Aymeric Laporte merupakan bek berkualitas yang kerap jadi andalan Pep Guardiola di Manchester City. Namun, ia jarang bermain lantaran hantu cedera yang sering menimpanya.
Padahal, Laporte tergolong memiliki performa yang baik. Ia pun cenderung lebih populer dibandingkadan sederet pemain Manchester City pemilik nomor punggung 14 pendahulunya. Siapa sajakah pendahulu Aymeric Laporte dalam hal ini? Simak pada trivia berikut, ya!
Nama yang pertama adalah Paul Dickov, penyerang berkebangsaan Skotlandia yang bermain selama 5 musim (1999—2002 dan 2006--2008) untuk Manchester City. Namun, ia hanya menggunakan nomor punggung 14 selama semusim (2007/2008).
Sisanya, Dickov pernah menggunakan nomor punggung 9 dan 37. Dickov cukup diandalkan oleh Manchester City saat pertama kali didatangkan. Namun, pada periode keduanya, kenyataan berbalik. Secara keseluruhan, Dickov sukses mencetak 21 gol dan 3 assist dari 124 laga.
Sempat kosong selepas ditinggalkan Paul Dickov pada 2006/2007, nomor punggung 14 di Manchester City kembali digunakan pada 2008/2009. Nomor punggung tersebut diakuisisi oleh Joao Alves de Assis Silva yang didatangkan dari CSKA Moscow.
Penyerang yang akrab dipanggil Jo ini tak memiliki karier yang cemerlang di Manchester City. Ia kalah saing dari beberapa penyerang berkualitas Manchester City saat itu. Total, Jo hanya bermain dalam 42 laga dengan torehan 6 gol dan 5 assist.
Roque Santa Cruz dikenal sebagai penyerang terbaik dalam sejarah sepak bola Paraguay. Santa Cruz pernah bermain untuk Manchester City selama dua musim dengan mengenakan nomor 14 di punggungnya.
Masa tersebut terjadi dari awal musim 2009/2010 hingga pertengahan musim 2010/2011. Kesulitan untuk bersaing di lini serang Manchester City menjadi kendala bagi Santa Cruz. Ia pun akhirnya hanya mencetak 4 gol dari 24 laga untuk The Cityzens.
Selepas ditinggalkan Roque Santa Cruz, nomor punggung 14 kemudian diakuisisi oleh Javi Garcia yang didatangkan dari SL Benfica pada awal musim 2012/2013. Gelandang bertahan asal Spanyol ini hanya bermain selama dua musim untuk Manchester City.
Dalam kurun waktu tersebut, Javi Garcia memiliki catatan yang baik dengan melakoni 76 pertandingan dengan sumbangan 2 gol. Selepas itu, ia hijrah ke Zenit St. Petersburg pada awal musim 2014/2015.
Seperti kebanyakan pemain dalam daftar ini, nama selanjutnya juga berposisi sebagai penyerang. Dia adalah Wilfried Bony, striker asal Pantai Gading yang didatangkan dari Swansea City pada pertengahan musim 2014/2015.
Peran Bony di Manchester City tak begitu mentereng. Sebab, ia hanya dijadikan sebagai pemain pelapis dari Sergio Aguero. Dalam tiga musim, Bony hanya mencetak 11 gol dan 7 assist dari 46 pertandingan.
Secara kualitas dan kemampuan, Laporte jelas lebih baik. Akan tetapi, cedera dan masalah kebugaran selalu menjadi persoalan Aymeric Laporte di Manchester City sejauh ini. Jika dua hal itu sulit untuk diperbaiki, bukan tak mungkin jika Laporte segera dilepas Pep Guardiola dalam waktu dekat.