5 Manajer Top yang Pernah Menolak Liverpool, Klopp Salah Satunya!

Jose Mourinho memiliki reputasi mentereng sebagai salah satu manajer muda terbaik ketika berhasil membawa FC Porto menjuarai Liga Champions Eropa (UCL) pada 2003/2004. Dilansir The Score, dalam film dokumenter Mourinho: Behind The Special One, Mourinho sudah didekati Liverpool ketika FC Porto bersiap melawan Olympiacos pada perempat final UCL 2003/2004. Liverpool sampai mengirim CEO, Rick Parry, untuk bertemu dengan penasihat Mourinho, Jorge Baidek, demi membahas potensi kepindahan sang manajer.

Pihak Liverpool dan Mourinho sebenarnya sudah memiliki suatu perjanjian. Namun, manajemen The Reds meminta waktu 15 hari untuk menyelesaikan urusan administrasi. Sayangnya, di tengah-tengah 15 hari tersebut, Mourinho melalui agennya, Jorge Mendes, mendapatkan tawaran lebih menggiurkan dari pemilik baru Chelsea, Roman Abramovich. Manajer asal Portugal itu akhirnya memilih Chelsea dan berhasil meraih gelar juara English Premier League (EPL) dalam 2 musim berturut-turut.

Liverpool pernah mendekati manajer Timnas Prancis saat ini, Didier Deschamps, pada 2010. Ia kala itu baru saja menjuarai Ligue 1 bersama Olympique Marseille. Manajemen Liverpool menilai manajer asal Prancis itu memiliki kapasitas untuk menjadi suksesor Rafael Benitez yang dipecat pada akhir 2009/2010.

Namun, Deschamps menolak tawaran Liverpool dan memutuskan untuk bertahan di Marseille. Ia beralasan telah berjanji kepada manajemen, para pemain, dan fans Marseille untuk bertahan demi menuntaskan tugas sampai kontraknya habis pada Juli 2012. Deschamps juga ragu dengan proyek sepak bola Liverpool dibawah kepemilikan pengusaha asal Amerika Serikat, Tom Hicks dan George Gillet. Terlebih lagi, fans terus mendesak agar kedua pemilik itu menjual Liverpool kepada pihak lain.

Louis van Gaal pernah masuk dalam radar Liverpool saat mencari manajer baru pada musim panas 2012. Van Gaal melakukan pertemuan dengan Ketua Eksekutif Liverpool, Ian Ayre, untuk bernegosiasi. Namun, Liverpool ternyata tidak hanya berminat kepada van Gaal. Manajer muda Swansea City yang bermain impresif, Brendan Rodgers, juga tengah didekati Liverpool.

The Reds akhirnya menunjuk Brendan Rodgers sebagai manajer pada musim panas 2012. Sementara itu, Van Gaal ditawari posisi sebagai direktur sepak bola. Namun, manajer asal Belanda itu menolak tawaran itu karena tidak ingin bekerja di bawah Rodgers. Ia akhirnya memilih menangani Timnas Belanda yang sedang bersiap menghadapi Piala Dunia 2014.

Selain mendekati Louis van Gaal, Liverpool ternyata sudah mengincar Juergen Klopp ketika mendepak Sir Kenny Dalglish dari posisi manajer pada musim panas 2012. Terlebih lagi, manajer asal Jerman itu baru saja menjuarai Bundesliga 2011/2012. Ia juga dikenal sebagai manajer muda yang inovatif dengan gaya permainan pressing tinggi serta punya kemampuan manajemen cukup baik.

Sayangnya, Klopp menolak tawaran dari Liverpool karena masih ingin bertahan di Dortmund. Ia menyampaikan langsung penolakan itu kepada petinggi Liverpool melalui telepon. Klopp akhirnya membawa Borussia Dortmund sampai ke laga final Liga Champions Eropa pada 2012/2013. Ia bertahan di Dortmund sampai akhir 2014/2015. Klopp sempat menganggur sebelum akhirnya menerima tawaran Liverpool untuk menggantikan Rodgers yang dipecat pada Oktober 2015.

Liverpool mengalami tren buruk pada awal 2015/2015. Brendan Rodgers sebagai manajer kala itu menghadapi tekanan tinggi akibat hasil-hasil buruk yang diterima The Reds di English Premier League. Manajemen Liverpool sebenarnya telah mengambil langkah antisipatif untuk mencari pengganti Rodgers.

Kebetulan, dua manajer top saat itu belum memiliki klub, yaitu Carlo Ancelotti dan Juergen Klopp. Liverpool sempat membujuk Ancelotti terlebih dahulu untuk menggantikan Rodgers. Akan tetapi, manajemen Liverpool belum bisa memastikan kapan Rodgers akan dipecat. Ketidakpastian itu membuat Ancelotti ogah menerima tawaran Liverpool. Hal tersebut membuat manajemen The Reds mengalihkan fokusnya kepada Klopp yang juga sedang menganggur. Manajer asal Jerman itu akhirnya resmi diperkenalkan sebagai manajer baru Liverpool pada Oktober 2015.

Kelima manajer di atas punya alasannya masing-masing untuk menolak tawaran menangani Liverpool. Tidak mudah untuk mengambil pekerjaan sebagai manajer Liverpool karena tuntutan untuk meraih gelar juara sangat tinggi, terutama di EPL. Maka dari itu, Alonso merasa belum siap untuk melangkah ke tantangan yang lebih besar jika menangani Liverpool atau Bayern Muenchen. Menarik untuk melihat kiprah Liverpool di bawah Arne Slot.