik plus dua tim teratas dari setiap grupnya. Sehingga bakal menampilkan babak 16 besar.

Gaung Piala Dunia perempuan memang belum bisa menandingi sepak bola pria. Namun setiap tahunnya antusiasme pecinta sepak bola dunia pun terus berkembang terhadap Piala Dunia perempuan. Hal tersebut terbukti pada Piala Dunia perempuan 2015 yang digelar di Kanada, dimana tercipta rekor baru jumlah penonton terbanyak.

Pada tahun itu total penonton yang hadir ke stadion adalah 1,353,506 penonton dari 52 pertandingan. Antusiasme yang lebih hebat tentunya bakal diharapkan pada Piala Dunia perempuan di Prancis kali ini. Apalagi negara ini sebelumnya telah sukses menggelar Euro tahun 2016 dan menjadi juara Piala Dunia 2018.

Itulah lima fakta menarik sejarah Piala Dunia perempuan. Berawal dari sebuah suara untuk mendapatkan kesempatan yang lebih baik, kini ajang ini telah berkembang semakin luas.