5 Kiper Tertua di Liga Italia yang Belum Juga Putuskan Pensiun

26 Jun 2022, 14:52 WIB

Samir Handanovic membela Inter Milan (instagram.com/samirhandanovic)

Penjaga gawang atau kiper merupakan salah satu posisi pemain yang memegang peran vital dalam sebuah tim sepak bola. Pasalnya, keberadaan kiper dibutuhkan sebagai palang pintu terakhir untuk menjaga gawang dari kebobolan.

Membutuhkan fisik yang cenderung tak perlu setangguh pemain di posisi lain, pemain dengan posisi kiper pun dinilai memiliki rentang waktu berkarier yang lebih panjang. Jika pemain di posisi lain umumnya memutuskan pensiun di rentang usia 34-37 tahun, sedikit berbeda dengan kiper yang bisa melampauinya. Bahkan, ada beberapa kiper yang masih aktif bermain di kancah sepak bola teratas pada usia di atas 40 tahun, lho!

Fakta tersebut juga masih banyak terjadi di Liga Italia, baik Serie A maupun Serie B. Lantas, siapa saja kiper tertua di Liga Italia yang belum memutuskan pensiun di usia mereka yang terbilang senja untuk ukuran seorang atlet?

1. Daniele Padelli (Udinese Calcio)

Daniele Padelli ketika menjalani sesi latihan bersama Inter Milan. (instagram.com/daniele_padelli)

Memulai karier profesional bersama Sampdoria, Padelli sempat pindah ke beberapa klub papan tengah Serie A dan Serie B sebagai kiper pinjaman. Sebelum kini berseragam Udinese, sang kiper sempat bermain untuk Inter Milan selama kurang lebih empat musim.

Padeli akan menginjak usia 37 tahun pada Oktober 2022 mendatang. Masih ada kesempatan beberapa tahun lagi bagi Padelli untuk berkarier sebelum memutuskan pensiun.

2. Samir Handanovic (Inter Milan)

Samir Handanovic saat membela Inter Milan di Serie A. (instagram.com/samirhandanovic)

Sama dengan Padelli, Handanovic yang berkebangsaan Slovenia sudah memasuki usia akhir 30-an. Sebelum berseragam Inter, Handanovic pertama menjajal Serie A bersama Udinese yang memboyongnya dari klub lokal Slovenia, NK Domzale.

Handanovic sudah pensiun dari tim nasional sejak tahun 2015 pasca gagal membawa negaranya lolos ke Euro 2016. Meski begitu, ia tetap menjadi kiper nomor satu di skuad I Nerazzurri dalam beberapa musim terakhir.

3. Pepe Reina (Lazio)

Pepe Reina ketika memperkuat Lazio di Serie A. (instagram.com/preinaofficial)

Kiper jebolan akademi Barcelona ini menghabiskan sebagian besar karier profesionalnya bersama Liverpool sebelum akhirnya mendarat di kancah sepak bola Italia. Di tahun 2020, sang kiper bergabung dengan Lazio sebagai free agent dan menandatangani kontrak hingga tahun 2023.

Melansir The Laziali, Reina yang kini sudah menginjak usia 39 tahun mengaku bahwa musim 2022/2023 akan menjadi musim terakhirnya sebagai pemain sepak bola profesional. Ia mempertimbangkan beberapa opsi setelah pensiun, termasuk menjadi pelatih.

4. Gianluca Pegolo (Sassuolo)

Gianluca Pegolo ketika bergabung dengan Sassuolo. (twitter.com/zajac_dariusz)

Kiper berusia 41 tahun ini memulai kariernya bersama tim muda Hellas Verona sebelum akhirnya berpindah ke beberapa klub Italia lainnya, seperti Genoa, Parma, Siena, Mantova, dan Fiorenzuola.

Sejak 2013, Pegolo sudah menjadi bagian dari US Sassuolo dan belum menunjukkan tanda akan berhenti dari posisinya sebagai kiper utama. Sayangnya, Pegolo belum pernah debut bersama tim nasional senior Italia.

5. Gianluigi Buffon (Parma)

Gianluigi Buffon ketika memperkuat Parma di Serie B. (instagram.com/gianluigibuffon)

Buffon memulai kariernya di tahun 1994 bersama Parma sebelum akhirnya debut dengan tim nasional Italia pada 1997. Di tahun 2001, ia dibeli Juventus dan menjadi sosok yang sulit tergantikan. Hingga akhirnya di usianya yang memasuki 40 tahun, ia memilih pindah ke Paris Saint-German selama 1 musim.

Sempat kembali ke Juventus di tahun 2019, ia memutuskan kembali ke klub pertamanya, Parma, pada 2021. Meski sudah pensiun dari tim nasional, Buffon masih memiliki kontrak dengan Parma sampai 2024 mendatang.

Beberapa penjaga gawang di Liga Italia terpantau memiliki usia yang bisa dibilang tidak muda lagi. Meski begitu, sederet penjaga gawang veteran tersebut tetap berhasil menunjukkan kemampuan terbaik dan tidak kalah jika dibandingkan dengan kiper muda.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.