5 Pemain Chelsea yang Makin Moncer di Era Thomas Tuchel, Siapa Saja?

Di era Frank Lampard, Antonio Rudiger merupakan salah satu pemain yang tersingkirkan. Lampard lebih memercayakan lini pertahanannya kepada Kourt Zouma. Rudiger bahkan sempat dikabarkan masuk dalam daftar jual klub. Namun, kehadiran Thomas Tuchel pada Januari lalu mengubah nasibnya. Bek andalan Timnas Jerman itu mendapatkan kepercayaan sang pelatih dan itu tidak disia-siakannya.

Skema tiga bek sangat cocok dengan gaya bermain Rudiger dan terbukti Chelsea sangat tangguh dalam bertahan. Kini peran Rudiger bahkan tak tergantikan dengan tampil dalam 32 laga di era Tuchel sejak tengah musim lalu. Musim ini dia sudah tampil dalam 6 laga di semua ajang dan gawang Chelsea hanya kebobolan 1 gol saja.

Pemain lainnya yang terpinggirkan di era Frank Lampard adalah Marcos Alonso. Chelsea bahkan lebih memilih mendatangkan Ben Chilwell untuk beroperasi di bek kiri. Pemain asal Spanyol itu juga masuk dalam daftar jual klub. Namun, pemecatan Lampard menjadi berkah tersendiri bagi pemain berusia 30 tahun itu.

Perlahan namun pasti dia mendapatkan kepercayaan Thomas Tuchel. Alonso telah dimainkan dalam 21 laga di era Tuchel. Musim ini Alonso bahkan menggeser posisi Chilwell di posisi sayap kiri dan tampil impresif dalam skema 3-4-3 atau 3-5-2. Alonso telah mengoleksi 1 gol dan 1 assist dari 5 laga Premier League. Dia bahkan masuk dalam nominasi Player of The Month bulan Agustus berkat performa impresifnya di Premier League.

Dibawa ke Stamford Bridge oleh Maurizio Sarri, Jorginho menjadi andalan sang pelatih di musim debutnya di Premier League. Namun, perpindahan kursi kepelatihan ke tangan Frank Lampard mengubah nasibnya. Jorginho lebih sering diplot sebagai pemain pelapis. Dia juga tidak cocok dengan gaya bermain Lampard yang mengandalkan umpan-umpan jauh sehingga performa terbaiknya tidak maksimal.

Pergantian pelatih ke tangan Thomas Tuchel membalikkan kembali nasib andalan Timnas Italia ini. Dia menjadi andalan di lini tengah dan nyetel dengan skema bola-bola pendek dan cepat ala Tuchel. Di bawah komandonya, musim lalu Chelsea berhasil menyabet Liga Champions dan dia pun tampil luar biasa bersama Timnas Italia saat merebut juara Piala Eropa 2020. Jorginho bahkan dinobatkan sebagai pemain terbaik UEFA 2021 dan itu semua tak lepas dari peran Thomas Tuchel kepada dirinya.

Musim panas kemarin Romelu Lukaku didatangkan Chelsea atas permintaan Thomas Tuchel. Dia diboyong dengan status pemain termahal klub, 115 juta euro, dari Inter Milan. Namun, harga ini tampaknya sepadan dengan performa striker 28 tahun ini. Dia bahkan sukses mencetak gol di laga debutnya ke gawang Arsenal.

Lukaku adalah puzzle terakhir yang dibutuhkan Tuchel dalam skema permasi menyerangnya. Posisinya tak tergantikan dan telah mencetak 4 gol dari 6 laga di semua ajang sejauh ini.

Kepa Arrizabalaga adalah kiper termahal dunia saat ini. Namun, perannya mulai terpinggirkan usai mengalami penurunan performa sejak era Maurizio Sarri. Di era Lampard, nasibnya bahkan lebih buruk hingga Chelsea akhirnya mendatangkan kiper anyar, Edourad Mendy, dari Rennes. Sang kiper lansung tampil apik, bahkan menjadi kiper terbaik Eropa.

Meski posisinya saat ini masih sebagai pelapis Mendy, Kepa mulai menemukan kembali performa terbaiknya di era Tuchel. Sang pelatih bahkan memberikannya kepercayaan untuk turun di babak adu penalti di UEFA Super Cup. Dia tidak menyia-nyiakan kesempatan itu dan berhasil menepis eksekutor Villareal untuk meraih trofi. Hal yang sama terjadi kembali di putaran kedua Piala Liga melawan Aston Villa yang harus berakhir lewat adu penalti. Kepa lagi-lagi menjadi pahlawan dengan menepis dua eksekutor lawan.

Meski dianggap gagal di PSG, Thomas Tuchel adalah pelatih terbaik di Eropa saat ini. Chelsea menjadi bukti kehebatannya strategi dan filosofi bermain pelatih asal Jerman itu. Dia sukses membangkitkan kembali performa terbaik para pemain yang tersia-siakan di era pelatih sebelumnya. Lalu, bisakah di musim keduanya ini Tuchel mempersembahkan trofi Premier League?