Pemain Shakthar Donetsk saat merayakan gol. (instagram.com/fcshakhtar)
Konflik berkepanjangan juga turut berdampak pada klub raksasa Ukraina, yakni Shakhtar Donetsk. Klub asal Kota Donetsk ini terpaksa mengungsi ke Lviv sejak 2014 usai pecahnya peperangan di timur Ukraina.
Pada 2017, Shakhtar memutuskan untuk kembali merelokasi kandangnya di Kharkiv dan berlangsung selama tiga tahun hingga 2020. Setelah itu, klub ini kembali memindahkan kandangnya ke ibu kota Kyiv dan kemungkinan akan tetap mempertahankan kantornya di Kyiv, dilansir Football Business Side.
Bahkan, Shakhtar Donetsk diketahui menggunakan fasilitas stadion NSC Olympiyskiy yang juga digunakan oleh klub seteru abadinya, yakni Dynamo Kyiv.
Konflik Ukraina-Rusia diketahui berdampak besar terhadap dunia persepakbolaan di Ukraina sejak 2014. Pasalnya, konflik membuat klub terpaksa merelokasi kandangnya dan membuat pengunjung stadion sepi lantaran jauh dari basis utamanya.
Kurangnya pendapatan dari sponsor dan tiket serta tingginya biaya relokasi membuat banyak klub Ukraina yang mengalami kebangkrutan. Namun, serangan Rusia yang dimulai beberapa hari lalu diperkirakan juga akan membawa dampak lebih besar terhadap dunia persepakbolaan di Ukraina.