Sepanjang medio 2010-an, Real Madrid membuktikan dirinya sebagai salah satu klub terbaik. Koleksi 4 titel Liga Champions yang diperoleh saja jelas menandakan bahwa Los Blancos mampu mendominasi kompetisi top Eropa.
Keberhasilan itu tak lepas dari performa apik para pemainnya, terkhusus peran kiper di bawah mistar gawang. Selama sedekade terakhir, pos penjaga gawang Los Blancos kerap berganti karena keluar masuknya nama-nama baru di Santiago Bernabeu.
Real Madrid bukanlah tempat yang asing bagi Diego Lopez. Bersama Los Blancos sejak belasan tahun, nama Lopez sempat menghiasi skuad utama Madrid selama 2 musim sejak tahun 2005 silam. Ia pernah singgah ke beberapa klub, mulai dari Villarreal hingga Sevilla setelah meninggalkan Los Blancos.
Keduanya kembali bersua pada tahun 2013 lalu. Kali ini, Lopez akhirnya rutin diberikan kesempatan bermain. Ia mencatatkan 73 penampilan di bawah mistar gawang Madrid. Namun, kehadiran kiper anyar, Keylor Navas, memaksa Lopez untuk angkat kaki. Kini Lopez berkarier di klub LaLiga lainnya, Espanyol.
Nama Iker Casillas dipandang sebagai salah satu legenda Real Madrid. Casillas menghabiskan 16 tahun bersama skuad utama Los Blancos, terhitung sejak tahun 1999 hingga 2015 lalu. Perjalanannya diwarnai beragam cerita, mulai dari puncak performa, panen gelar, hingga konflik tak berujung dengan Jose Mourinho.
Kiprahnya bersama Madrid mulai mengendur lantaran diklaim terlibat perselisihan dengan Mourinho. Casillas kerap tergantikan oleh kiper-kiper lain. Masa bakti kiper Spanyol itu akhirnya benar-benar berakhir pada musim panas 2015 lalu. Casillas memilih hengkang ke klub Portugal, FC Porto, dan bertahan selama 5 musim.
Berbagai aral harus dihadapi Kiko Casilla selama membela Real Madrid. Ia bahkan sempat dilepas ke sejumlah klub untuk mendapatkan menit bermain yang cukup. Secercah harapan akhirnya menghampiri kiper yang kini berusia 35 tahun tersebut. Casilla kembali direkrut Los Blancos pada musim 2015/2016 lalu.
Membela Madrid untuk yang kedua kalinya justru berakhir pada hasil yang sama. Casilla hanya berstatus kiper cadangan dengan koleksi 43 penampilan saja selama 4 musim. Pada akhirnya ia memilih hengkang ke Leeds United. Keputusan tersebut justru tak terbilang tepat lantaran Casilla cuma menjadi cadangan dari Illan Meslier.
Mekar bersama Timnas Kosta Rika di Piala Dunia 2014, Keylor Navas diboyong Real Madrid ke Santiago Bernabeu. Tak main-main, Navas bahkan sukses menggusur posisi Iker Casillas yang akhirnya hengkang ke Porto. Performa kiper berusia 35 tahun tersebut begitu impresif di bawah mistar gawang Los Blancos.
Navas berperan besar di balik kesuksesan Madrid meraih titel Liga Champions selama 3 musim berturut-turut. Namun, kisah manisnya itu justru berakhir tragis. Akibat dari kedatangan Thibaut Courtois pada musim panas 2018 lalu, posisi Navas sebagai kiper utama akhirnya tergusur. Ia memilih cabut ke klub kaya raya Prancis, PSG.
Efek domino dari kepindahan Keylor Navas ke PSG, posisi Alphonse Areola dipastikan terancam. Ia harus rela dipinjamkan Le Parisiens ke Real Madrid selama semusim penuh. Punya pengalaman sebagai kiper utama PSG selama 3 musim jelas menjadi bekal bagus baginya untuk bersaing di bawah mistar gawang Madrid.
Akan tetapi, kenyataan tersebut tak benar-benar terjadi. Areola kesulitan tampil reguler lantaran kalah bersaing dengan Thibaut Courtois. Peminjamannya di Spanyol lebih dihabiskan sebagai kiper cadangan dengan catatan 9 penampilan saja. Areola lantas dikembalikan Madrid di akhir musim 2019/2020 lalu.
Iker Casillas dan Keylor Navas berperan besar di balik kejayaan Real Madrid dalam sedekade terakhir. Sementara itu, sisanya justru mengalami karier yang beragam selama membela Los Blancos.