5 Pemain Iran yang Berprestasi di Bundesliga, Semuanya Meraih Trofi!

Pertama ada Ali Daei, striker legendaris Iran yang terkenal pernah memimpin daftar top skor internasional dengan 109 gol sebelum disalip oleh Cristiano Ronaldo. Daei pernah bermain di Bundesliga selama lima musim dari 1997 hingga 2002. Selama itu, ia membela tiga klub, yaitu Arminia Bielefeld, Bayern Munchen, dan Hertha Berlin.

Bersama ketiga klub tersebut, Ali Daei total mencatat 107 laga di Bundesliga dengan 19 gol. Statistik tersebut memang tak terlalu istimewa bagi seorang striker, tapi Daei tetap terbilang sukses karena ia berhasil memenangi Bundesliga bersama Munchen. Ditambah Daei adalah salah satu pemain Iran pertama yang bermain di Bundesliga.

Berikutnya ada Vahid Hashemian, pemain Iran yang juga berposisi striker. Hashemian bermain di Bundesliga selama total 10 musim dengan membela empat klub. Itu termasuk Bayern Munchen di musim 2004/05. Meski hanya semusim dan tak mencetak banyak gol, Hashemian turut mengangkat 4 trofi bersama Munchen, termasuk trofi Bundesliga.

Periode tertajam Hashemian di Bundesliga adalah saat membela VfL Bochum yang berbuah 29 gol dalam 107 partai. Bahkan, ia pernah mencetak 16 gol di musim 2003/04 sehingga bertengger di urutan keempat daftar top skor Bundesliga. Dua klub lain yang pernah dibela Hashemian adalah Hannover 96 dan Hamburg SV meski tanpa prestasi berarti.

Mehdi Mahdavikia adalah yang paling lama bermain untuk Hamburg SV di Bundesliga, yaitu dari 1999 hingga 2007. Selama 8 musim, Mahdavikia dipercaya tampil 211 kali bersama Hamburg di Bundesliga dengan sumbangan 26 gol dan 51 assist. Jelas, Mahdavikia adalah pemain penting bagi Hamburg pada masanya.

Soal trofi, Mahdavikia juga berhasil meraih trofi DFB-Ligapokal serta Piala Intertoto bersama Hamburg. Pemain berposisi bek kanan atau sayap kanan ini juga pernah membela Eintracht Frankfurt selama tiga musim dan VfL Bochum selama setengah musim. Saat ini, Mahdavikia menjabat sebagai pelatih Timnas Iran U-23.

Pada tahun 2004, ada lagi pemain asal Iran yang merapat ke Bundesliga. Ia adalah Ashkan Dejagah yang bisa berposisi gelandang serang dan winger. Dejagah bergabung dengan Hertha Berlin selama tiga musim, tapi hanya dapat kesempatan tampil 26 kali dan tidak meraih trofi.

Setelah itu, Dejagah hengkang ke VfL Wolfsburg pada 2007 dan barulah kemampuan sebenarnya terlihat. Dejagah mendapat kepercayaan tampil 132 kali dengan catatan 18 gol dan 18 assist. Ia bahkan turut membawa Wolfsburg juara Bundesliga untuk pertama kalinya di musim 2007/08. Kini, Dejagah masih aktif bermain membela Al-Shahania di Liga Qatar.

Selain Ali Daei dan Vahid Hashemian, ada lagi pemain Iran yang pernah membela Bayern Munchen, yaitu Ali Karimi. Pemain berposisi gelandang atau penyerang ini berseragam Munchen pada 2005 hingga 2007. Sayangnya, Karimi tak terlalu tajam dengan hanya mencetak 3 gol serta 4 assist dalam 33 laga di Bundesliga.

Meski begitu, Karimi berhasil memenangi dua trofi bersama Munchen, yaitu Bundesliga dan DFB-Pokal. Pada musim 2010/11, Karimi lagi-lagi mengangkat trofi DFB-Pokal, kali ini bersama Schalke 04. Karimi sudah lama pensiun, tepatnya sejak 2014 setelah terakhir bermain di Azerbaijan.

Lima pemain Iran di atas tak sekadar pernah tampil di Jerman, tapi berhasil meraih prestasi, baik secara individu maupun kolektif. Apakah di masa depan akan ada lagi pemain Iran yang tampil hebat di Bundesliga?