5 Pemain dari Negara Kurang Dikenal yang Pernah Meraih Ballon d'Or

Pada tahun 1964, Denis Law menjadi pemain Manchester United pertama yang memenangkan Ballon d'Or. Pada saat itu, Law mencetak 46 gol yang luar biasa dalam satu musim. Rekor itu juga belum pernah dipecahkan oleh pemain United sejauh ini. Setelah menghabiskan 11 tahun bersama Setan Merah, Law mencetak total 237 gol dalam 404 pertandingan di semua kompetisi.

Terlepas dari kontribusinya di level klub, Law juga merupakan pencetak gol terbanyak untuk tim nasional Skotlandia dengan 30 gol bersama Sir Kenny Dalglish. Dianugerahi Ballon d'Or adalah salah satu dari banyak momen penting dalam karier Law.

Berikutnya ada nama Hristo Stoichkov, salah satu pemain terhebat yang pernah bermain untuk Barcelona, Bulgaria bahkan dunia. Selain menerima Ballon d'Or pada tahun 1994, Stoichkov dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Bulgaria sebanyak enam kali, penerima Sepatu Emas Piala Dunia, dan pemenang Piala Super UEFA empat kali bersama Barcelona.

Dikenal karena kecepatan dan kreativitasnya, pria berusia 55 tahun ini biasanya bermain sebagai pemain sayap, gelandang serang hingga striker. Sejak gantung sepatu, Stoichkov telah melatih beberapa tim tetapi ia tampaknya relatif kurang berhasil.

Dianggap sebagai salah satu pesepak bola terbaik dalam sejarah, George Best memenangkan Ballon d'Or pada tahun 1968. Kemampuan pemain Manchester United ini tak diragukan lagi sebagai seorang pemain sayap.

Antara 1963 dan 1974, Best membuat lebih dari 350 penampilan untuk Setan Merah dan mencetak 137 gol. Pada usia 22 tahun, pemain Irlandia Utara itu dianugerahi Ballon d'Or, dan dia hingga kini menjadi pemain termuda keempat yang meraihnya. Namun setelah itu, karier Best menurun.

Dalam dua musim terakhirnya sebagai pemain United, sang winger kerap dicoret dari skuad. Best adalah satu-satunya pemain dari Irlandia Utara yang memenangkan Ballon d'Or dan tetap menjadi sosok yang sangat dihormati.

Sebelum menjadi Presiden Liberia ke-25, George Weah adalah pemain sepak bola. Ia pernah membela Monaco, Paris Saint-Germain (PSG), dan AC Milan. Weah mulai dikenal saat membela Monaco pada tahun 1988 di bawah asuhan Arsene Wenger.

Setelah itu, ia pindah ke PSG, mencetak 50 gol dalam 133 pertandingan dan mengangkat gelar Ligue 1. Pada puncaknya, Weah menjadi pencetak gol terbanyak di Liga Champions pada musim 1994/95.

Setelah bergabung dengan AC Milan pada tahun 1995, Weah mengangkat trofi Serie A dan jadi top skor di musim pertamanya. Prestasinya membuatnya mendapatkan Ballon d'Or dan hingga saat ini, Weah adalah satu-satunya pemain Afrika yang memenangkan Ballon d'Or. 

Andriy Shevchenko baru-baru ini dipuji karena membawa Ukraina ke perempat final pertama di Piala Eropa. Meskipun bersaing dengan pemain seperti Ronaldinho, Thierry Henry, dan Wayne Rooney, Shevchenko menjadi pemain Ukraina ketiga yang memenangkan Ballon d'Or pada tahun 2004.

Sebagian besar kariernya bermain untuk Dynamo Kyiv dan AC Milan, tetapi ia juga mengalami kegagalan tiga tahun di Chelsea. Selama membela Rossoneri, Shevchenko mencetak 175 gol dalam 322 penampilan.

Pada saat yang sama, penyerang tengah ini adalah pencetak gol terbanyak Ukraina dengan 48 gol. Sebagai salah satu striker terbaik di generasinya, Ballon d'Or merangkum pencapaian Shevchenko.

Meraih Ballon d'Or adalah pencapaian luar biasa bagi individu pesepak bola. Meskipun negaranya kurang berprestasi, pemain-pemain di atas menunjukkan bahwa mereka bisa bersaing.