Nama-nama seperti Didier Deschamps, Zinedine Zidane, dan Pep Guardiola dikenal sebagai sosok pelatih sepak bola hebat. Mereka berhasil meraih banyak sekali gelar juara, baik sebagai pemain maupun pelatih.
Namun, ada juga beberapa pelatih ternama yang ternyata tidak memiliki karier sepak bola sebagus mereka. Mulai dari Arsene Wenger hingga Jose Mourinho, berikut lima pelatih top yang memiliki karier sebagai pemain sepak bola yang biasa-biasa saja.
Arsene Wenger menghabiskan waktunya di Arsenal sebagai pelatih selama 22 tahun. Pria asal Prancis itu layak dinobatkan sebagai salah satu pelatih terbaik dalam sejarah English Premier League (EPL).
Momen terbaik Wenger tercipta saat berhasil mengantarkan Arsenal meraih gelar juara Premier League pada musim 2003/2004. The Gunners saat itu tidak terkalahkan dalam 38 pertandingan.
Sementara itu, ketika masih aktif bermain sebagai pemain sepak bola, Wenger adalah pemain yang berposisi sebagai gelandang. Sepanjang kariernya, ia hanya membela klub-klub medioker Prancis, seperti Mutzig, Mulhouse, dan Strasbourg. Bahkan, Wenger tidak pernah sekalipun membela tim nasional Prancis.
Ketika masih aktif bermain, Jurgen Klopp menghabiskan seluruh kariernya untuk membela klub-klub asal Jerman. Ia tercatat membela enam tim berbeda, yakni TuS Ergenzingen, FC Pforzheim, Eintracht Frankfurt II, Viktoria Sindlingen, RW Frankfurt, dan FSV Mainz 05.
Momen terbaiknya tercipta ketika membela klub terakhir. Klopp saat itu berhasil mencetak 56 gol dari 52 pertandingan liga. Meski begitu, ia tidak pernah benar-benar menjadi pemain kelas dunia.
Karier kepelatihan Klopp dimulai bersama klub lamanya, Mainz. Pada tahun 2008, ia memutuskan untuk menangani Borussia Dortmund. Di bawah asuhannya, Dortmund tampil cukup impresif dan kerap menyulitkan Bayern Munchen.
Kini, pria berusia 54 tahun itu berhasil mengembalikan kejayaan Liverpool dan menjadi salah satu pelatih papan atas dunia. The Reds sukses memenangi banyak sekali gelar juara selama dilatih Klopp.
Rafael Benitez merupakan produk asli akademi Real Madrid. Ia berhasil naik kasta ke Real Madrid C pada tahun 1978. Sayangnya, karena masalah cedera, Benitez kemudian memutuskan untuk gantung sepatu saat usianya masih 26 tahun.
Setelah pensiun menjadi pemain, ia memulai perjalanan kariernya sebagai pelatih. Pada tahun 2002, Valencia berhasil dibawa Benitez menjuarai kompetisi LaLiga. Dua tahun setelahnya, Valencia langsung meraih dua trofi sekaligus, yakni gelar LaLiga dan Liga Europa.
Kesuksesannya itu membuat Liverpool jatuh hati. Alhasil, ia menangani Liverpool pada tahun 2004. Tak butuh waktu lama, Benitez langsung mengantarkan Liverpool meraih gelar Liga Champions pada musim debutnya.
Setelah bergonta-ganti tim, pria berusia 62 tahun itu saat ini berstatus tanpa klub. Everton menjadi klub terakhir yang dilatih Benitez.
Julian Nagelsmann bisa dibilang sebagai pelatih top termuda di kompetisi elite Eropa. Meski baru berusia 34 tahun, ia saat ini sudah menangani klub sekelas Bayern Munchen. Nagelsmann mulai ditunjuk sebagai nakhoda Die Roten sejak Juli 2021. Ia sebelumnya pernah melatih RB Leipzig dan TSG Hoffenheim.
Nagelsmann memulai karier sepak bolanya sebagai bek tengah dengan membela tim muda Augsburg. Sayangnya, masalah cedera lutut yang tak kunjung sembuh membuatnya terpaksa berhenti bermain bola. Setelah itu, Nagelsmann bergelut di dunia kepelatihan dan langsung bekerja sebagai bawahan Thomas Tuchel.
Kualitas Jose Mourinho sebagai seorang pelatih tentu tidak perlu diragukan lagi. Hampir semua klub yang ditangani pria asal Portugal itu selalu berhasil meraih gelar juara, selain Tottenham Hotspur.
Pelatih berusia 59 tahun tersebut telah melatih banyak tim besar Eropa, seperti FC Porto, Chelsea, Inter Milan, Real Madrid, Manchester United, dan AS Roma. Inter Milan bahkan pernah dibawanya meraih treble winners.
Meski memiliki karier yang mentereng sebagai pelatih, Mourinho justru tampil biasa-biasa saja saat masih aktif sebagai pemain sepak bola. Karier sepak bolanya hanya berlangsung selama 7 tahun, yaitu dari 1980--1987. Selama periode itu, Mourinho hanya mencatatkan 94 pertandingan bersama tim-tim asal Portugal.
Mereka memang tidak memiliki karier sepak bola yang mengesankan. Meski begitu, kelima sosok tersebut saat ini tengah menjadi pelatih yang hebat di kompetisi top Eropa. Kalau kata mantan pelatih legendaris AC Milan, Arrigo Sacchi, "Anda tidak perlu menjadi kuda untuk bisa menjadi joki yang hebat."