Juventus adalah klub dengan gelar Scudetto terbanyak di Serie A. Mereka bahkan unggul sangat jauh dari klub lainnya dengan total 36 trofi Serie A. Sepanjang sejarahnya, mereka pun selalu dihuni deretan striker hebat.
Musim ini Bianconerri sukses mendatangkan Dusan Vlahovic sebagai mesin gol baru. Dia berpotensi mengikuti jejak pendahulunya sebagai top skor klub. Berikut ini lima pemain terakhir yang menjadi pencetak gol terbanyak klub di Serie A.
Keputusan Cristiano Ronaldo hengkang ke Juventus pada musim panas 2018 sangat mengejutkan. Dia diboyong Bianconerri dengan harga 117 juta euro atau Rp1,9 triliun, padahal usianya sudah kepala tiga. Meski demikian, Cristiano Ronaldo tak kehilangan insting mencetak gol.
Tiga musim beruntun dia menjadi top skor klub di Serie A dengan total 81 gol dari 98 laga Serie A. Dia bahkan menjadi top skor Serie A musim 2020/2021 mengalahkan Romelu Lukaku dan Dusan Vlahovic. Namun, musim panas 2021 kemarin dia memutuskan pulang ke Manchester United.
Paulo Dybala berkembang menjadi salah satu pemain terbaik Serie A sejak bergabung dengan Juventus pada 2015. Sepanjang kariernya itu, dia menjadi pencetak gol terbanyak klub sebanyak dua kali, musim 2015/2016 dengan 16 gol dan 2017/2018 dengan 22 gol.
Pemain 28 tahun itu total telah mengoleksi 280 pertandingan dengan mencetak 112 gol dan 48 assist. Namun, ini bisa menjadi musim terakhirnya karena kontraknya akan berakhir Juni 2022. Meski negosiasi telah terjalin, kedua pihak belum menemui kata sepakat.
Pada 2016 Juventus memecahkan rekor transfer klub dengan mendatangkan Gonzalo Higuain dari Napoli. Dia ditebus dengan harga 90 juta euro atau sekitar Rp1,4 triliun. Musim perdananya pun berjalan dengan manis. Higuain menjadi top skor klub dengan koleksi 24 gol dari 38 pertandingan, sekaligus mempersembahkan gelar Scudetto.
Striker asal Argentina itu total mengoleksi 66 gol dari 149 laga untuk Juventus. Kedatangan Cristiano Ronaldo pada 2018 membuat dia tersingkir dari tim utama. Sempat dipinjamkan ke AC Milan dan Chelsea, dia kemudian bergabung dengan Inter Miami di MLS pada musim panas 2020 secara gratis.
Setelah berpetualang di dua klub asal Manchester, Carlos Tevez hijrah ke Juventus pada musim panas 2013. Dia hanya bertahan dua musim saja di klub asal Turin. Meski demikian, dua musim itu juga dia keluar sebagai top skor klub, 2013/2014 dan 2014/2015 dengan masing-masing mencetak 19 gol dan 20 gol.
Tak hanya itu, dia juga sukses mempersembahkan dua gelar Scudetto dan membawa Juventus ke final Liga Champions musim 2014/2015. Sayangnya, mereka kalah 1-3 dari Barcelona. Pada 2015 Tevez pulang ke Argentina untuk membela Boca Juniors.
Juventus memboyong Arturo Vidal dari Bayern Leverkusen pada 2011 lalu. Dia adalah andalan Antonio Conte ketika menangani Bianconerri. Musim 2012/2013 menjadi tahun terbaiknya. Vidal menjadi top skor klub dengan torehan 10 gol dan 9 assist dari 31 pertandingan.
Selama empat musim di Turin, Vidal juga mempersembahkan empat scudetto beruntun. Catatan golnya pun cukup tajam untuk seorang gelandang. Dia menorehkan 48 gol dan 25 assist dari 171 laga. Pada 2015 dia kemudian hengkang ke Bayern Munchen sebelum reuni dengan Antonio Conte di Inter Milan.
Dua musim terakhir Juventus mulai kehilangan dominasinya di Serie A. Namun, secara perlahan mereka mulai bangkit. Salah satu langkah besar dengan mendatangkan pemain terbaik Serie A musim lalu, Dusan Vlahovic. Akankah dia juga menjadi top skor Juventus selanjutnya?