5 Pemain Terakhir yang Diboyong Burnley dari Klub Luar Inggris

Burnley mendatangkan Jelle Vossen dari Genk pada musim panas 2015. The Clarets menebus penyerang Belgia itu dengan mahar 3,3 juta euro atau sekitar Rp51 miliar. Dengan kehadirannya di lini depan, Vossen diharapkan mampu menjadi pemecah kebuntuan untuk Burnley yang sering kali kesulitan mencetak gol.

Hanya saja, apa yang terjadi di kenyataan malah bertolak belakang. Kariernya bersama Burnley hanya bertahan seumur jagung. Baru dua bulan diumumkan, Vossen memutuskan untuk pindah ke klub Belgia, Club Brugge, pada jendela transfer yang sama. Tak heran bersama Burnley ia cuma membukukan 5 penampilan di semua ajang.

Burnley berupaya memperkuat lini tengahnya dengan mendatangkan Steven Defour. Pria berpaspor Belgia itu direkrut dari Anderlecht dengan banderol 8,6 juta euro atau sekitar Rp134 miliar pada 2016 lalu. Terbukti, Defour mampu menjadi gelandang jangkar yang menjaga kestabilan permainan The Clarets.

Ia memainkan 58 penampilan dengan koleksi 3 gol dan 5 assist di semua kompetisi. Meski menjadi salah satu pilar kunci, Burnley nyatanya memilih untuk tak memperpanjang kontrak sang pemain. Masa bakti Defour berakhir pada musim panas 2019. Ia melanjutkan kariernya dengan bergabung ke Royal Antwerp.

Aaron Lennon kembali membela Burnley pada musim panas 2021. Burnley sejatinya bukanlah klub yang asing bagi Lennon. Ia pernah membela The Clarets selama dua musim (2018--2020), sebelum memutuskan pindah ke Turki menuju Kayserispor. Ia bertahan selama semusim dan akhirnya pulang ke Inggris.

Menjalani periode keduanya bersama The Clarets, Lennon masih tetap dipercaya. Ia tampil sebanyak 32 kali di semua kompetisi dengan catatan dua gol. Penampilannya masih cukup menjanjikan meskipun sudah berusia 35 tahun. Sayangnya, Lennon gagal menyelamatkan Burnley yang harus terdegradasi musim depan.

Biaya 15 juta euro atau sekitar Rp234 miliar dikeluarkan Burnley untuk merekrut Maxwel Cornet. Pria berpaspor Pantai Gading itu digaet dari Olympique Lyon pada musim panas 2021. Keputusan The Clarets untuk mendatangkannya ternyata berbuah manis. Cornet sukses tampil impresif di musim debutnya.

Tampil sebanyak 29 kali, ia sudah membukukan 9 gol dan 2 assist. Torehan tersebut menjadikan namanya sebagai salah satu lumbung gol utama Burnley di sepanjang musim 2021/2022. Meski tampil apik, Cornet harus menelan pil pahit lantaran tim yang dibelanya itu harus terdegradasi ke Championship.

Untuk mendongkrak lini serang, Burnley memboyong penyerang haus gol asal Belanda, Wout Weghorst. The Clarets menebusnya seharga 14 juta euro atau sekitar Rp218 miliar dari Wolfsburg pada awal 2022 lalu. Dengan pengalamannya selama ini, Weghorst dinilai jadi solusi yang tepat di lini depan Burnley.

Hanya saja, pemain berusia 29 tahun itu kesulitan mengembangkan permainannya di Inggris. Produktivitasnya menurun dengan hanya mencetak 2 gol dari 20 penampilan. Situasi makin rumit ketika Burnley harus terdegradasi dari Premier League. Weghorst santer dirumorkan segera angkat kaki dari The Clarets.

Kini, Burnley bakal memasuki babak baru usai terdegradasi ke Championship. Akankah The Clarets masih rutin memboyong pemain dari sesama klub Inggris demi menyusun ulang kekuatannya atau justru sebaliknya?