5 Kesalahan Transfer yang Pernah Dilakukan oleh Liverpool, Apa Saja?

Mario Balotelli didatangkan Liverpool dari AC Milan pada transfer musim panas 2014. Ketika itu, sang pemain menggantikan peran dari Luis Suarez yang hengkang ke Barcelona. Di saat Suarez tampil menjanjikan dengan klub barunya, Balotelli justru tampil melempem bersama Liverpool.

Pemain asal Italia itu tercatat hanya membukukan 4 gol dalam 28 pertandingan di semua ajang. Karena gagal tampil apik, Balotelli kemudian dipinjamkan ke AC Milan selama satu musim sebelum akhirnya dilepas secara gratis ke klub Prancis, Nice pada musim panas 2016.

Salah satu kesalahan terbesar Liverpool adalah menjual Xabi Alonso dan menggantikannya dengan pemain yang rentan cedera, Alberto Aquilani. Gelandang asal Italia itu diboyong oleh Liverpool dari AS Roma pada transfer musim panas 2009.

Saat itu, Aquilani digaet dengan harga sebesar 20 juta euro atau setara Rp341 miliar. Selama bermain dengan Liverpool, ia terlihat kesulitan untuk beradaptasi dengan ritme cepat Premier League.

Aquilani tercatat hanya membuat 19 pertandingan di ajang tertinggi Inggris itu. Sempat dipinjamkan ke sejumlah tim, sang pemain kemudian dilepas dengan harga murah ke Fiorentina pada musim panas 2012.

Liverpool memboyong Iago Aspas dari Celta de Vigo pada musim panas 2013. Ketika itu, penyerang asal Spanyol ini digaet dengan biaya sebesar 10,8 juta euro atau setara dengan Rp184 miliar. Sayangnya, sang pemain gagal menembus line-up karena kalah bersaing dari Luis Suarez dan Daniel Sturridge yang membentuk mitra duet menjanjikan di lini depan.

Hanya bertahan semusim, Aspas kemudian dipinjamkan lagi ke klub Spanyol bersama Sevilla sebelum akhirnya dipermanenkan. Selama waktunya di Anfield, ia hanya memberikan kontribusi yang sangat minim, di mana sang pemain membukukan 1 gol dan 1 assist dari 15 pertandingan. Itu pun sebagian besar datang dari bangku cadangan.

Penyerang lain yang diboyong menggunakan uang transfer Luis Suarez adalah Rickie Lambert. Pemain asal Inggris itu digaet ke Anfield pada musim panas 2014 dengan biaya 5,5 juta euro atau setara dengan Rp93 miliar.

Ia direkrut karena menunjukkan performa yang konsisten bersama Southampton. Performanya yang apik itu juga membuat dirinya dipanggil oleh timnas Inggris.

Akan tetapi, penampilan Lambert bersama Liverpool bisa dibilang cukup mengecewakan. Pasalnya, ia tidak mampu menemukan pola permainan terbaiknya di bawah asuhan Brendan Rodgers.

Lambert kemudian memilih meninggalkan Anfield setahun setelahnya, dan bergabung bersama West Bromwich Albion. Tercatat, sang pemain hanya menciptakan 3 gol dan 2 assist dari 36 pertandingan bersama Liverpool.

Mendatangkan Andy Carroll ke Anfield dinilai banyak orang sebagai pembelian pemain paling fatal yang pernah dilakukan Liverpool. Pasalnya, The Reds harus mengeluarkan biaya yang cukup besar, yakni 41 juta euro atau setara dengan Rp700 miliar pada musim dingin 2011.

Nilai tersebut sempat membuat Carroll menjadi rekrutan termahal Liverpool sepanjang sejarah. Selama berseragam Liverpool, sang pemain kesulitan untuk menemukan penampilan terbaiknya. Ia tercatat hanya menciptakan 11 gol dan 6 assist dari 58 pertandingan di berbagai kompetisi.

Catatan itu jauh menurun jika dibandingkan saat masih membela Newcastle United. Pada musim panas 2012, Carroll dilepas oleh Liverpool ke West Ham United.

Itulah lima kesalahan transfer yang pernah dilakukan oleh Liverpool sepanjang sejarah. Meski kerap gagal, Liverpool nyatanya masih sering memboyong pemain dengan harga mahal, terutama pada era Jurgen Klopp.