5 Musim Tottenham Hotspur Mencapai Final Kompetisi Eropa sebelum 2025

- Tottenham Hotspur mencapai final Liga Europa 2024/2025 setelah mengalahkan FK Bodo/Glimt dengan agregat 5-1
- Spurs pertama kali mencapai final kompetisi Eropa pada 1962/1963 dan berhasil menjadi juara Piala Winners UEFA dengan mengalahkan Atletico Madrid 5-1
- Tottenham Hotspur juga meraih gelar Piala UEFA pada 1971/1972, namun gagal pada tahun 1973/1974. Mereka kembali menjuarai Piala UEFA di edisi 1983/1984 melalui adu penalti
Tottenham Hotspur berhasil mencapai final Liga Europa 2024/2025. Mereka menyingkirkan FK Bodo/Glimt tanpa kesulitan. Setelah menang dengan skor 3-1 pada leg pertama (1/5/2025), The Lilywhites menambah agregat menjadi 5-1 usai unggul 2-0 pada leg kedua (8/5/2025). Sebelum musim ini, klub yang terbentuk pada 1882 itu pernah lima kali mencapai final kompetisi Eropa.
1. Tottenham Hotspur menjadi juara saat debut di kompetisi Eropa (Piala Winners UEFA 1962/1963)
Final kompetisi Eropa pertama dalam sejarah Tottenham Hotspur terjadi pada 1962/1963. Mereka mencatatkannya di Piala Winners UEFA. Uniknya, ini sebetulnya merupakan musim debut mereka tampil di ajang antarklub di level benua. Hebatnya, mereka mampu menyempurnakannya dengan gelar juara.
Klub yang kala itu dilatih Bill Nicholson ini mengalahkan Atletico Madrid di final. Bukan sekadar menang, skuad dengan Jimmy Greaves sebagai bintang utama tersebut bahkan berpesta gol. Mereka membantai Atletico Madrid dengan skor 5-1 di De Kuip, Rotterdam, Belanda, pada 15 Mei 1963.
Greaves mencetak brace (16' & 80'). Begitu pun dengan Terry Dyson (67' & 85'). Satu gol lain dibuat John White (35'). Sementara, sang lawan hanya bisa menghibur diri lewat penalti Enrique Collar (47'). Kemenangan ini makin manis karena status Atletico Madrid sebagai juara bertahan.
2. Tottenham Hotspur juga menjadi juara saat Piala UEFA memulai debut pada 1971/1972
Sembilan musim setelah kejayaan di Piala Winners, Tottenham Hotspur yang masih dilatih Bill Nicholson kembali melangkah ke final kompetisi Eropa. Menariknya, kembali ada aura debut pada kesuksesan kali ini. Pasalnya, klub mencapai partai puncak dari sebuah kompetisi yang baru mulai digelar pada 1971/1972, yaitu Piala UEFA.
Tottenham bahkan berhasil merebut trofi pertama dari ajang yang bertransformasi menjadi Liga Europa pada 2009 ini. Kemenangan makin terasa istimewa karena mereka menundukkan rival senegara, Wolverhampton Wanderers. Klub dengan simbol serigala tersebut mampu ditaklukkan dengan agregat 3-2.
3. Tottenham Hotspur kalah dari Feyenoord di Piala UEFA 1973/1974
Hanya 2 musim berselang, Tottenham Hotspur bisa kembali berlaga di final Piala UEFA. Sayangnya, pada 1973/1974, mereka gagal menjadi juara. Mereka dikalahkan pemilik tempat ketika menjadi juara pada 1971/1972: Feyenoord.
Saat bermain di kandang pada leg pertama, pasukan Bill Nicholson hanya bisa bermain imbang. Mereka sempat dua kali unggul melalui gol Mike England (39') dan bunuh diri Joop van Daele (64'). Namun, Feyenoord selalu mampu menyamakan kedudukan lewat Willem van Hanegem (43') dan Theo de Jong (85').
Tottenham akhirnya tidak berkutik ketika kembali ke De Kuip. Mereka dibungkam tuan rumah akibat gol dari Wim Rijsbergen (43') dan Peter Ressel (84'). Hasil ini sekaligus menghentikan dominasi Inggris di Piala UEFA. Setelah Tottenham Hotspur menjadi juara pada 1971/1972, edisi berikutnya memang dimenangkan Liverpool.
4. Tottenham Hotspur kembali menjadi juarai Piala UEFA pada 1983/1984
Tottenham Hotspur berhasil kembali menjuarai Piala UEFA setelah 10 musim mengangkat trofi kompetisi Eropa terakhirnya. Di final edisi 1983/1984, mereka menang dengan cukup dramatis. Tim yang kini dilatih Keith Burkinshaw tersebut mengalahkan Anderlecht lewat adu penalti.
Kedua tim bermain imbang 2-2 selama dua leg. Pemenang pun harus ditentukan melalui babak tos-tosan. Tottenham unggul untuk pertama kali setelah Morten Olsen yang maju sebagai penendang pertama Anderlecht gagal mencetak gol.
Setelah Olsen, tiga penendang dari kedua tim menjalankan tugasnya dengan sempurna. Oleh karenanya, Danny Thomas yang maju sebagai penendang kelima Tottenham pun memiliki kesempatan untuk mengunci kemenangan. Sayangnya, ia gagal melakukannya.
Beruntung bagi Tottenham, Anderlecht gagal memanfaatkan situasi. Sebabnya, Arnor Gudjohnsen juga tidak mampu membobol gawang yang dijaga Tony Parks. Tottenham pun keluar sebagai juara. Menariknya, Gudhjonsen adalah ayah dari Eidur Gudjohnsen, gelandang yang membela Tottenham pada 2010.
5. Tottenham Hotspur kalah dari Liverpool di final Liga Champions 2018/2019
Setelah 1983/1984, Tottenham Hotspur baru bisa kembali mencapai final kompetisi Eropa 35 tahun kemudian. Pada 2018/2019, untuk pertama kalinya mereka menembus babak puncak ajang terbesar antarklub di Benua Biru, Liga Champions Eropa. Sayangnya, tim asuhan Mauricio Pochettino ini tidak bisa mengakhirinya dengan sebuah trofi.
Mereka dibekuk Liverpool dengan skor 0-2. Gawang yang dikawal Hugo Lloris dibobol Mohamed Salah melalui tendangan penalti pada menit kedua dan sepakan Divock Origi pada menit 87. Meski gagal menjadi juara, pencapaian Tottenham pada musim ini terbilang luar biasa. Mereka melangkah ke final usai menyingkirkan tim-tim kuat, seperti Inter Milan, Barcelona, Borussia Dortmund, dan Manchester City.
Untuk final Liga Europa 2024/2025, Tottenham akan menghadapi Manchester United di San Mames, Bilbao, Spanyol, pada 21 Mei 2025. Jika mampu menjadi juara, Tottenham bukan hanya akan kembali mengangkat trofi, melainkan juga meraih tiket Liga Champions 2025/2026. Mampukah tim yang dilatih Ange Postecoglou ini melakukannya?