Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Faktor Keberhasilan Newcastle United Gebrak Premier League 2022/2023

selebrasi para pemain Newcastle United (premierleague.com)

Newcastle United berhasil memastikan diri bakal mentas di Liga Champions Eropa pada 2023/2024 mendatang. Hal tersebut tidak terlepas dari kiprah impresif mereka di English Premier League (EPL) 2022/2023. Konsistensi yang ditunjukkan tim berjuluk The Magpies ini terbilang mengejutkan. Mereka mampu bersaing di papan atas.

Sejak diakuisisi Pangeran Arab Saudi, Mohammed bin Salman, lewat naungan Public Investment Fund (PIF) pada Oktober 2021 lalu, mereka mulai berbenah. Gelontoran dana besar tak membuat manajemen gegabah dengan perubahan besar-besaran. Tim berwarna khas hitam putih ini perlahan membangun fondasi yang baik demi tampil kompetitif. Hal tersebut telah dibuktikan. Berikut sederet faktor faktor keberhasilan Newcastle United menggebrak Premier League 2022/2023.

1. Penunjukkan Eddie Howe sebagai pelatih

Eddie Howe (twitter.com/NUFC)
Eddie Howe (twitter.com/NUFC)

Eddie Howe ditunjuk sebagai pelatih oleh manajemen Newcastle United pada November 2021. Rekam jejaknya sejatinya tak begitu mentereng karena hanya menangani tim medioker. Sebelum direkrut, pelatih asal Inggris itu menukangi Bournemouth dan Burnley. Namun, kemampuannya membuat manajemen kepincut sehingga membelinya sebagai proyek pembangunan tim.

Bournemouth sebagai tim yang ditanganinya mampu dibuat naik kasta dari bawah ke atas di Premier League. Hal tersebut membuat Newcastle percaya bahwa Eddie Howe bakal cocok untuk memimpin tim. Meski demikian, ia bukanlah nama utama yang menjadi pilihan pelatih. Nama mewah lain seperti Unai Emery, Antonio Conte, hingga Arsene Wenger dikaitkan ke Newcastle sebelum menunjuk Eddie Howe.

Pada akhirnya, Newcastle memilih Eddie Howe dan mengontraknya hingga 2024 mendatang. Pada 2022/2023, di bawah kepemimpinannya, The Magpies sukses melakukan gebrakan. Tim yang sudah absen selama 20 tahun di Liga Champions mampu dibawanya mentas kembali pada 2023/2024 mendatang. Newcastle berhasil memberi kejutan nyata setelah menjadi klub sultan.

2. Tidak jor-joran beli pemain pada periode awal

Bruno Guimaraes (kiri) menjadi salah satu rekrutan pertama Newcastle United di era baru. (nufc.co.uk)

Bursa transfer musim dingin Januari 2022 lalu menjadi titik awal perubahan Newcastle United. Meski punya dana transfer tak terbatas, manajemen dengan bijak memanfaatkannya. Mereka membeli pemain yang tak terlalu mahal dan cocok dengan skema yang dijalankan pelatih.

Ada enam pemain yang datang, di antaranya adalah Kieran Tripper, Dan Burn, Chris Wood, Matty Longstaff, Matt Target, dan Bruno Guimaraes. Pembelian termahalnya ada pada nama terakhir dengan merogoh kocek 42 juta euro atau sekitar Ro674 miliar. Bruno Guimaraes didatangkan dari klub Ligue 1 Prancis, Olympique Lyon. 

Hadirnya Bruno Guimaraes sebagai gelandang diimbangi dengan pengalaman matang yang ada pada diri Kieran Trippier. Kualitasnya sebagai pemain langganan Timnas Inggris menjadi nyawa baru kreativitas Newcastle. Meski posisinya sebagai bek kanan, kemampuan menyerangnya sama baiknya dengan bertahan sehingga meningkatkan kualitas tim.

