5 Pemain PSV Eindhoven Terakhir yang Jadi Top Skor Eredivisie Belanda

Pertama, ada Luc Nilis, striker asal Belgia yang membela PSV pada 1994–2000. Ketajaman Nilis selama membela PSV sangat luar biasa. Ia mencetak 110 gol dalam 164 penampilan di Eredivisie, serta sempat dua kali beruntun menjadi top skor pada musim 1995/1996 dan 1996/1997.

Ketajaman Nilis turut membuat PSV memenangi enam gelar, termasuk dua trofi Eredivisie. Sayangnya, nama Nilis tidak terlalu mendunia karena ia tak pernah sukses di liga top Eropa. Nilis pernah membela Aston Villa setelah hijrah dari PSV, tetapi cedera parah memaksanya pensiun dini setelah hanya tampil lima kali.

Setelah era Nilis usai, PSV memiliki andalan baru di lini depan yaitu Ruud van Nistelrooy. Nistelrooy bergabung dengan PSV pada 1998 saat masih berusia 22 tahun. Ternyata, ia langsung moncer pada musim pertamanya dan sukses jadi top skor Eredivisie dengan 29 gol.

Ketajaman Nistelrooy bahkan berlanjut pada musim berikutnya, hingga lagi-lagi jadi top skor Eredivisie dengan 31 gol. Nistelrooy membela PSV hingga 2001, setelah mencetak total 77 gol dalam 90 penampilan bareng PSV. Belakangan, Nistelrooy juga sukses menjadi top skor English Premier League dan LaLiga Spanyol.

Mateja Kezman juga punya catatan gol memukau bersama PSV di Eredivisie. Striker asal Serbia ini membela PSV pada 2000–2004. Total golnya di Eredivisie adalah 105 gol dalam 122 penampilan. Ia pun sempat tiga kali menjadi top skor Eredivisie, yaitu pada 2000/2001, 2002/2003, dan 2003/2004.

Sayangnya, karier Kezman menurun drastis setelah meninggalkan PSV. Ia sempat bergabung dengan Chelsea, Atletico Madrid, dan Paris Saint-Germain, tetapi flop bersama ketiga klub tersebut. Kezman pun kini dikenang sebagai striker legendaris PSV tetapi gagal di klub lain.

Setelah Mateja Kezman, para pemain PSV sempat lama tidak menjadi top skor Eredivisie. Barulah pada musim 2014/2015 ada lagi pemain PSV yang meraihnya, yaitu Memphis Depay.

Striker jebolan akademi PSV ini membela tim senior PSV pada 2011–2015, tetapi ketajamannya baru benar-benar tampak pada musim terakhirnya. Memphis membuat 22 gol di Eredivisie 2014/2015 sekaligus membawa PSV juara.

Secara keseluruhan, ia tampil 124 kali di semua ajang dan membuat 50 gol bagi PSV. Selain Eredivisie, Memphis juga pernah mengangkat trofi Piala KNVB dan Johan Cruyff Shield bersama PSV. Sempat bermain bersama Manchester United, kini ia berlabuh di klub raksasa Spanyol, Barcelona.

Pemain PSV terakhir yang jadi pemain tertajam Eredivisie adalah Luuk de Jong. Striker jangkung asal Belanda ini pertama kali membela PSV pada 2014–2019. Selama itu, ia sukses membuat 94 gol dalam 159 penampilan di Eredivisie.

De Jong juga sukses jadi top skor Eredivisie 2018/2019 dengan 28 gol, setara dengan torehan Dusan Tadic. Bersama De Jong, PSV juga sukses memenangi 6 trofi, termasuk 3 Eredivisie. De Jong kemudian sempat hengkang dari PSV, tetapi kini sudah bergabung kembali pada musim panas 2022.

Selain Cody Gakpo, pemain PSV yang juga tampil tajam di Eredivisie 2022/2023 adalah Xavi Simons. Apakah Gakpo atau Simons bakal menjadi top skor Eredivisie dan menyusul jejak lima pemain di atas?