Real Madrid punya prestasi mentereng, baik di kancah domestik maupun internasional. Klub berjuluk Los Blancos ini juga menjadi tempat berkumpulnya para pemain hebat dari waktu ke waktu. Sayangnya, Real Madrid bukanlah tempat yang ideal bagi semua pemain.
Real Madrid pernah merekrut beberapa pemain, tetapi gagal bersinar. Banyak faktor yang memengaruhi performa mereka yang menurun drastis sewaktu berseragam Los Blancos. Kelima pemain aktif ini sudah mengalaminya. Siapa saja mereka?
Alvaro Odriozola tampil menjanjikan bersama Real Sociedad. Ia bersinar saat usianya masih begitu muda. Beberapa klub memburunya sebagai target utama. Namun, Real Madrid berhasil merekrutnya ke Santiago Bernabeu. Odriozola ditebus dengan mahar 32 juta euro atau sekitar Rp510 miliar pada musim panas 2018.
Ia bersaing dengan Dani Carvajal di posisi bek kanan Los Blancos. Alih-alih bisa berkembang, Odriozola justru kesulitan mendapatkan menit bermain. Ia hanya mengoleksi 49 penampilan di semua ajang. Odriozola bahkan sempat dipinjamkan ke Bayern Munich dan Fiorentina demi bisa tampil reguler.
Asier Illaramendi menyita perhatian sewaktu membela Real Sociedad. Berstatus sebagai produk akademi, Illaramendi mampu mengamankan satu tempat di lini tengah tim masa kecilnya itu. Ia benar-benar mekar dan berkembang dengan pesat bersama Real Sociedad. Ini juga yang menjadi alasan Real Madrid tertarik untuk merekrutnya.
Los Blancos akhirnya mengamankan jasa Illaramendi pada musim panas 2013. Namun, performa sang pemain justru menurun drastis. Illaramendi gagal menjadi gelandang utama Real Madrid. Ia hanya mengoleksi 90 penampilan. Pada musim panas 2015, Illaramendi memutuskan untuk pulang ke Real Sociedad.
Nama James Rodriguez seketika harum usai bersinar di Piala Dunia 2014. Ia menjadi pahlawan bagi Timnas Kolombia yang melaju hingga babak perempat final. Real Madrid terpikat dengan aksinya. James diincar oleh Los Blancos dan kesepakatan transfer pun terealisasi dengan banderol 75 juta euro atau sekitar Rp1,2 triliun.
Sayangnya, James tak bisa berbuat banyak di Spanyol. Ia gagal menjadi pilihan utama sebab persaingan yang sangat ketat. James sempat dipinjamkan ke Bayern Munich selama dua musim beruntun. Total, ia hanya membukukan 125 penampilan selama berseragam Real Madrid di semua kompetisi.
Luka Jovic memiliki catatan yang bagus sewaktu membela Eintracht Frankfurt. Namanya makin melambung di udara. Ketajamannya sebagai mesin gol berpengaruh besar terhadap produktivitas Die Adler. Tawaran demi tawaran pun ramai menyerbu pemain berpaspor Serbia itu. Jovic lalu memilih Real Madrid pada musim panas 2019.
Dibeli seharga 63 juta euro atau sekitar Rp1 triliun, Jovic seolah kehilangan arah. Performanya menurun sebab kalah bersaing dengan Karim Benzema sebagai ujung tombak. Ia hanya tampil sebanyak 51 kali dengan koleksi 3 gol dan 5 assist. Jovic akhirnya sepakat berpisah usai memutus kontraknya pada musim panas 2022.
Karier Eden Hazard seolah terjun bebas. Dipuji-puji sewaktu membela Chelsea, nasibnya berubah drastis saat direkrut Real Madrid. Hazard seolah kehilangan sihirnya. Performanya menurun sehingga tak menjadi andalan. Semuanya makin berat sebab Hazard juga rentan terkena cedera yang berkepanjangan.
Hazard gagal membayar lunas kepercayaan yang diberikan oleh Los Blancos. Ia direkrut untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan Cristiano Ronaldo, tetapi tak mampu menjadi solusi terbaik. Padahal, Real Madrid harus merogoh kocek sebesar 115 juta euro atau sekitar Rp1,8 triliun demi bisa membawanya ke Santiago Bernabeu.
Membela klub sekaliber Real Madrid bukanlah perkara mudah. Tekanan tinggi dari berbagai pihak agar tampil konsisten menjadi tantangan terbesar. Banyak pemain yang kesulitan menggapainya, termasuk kelima pemain di atas.