3. Pembelian pemain sesuai kebutuhan pada musim baru

Newcastle United melakukan pembelian tepat dengan mendatangkan Alexander Isak. (premierleague.com)

Musim 2022/2023 benar-benar dipersiapkan dengan baik oleh Newcastle United. Pasalnya, ini musim penuh perdana Eddie Howe menangani The Toon Army. Pembelian pemain pada bursa transfer musim panas 2022 dilakukan lebih matang daripada sebelumnya.

Tiga pemain didatangkan, yaitu Sven Botman, Nick Pope, dan Alexander Isak. Para pemain tersebut datang untuk memperkuat lini pertahanan dan serangan tim. Ketiganya langsung menjadi andalan utama, terutama Alexander Isak. Sang striker dibeli seharga 70 juta euro atau sekitar Rp1,1 triliun dari Real Sociedad dan sukses gelontorkan 10 gol dari 25 pertandingan.

Meski punya dana dengan jumlah besar, Newcastle berhasil dengan baik mengaturnya. Manajemen menggunakan hal tersebut dengan bijak dan tepat sasaran. Hasilnya dapat dilihat dengan keberhasilan tim menembus papan atas Premier League 2022/2023. Selain itu, faktor konsistensi dari para pemain dan dukungan para suporter juga menjadi hal yang tidak bisa dilepaskan atas keberhasilan Newcastle.

4. Meniru gaya manajemen Manchester City

Manchester City merayakan gelar juara Premier League 2022/2023. (mancity.com)

Manchester City telah menunjukkan statusnya sebagai salah satu tim langganan juara. Pada 2022/2023, ketika Arsenal lebih diunggulkan meraih gelar juara Premier League, Manchester City tak lelah mengejar. Pada akhirnya, The Citizens sukses merengkuh trofi Premier League pada pengujung musim.

Tak tanggung-tanggung, raihan titel tersebut adalah ketiga kalinya secara beruntun sejak 2020/2021. Konsistensi yang ditunjukkan oleh anak-anak asuhan Pep Guardiola menjadi satu hal menarik untuk disaksikan. Hal tersebut yang membuat Newcastle United mencoba meniru gaya manajemen Manchester City.

Sejak diakuisisi Sheikh Mansour pada 2008 silam, Manchester City perlahan menjelma menjadi tim yang tangguh. Langkah awal mereka dengan membeli sejumlah pemain sesuai kebutuhan menjadi hal yang ingin diterapkan Newcastle. Harapan jangka panjang dengan menjadi langganan juara seperti Manchester City menjadi ambisi yang diterapkan Newcastle.

5. Menurunnya performa tim lain

Chelsea mengalami inkonsistensi di Premier League musim 2022/2023. (premierleague.com)

Keberhasilan Newcastle United di Premier League 2022/2023 tidak terlepas dari peran tim lain. Liverpool, Chelsea, dan Tottenham Hotspur adalah sederet tim yang mengalami inkonsistensi permainan musim ini. Ketiganya kesulitan bersaing di papan atas untuk menembus zona Liga Champions.

Hal tersebut menjadi keuntungan tersendiri bagi Newcastle yang bermain konsisten. The Magpies berhasil menunjukkan tajinya dengan tampil kompetitif dan bersaing di papan atas. Selain kemampuan dan kualitas tim, faktor eksternal semacam itu merupakan tuah tersendiri yang didapatkan Newcastle.

Sederet faktor telah menunjukkan keberhasilan Newcastle dalam membangun tim yang kuat. Kualitas yang dimiliki pelatih dan para pemain menjadi alasan utama kesuksesan The Magpies di Premier League 2022/2023. Tantangannya adalah melanjutkan tren positif mereka pada musim mendatang demi meraih trofi. Mampukan Newcastle kompetitif lagi pada 2023/2024 nanti? Menarik untuk ditunggu!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Khasan Rochmad
EditorKhasan Rochmad
Follow Us