5 Pemain Klub Top Premier League yang Pernah Merasakan Degradasi

Harry Maguire adalah bek asal Inggris yang saat ini menjadi kapten Manchester United. Meski kini performanya sering dikritik, Maguire sudah membuktikan kualitasnya saat masih membela Leicester City. Ia juga sempat tampil apik bersama Manchester United, khususnya pada musim 2020/2021.

Sebelum jadi pemain ternama seperti sekarang, Maguire ternyata sempat merasakan terdegradasi dari EPL bersama Hull City. Bahkan tak hanya sekali, tetapi dua kali.

Yang pertama adalah pada musim 2014/2015. Saat itu, Maguire hanya bermain tiga kali di liga sehingga tak bisa banyak membantu klubnya. Hull berhasil promosi ke EPL 2016/2017, tetapi lagi-lagi terdegradasi pada akhir musim.

Saat itu, Maguire sudah jadi bagian tim inti, tetapi gagal membawa Hull bertahan di kasta teratas. Beruntung bagi Maguire, setelah itu ia langsung diboyong Leicester City dan kariernya pun mulai menanjak.

Andrew Robertson juga jadi bagian skuad Hull City yang terdegradasi dari EPL pada 2014/2015 dan 2016/2017. Bek kiri asal Skotlandia ini bahu-membahu bersama Maguire di lini pertahanan Hull saat itu. Robertson mencatat 24 penampilan di liga pada 2014/2015 serta 33 penampilan pada 2016/2017.

Sama seperti Maguire, karier Robertson terselamatkan karena ia langsung diboyong kembali oleh klub EPL pada 2017. Ia bergabung dengan Liverpool dan masih bertahan hingga kini. Bersama The Reds, Robertson berkembang jadi salah satu bek kiri terbaik di EPL, dan sejauh ini sudah meraih tujuh trofi.

Selain Robertson, pemain Liverpool yang pernah merasakan terdegradasi dari EPL adalah James Milner. Itu terjadi pada musim 2003/2004 saat Milner membela Leeds United. Milner yang saat itu baru berusia 18 tahun tampil tiga puluh kali di EPL, tetapi gagal mencegah Leeds terdegradasi.

Milner sempat ingin bertahan, tetapi ia terpaksa dijual ke Newcastle United karena masalah finansial yang dihadapi Leeds. Ia lalu terus berkembang hingga bisa membela Manchester City dan kini Liverpool. Milner bahkan berhasil menjuarai EPL bersama keduanya, plus sembilan trofi lain.

Arsenal juga memiliki pemain yang pernah turun kasta dari EPL. Ia adalah Aaron Ramsdale, sang kiper utama The Gunners. Ramsdale pernah dua kali merasakan terdegradasi bersama dua klub berbeda.

Pertama adalah bersama Bournemouth pada 2019/2020, gara-gara The Cherries hanya finis di posisi ke-19. Ramsdale kemudian diboyong oleh Sheffield United, tetapi lagi-lagi harus mengalami degradasi pada akhir 2020/2021. Karena itu, langkah Arsenal mendatangkan Ramsdale pada musim panas 2021 sempat dipertanyakan.

Namun, ternyata Ramsdale berhasil membuktikan kualitasnya bersama The Gunners sejauh ini. Bahkan berhasil menggeser posisi Bernd Leno sebagai kiper utama, yang membuat Leno memilih hengkang ke Fulham.

Terakhir, ada Jack Grealish, pemain Inggris termahal dalam sejarah EPL. Nama Grealish mulai terangkat setelah ia tampil apik bersama Aston Villa, khususnya pada 2019–2021. Namun, sebelum itu pun ia sempat merasakan masa-masa kelam bersama Villa, termasuk mengalami degradasi dari EPL pada 2015/2016.

Grealish kemudian jadi salah satu aktor kembalinya Villa ke EPL pada 2019. Saat ini, gelandang 26 tahun ini sudah hijrah ke Manchester City dengan status pemain termahal. Musim lalu, ia baru saja mengangkat trofi mayor pertamanya selama berkarier yaitu EPL 2021/2022.

Pengalaman buruk terdegradasi dari EPL bersama klubnya tidak membuat para pemain di atas terus terpuruk. Mereka berhasil membangkitkan kariernya dan bahkan kini dipercaya membela klub besar. Kebangkitan mereka bisa jadi kisah inspiratif bagi semua orang!