5 Negara Ini Juara Piala Dunia Lewat Babak Perpanjangan Waktu

Piala Dunia adalah kompetisi sepak bola antar-negara tertinggi yang mempertemukan tim-tim terbaik dari seluruh dunia. Tidak heran jika kemudian atmosfer ajang empat tahunan ini begitu berbeda dan akhirnya membuat banyak pertandingan berjalan alot, termasuk saat laga final.
Sejak digelar pertama kali pada tahun 1930, ada sejumlah negara yang harus melalui babak perpanjangan waktu di partai puncak sebelum akhirnya menjadi juara dunia. Negara mana saja, dan berapa skor yang mereka hasilkan untuk membawa pulang trofi paling prestisius tersebut?
1. Italia (Piala Dunia 1934)

Piala Dunia 1934 adalah pertama kalinya Italia menjadi tuan rumah. Menggunakan format sistem gugur, Gli Azzurri langsung tampil ganas. Amerika Serikat dibabat di 16 besar, kemudian mengalahkan Spanyol di perempat final dan mengungguli Austria di semifinal.
Di partai puncak, Giuseppe Meazza dkk bersua Cekoslowakia yang sebelumnya menyingkirkan Jerman. Bermain imbang 1-1 di waktu normal, Italia berhasil mengalahkan lawannya lewat gol Angelo Schiavio di babak extra time, sekaligus trofi Piala Dunia pertama bagi mereka.
2. Inggris (Piala Dunia 1966)

Mengklaim diri sebagai nenek moyangnya sepak bola, Inggris sejauh ini baru mengoleksi satu trofi Piala Dunia. Itu terjadi pada tahun 1966 saat bertindak sebagai tuan rumah. Di partai final, Three Lions mengalahkan Jerman Barat dengan skor 4-2 melalui perpanjangan waktu.
Di waktu normal, kedua tim berbagi angka 2-2 dan laga dilanjutkan ke babak extra time. Perpanjangan waktu memasuki menit ke-101, Geoff Hurst menciptakan 'gol hantu' yang membuat Inggris unggul 3-2. Hurst lantas membuat angka lagi pada menit ke-120.
3. Argentina (Piala Dunia 1978)

Seperti Italia dan Inggris, Argentina meraih trofi Piala Dunia pertama mereka ketika menjadi tuan rumah pada tahun 1978. Saat itu, tim Tango yang diperkuat Mario Kempes dan Daniel Passarella mengalahkan Johan Neeskens dkk dari Belanda dengan skor 3-1 di partai final.
Bertanding di Estadio Monumental, Kempes membawa negaranya unggul pada menit ke-38. Tim Oranye menyamakan skor pada menit ke-82 lewat Dick Nanninga dan laga dilanjutkan ke extra time. Di babak ini, Kempes kembali bikin gol, sebelum ditutup oleh Daniel Bertoni.
4. Spanyol (Piala Dunia 2010)

Medio 2000-an bisa dikatakan sebagai puncak kejayaan sepak bola Spanyol. Diperkuat nama-nama top seperti Iker Casillas, Sergio Ramos, Xavi, Carles Puyol, Andres Iniesta, Fernando Torres dan David Villa, mereka menggenggam tiga trofi mayor, salah satunya Piala Dunia 2010.
Di Piala Dunia 2010, tim Matador berjumpa Belanda di laga puncak. Pertandingan berjalan seimbang 0-0 hingga babak extra time tersisa empat menit. Di momen ini, Iniesta muncul sebagai pahlawan negaranya dengan gol tunggalnya ke gawang Maarten Stekelenburg.
5. Jerman (Piala Dunia 2014)

Final Piala Dunia 2014 mempertemukan Jerman dan Argentina. Tim Tango sebenarnya lebih diunggulkan karena bermain di benua mereka sendiri dan diperkuat pemain terbaik dunia, Lionel Messi. Namun, Jerman tak kalah ganas, termasuk saat membantai Brazil 7-1 di semifinal.
Seperti edisi sebelumnya, skor 0-0 menutup waktu normal dan akhirnya dilanjutkan ke perpanjangan waktu. Di babak ini, Mario Gotze yang baru masuk menit ke-88 membuat Die Mannschaft meraih trofi Piala Dunia keempat mereka lewat golnya pada menit ke-113.
Dengan segala tekanan yang ada, laga-laga di Piala Dunia memang selalu tidak mudah, apalagi partai pamungkas. Negara mana lagi yang akan menyusul menjadi juara dunia lewat jalur extra time?