5 Pemain Manchester United yang Harusnya Tidak Dijual Van Gaal

Johnny Evans menghabiskan sebagian besar karirnya berseragam Manchester United. Selama bertahun-tahun di Old Trafford, ia telah bermain di lebih dari 200 pertandingan dan memenangkan tiga titel Liga Premier. Sayangnya di era Van Gaal, Evans gagal mendapat kepercayaan.

Setelah pindah ke West Bromwich Albion pada tahun 2013, pemain yang berposisi sebagai bek tengah itu mulai tampil mengesankan di dua musim pertama. Akan tetapi, performa tim yang buruk membuat ia harus bekerja lebih keras untuk bisa membantu West Brom agar bisa terhindar dari jurang degradasi.

Patrice Evra menghabiskan hampir delapan tahun bermain di Old Trafford, dari tahun 2006 hingga 2014, dimana ia mencatatkan lebih dari 350 penampilan di semua kompetisi. Sir Alex bahkan menggangap Evra sebagai salah bek kiri terbaik di Eropa. Kedatangan Van Gaal, rupanya menjadi mimpi buruk bagi Evra.

Kesepakatannya untuk bergabung dengan Juventus pada tahun 2014 merupakan kejutan, sebab sebelumnya ia sempat menandatangani perpanjangan kontrak satu tahun di MU. Bersama Juventus, Evra kembali menemukan masa kejayaannya seperti di MU setelah membantu Juventus menjuarai berbagai gelar domestik.

Ryan Giggs secara terang-terangan mengatakan jika Rafael seharusnya tidak dijual oleh Manchester United. Rafael menghabiskan tujuh musim Bersama MU dan memenangkan Liga Premier sebanyak tiga kali. Setelah Van Gaal datang, ia sadar jika itu merupakan tanda jika waktunya Bersama MU sudah habis.

Rafael pun memutuskan untuk bergabung dengan Lyon di Ligue 1. Saat ini sudah menjadi pemain kepercayaan tim dan mengatakan jika ia ingin bertahan di Lyon musim depan. Rafael dikenal sebagai bek kanan yang mahir dalam dribbling dan passing, dan kontribusinya terhadap tim menunjukkan jika ia memang bek kanan yang matang.

Di Maria bergabung dengan Manchester United dari Real Madrid pada tahun 2014, menandatangani kontrak berdurasi lima tahun, dan menjadi salah satu transfer termahal sepanjang masa. Secara tidak terduga, setahun kemudian ia pergi untuk bermain bersama raksasa Ligue 1, Paris Saint Germain.

Ketika membela MU, Di Maria dianggap sering menunjukkan penampilan yang tidak konsisten, sehingga banyak yang mempertanyakan status ‘kelas dunia’ nya. Di Maria sendiri mengatakan jika penampilan buruk bukan sepenuhnya kesalahan darinya. Ia menyebutkan jika Van Gaal kala itu, sering menyuruhnya bermain di luar posisi favoritnya.

Kembali ke tahun 2013, Wilfried Zaha sempat menjadi berita utama setelah ia pindah ke Manchester United dengan mahar sekitar 15 pounds, setelah ia tampil mengesankan di Selhurst Park. Namun naas, masa jabatannya Bersama MU tidak bertahan lama dan ia mengaku jika ia menyia-nyiakan waktunya ketika bergabung dengan MU.

Alhasil, Zaha pun dijual kembali oleh Van Gaal ke Crystal Palace beberapa tahun kemudian. Bersama Crystal Palace, Zaha menjelma menjadi winger yang menakutkan bagi pertahanan lawan. Salah satu kendala kenapa Zaha gagal di MU, mungkin karena manajemen MU kurang sabar dan kurang memberinya kesempatan bermain regular.

Demikian tadi ulasan mengenai pemain-pemain Manchester United yang harusnya tidak di jual Van Gaal. Apakah pemain-pemain diatas akan kembali digaet oleh Manchester United dibawah asuhan Jose Mourinho? Kita tunggu saja.