5 Kesepakatan Transfer Teraneh yang Pernah Dilakukan oleh Real Madrid

Real Madrid memboyong Thomas Gravesen dari Everton pada bursa transfer musim dingin 2005. Los Blancos membeli sang pemain saat itu karena sangat membutuhkan sosok gelandang bertahan mumpuni. Sayangnya, pemain asal Denmark itu gagal menunjukkan kualitas terbaiknya.

Tak mengherankan jika Gravesen hanya bermain di Santiago Bernabeu selama satu musim sebelum akhirnya dijual ke Celtic pada musim panas berikutnya. Musim itu Real Madrid juga tak menghasilkan satu gelar juara pun.

Performa impresif yang ditunjukkan oleh Elvir Baljic bersama Fenerbahce membuat Real Madrid kepincut. Alhasil, sang pemain digaet ke Santiago Bernabeu pada musim panas 1999. Saat itu ia dibeli dengan biaya yang cukup mahal, yakni 21 juta euro atau setara dengan Rp365 miliar. Namun, gaya permainan sang pemain tidak cocok dengan kultur sepak bola di Spanyol.

Baljic akhirnya dipinjamkan beberapa kali ke klub lain, seperti Fenerbahce dan Rayo Vallecano. Selama membela Los Blancos, sang pemain hanya mencatatkan 1 gol dan 1 assist dalam 19 pertandingan. Karena dianggap tak memberikan pengaruh yang besar, pemain asal Bosnia itu dilepas secara gratis ke Galatasaray pada musim panas 2002.

Transfer Javier Saviola bisa dibilang sebagai salah satu keputusan Real Madrid yang paling mengejutkan. Pasalnya, Los Blancos mendatangkan sang pemain dari tim rivalnya, Barcelona, pada musim panas 2007. Pemain asal Argentina tersebut ketika itu diboyong dengan status bebas transfer setelah kontraknya habis dengan Blaugrana.

Saviola juga terlihat kesulitan untuk menembus posisi inti selama berada di Santiago Bernabeu. Saat itu ia kalah bersaing dengan nama-nama top seperti Ruud van Nistelrooy, Raul, Robinho, Arjen Robben, dan Gonzalo Higuain. Selama 2 musim berseragam Real Madrid, ia hanya tampil sebanyak 30 pertandingan dan menciptakan 5 gol serat 1 assist.

Julien Faubert pernah memperkuat Real Madrid selama 6 bulan sejak Januari hingga Juni 2009. Ketika itu pemain kelahiran Prancis ini dipinjam dari West Ham United. Banyak penggemar sepak bola yang tidak menyangka dengan keputusan yang diambil oleh Real Madrid saat itu.

Maklum saja, Faubert bukanlah pemain top yang bersinar di kompetisi Inggris ketika itu. Tragisnya, sang pemain hanya tampil 2 kali selama berseragam Real Madrid. Di akhir musim, Faubert dikembalikan lagi ke West Ham United.

Jonathan Woodgate direkrut oleh Real Madrid dari Newcastle United pada bursa transfer musim panas 2004. Pemain yang berposisi sebagai bek tengah itu dibeli dengan harga yang cukup mahal ketika itu, yakni 18,3 juta euro atau setara dengan Rp318 miliar. Banyak penggemar Los Blancos yang berharap banyak terhadap performa sang pemain.

Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Ia harus beberapa kali absen lantaran mengalami masalah cedera. Selama 2 tahun membela klub ibu kota itu, Woodgate hanya tampil sebanyak 14 kali. Tak bertahan lama, pemain asal Inggris itu kemudian dijual ke Middlesbrough pada musim panas 2007.

Itulah deretan pemain yang gagal tampil menjanjikan di Santiago Bernabeu. Kira-kira, faktor apa yang membuat mereka gagal berkembang di Real Madrid?