5 Pelatih Top yang Pernah Berselisih dengan Petinggi Klub, Siapa Saja?

Tidak ada yang meragukan kualitas Thomas Tuchel sebagai seorang pelatih. Namun, pelatih asal Jerman itu ternyata pernah berselisih dengan CEO Borussia Dortmund, Hans-Joachim Watzke, mengenai rencana transfer klub pada tahun 2017 silam. Karena tuntutan transfernya tidak dikabulkan oleh dewan petinggi, Tuchel akhirnya memilih mundur dari pekerjaannya di Dortmund.

Kejadian yang mirip juga terjadi ketika pelatih berusia 47 tahun tersebut menangani Paris Saint-Germain. Saat itu ia berselisih dengan Direktur Olahraga PSG, Leonardo. Meski hal-hal tersebut sempat mengganggu perjalanan kariernya sebagai pelatih, Tuchel saat ini setidaknya sedang naik-naiknya karena berhasil membawa Chelsea meraih sejumlah trofi bergengsi.

Manajemen Juventus sudah mendatangkan banyak sekali pelatih top untuk bisa membawa tim meraih gelar Liga Champions. Akan tetapi, target tersebut sampai saat ini belum juga terealisasi. Pada tahun 2019, Juventus menunjuk Maurizio Sarri sebagai pelatih utama dengan harapan bisa mengantarkan tim berjaya di kompetisi Eropa.

Sayangnya, pelatih asal Italia itu hanya bertahan di Turin selama satu musim. Kabarnya Sarri sempat marah kepada manajemen karena dirinya dijadikan kambing hitam atas kegagalan tim. Bahkan, ada rumor yang menyebutkan bahwa Sarri juga berselisih dengan Cristiano Ronaldo dan Paulo Dybala. Posisi Sarri akhirnya digantikan oleh Andrea Pirlo yang justru gagal mempersembahkan trofi Serie A.

Jose Mourinho ditunjuk sebagai pelatih Tottenham Hotspur pada November 2019. Ketika itu, banyak pengamat sepak bola yang memprediksi bahwa puasa gelar Spurs akan berhenti di musim tersebut. Akan tetapi, pelatih asal Portugal itu justru dipecat menjelang laga final Piala Liga Inggris melawan Manchester City.

Menurut seorang jurnalis terkenal, Duncan Castles, Mourinho dipecat karena perbedaan pendapat tentang pemilihan tim dengan Daniel Levy. Namun, ada beberapa rumor juga menyebutkan bahwa Mou memilih mengundurkan diri karena keterlibatan Spurs di Liga Super Eropa.

Gus Poyet bisa dibilang sebagai pelatih awal yang berhasil membuat Brighton & Hove Albion menjadi tim yang cukup baik performanya di kompetisi Inggris. Pelatih asal Uruguay itu memberikan segalanya untuk bisa membawa Brighton berjaya. Sayangnya, performa tim semakin menurun seiring berjalannya waktu.

Setelah timnya kalah di laga play-off, Poyet menggunakan sesi wawancara untuk mengeluh tentang kurangnya dukungan keuangan. Hanya berselang beberapa hari, Poyet dipecat oleh manajemen Brighton melalui siaran langsung televisi. Kejadian tersebut tentu saja mencoreng citranya sebagai salah satu legenda klub.

Ketika Antonio Conte bergabung dengan Chelsea, awalnya tidak ada yang memprediksi bahwa ia bakal meraih gelar juara di musim debutnya. Namun, ia berhasil membuktikannya dengan strategi khasnya, yaitu 3-4-3. Di musim keduanya, pelatih asal Italia itu menginginkan tambahan amunisi untuk bisa kembali meraih trofi di akhir musim.

Akan tetapi, manajemen Chelsea saat itu tidak memberikan izin. Alhasil, Conte pun akhirnya dipecat dari Chelsea. Hal serupa juga kembali dialami sang pelatih ketika melatih Inter Milan. Setelah memberikan gelar Serie A, Conte justru berselisih dengan pemilik Inter Milan karena masalah keuangan. Conte kemudian memilih untuk mundur dari jabatannya.

Selain kelima pelatih tersebut, sebenarnya masih banyak lagi insiden-insiden serupa yang pernah terjadi. Dari kelima nama di atas, tercatat hanya Antonio Conte yang belum memiliki klub pada musim ini.