Secara prestasi, Everton tak punya capaian yang begitu membanggakan dalam beberapa musim terakhir. Performanya juga tak stabil. Klub berjuluk The Toffees bahkan harus berjuang menghindari zona degradasi karena tampil inkonsisten.
Meski begitu, Everton mahir soal menjual pemain. Pasalnya, ada beberapa nama yang menjadi sumber pendapatan The Toffees yang sangat menguntungkan. Mereka kebanyakan dijual ke klub Big Six lainnya. Inilah 5 pemain termahal yang dijual Everton dalam sedekade terakhir.
Marouane Fellaini bergabung dengan Manchester United pada musim panas 2013. Ia mengikuti jejak sang pelatih, David Moyes. Keduanya pernah bekerja sama sewaktu masih membela Everton. Manchester United harus merogoh kocek sebesar 32 juta euro atau sekitar Rp511 miliar untuk mendapatkan jasa Fellaini.
Pemain berpaspor Belgia itu membela Setan Merah hingga akhir musim 2018/2019. Meski cukup lama, Fellaini tak sepenuhnya menjadi pemain andalan. Ia hanya membukukan 177 penampilan di semua kompetisi. Fellaini lalu memutuskan untuk berpisah dan melanjutkan kariernya ke Liga Super China.
Everton membuat keputusan mengejutkan soal Anthony Gordon. Alih-alih mempertahankannya lebih lama, The Toffees justru memilih jalan lain. Everton sepakat menjualnya ke Newcastle United pada musim dingin 2023 lalu. Gordon dibanderol dengan biaya 46 juta euro atau sekitar Rp734 miliar.
Potensi Gordon yang besar menjadi alasan kuat Newcastle United untuk merekrutnya. Apalagi ia sempat bersinar sewaktu berseragam Everton. Sayangnya, Gordon belum mampu tampil maksimal pada musim debutnya bersama The Magpies. Gordon kesulitan menjadi pilihan utama sebab baru bermain 16 kali.
Revolusi besar-besaran dilakukan Pep Guardiola di Manchester City. Sewaktu baru ditunjuk sebagai pelatih, ia merombak skuad The Cityzens. Beberapa pemain didatangkan dengan harga yang cukup mahal, termasuk John Stones. Ia bergabung dari Everton usai ditebus seharga 56 juta euro atau sekitar Rp894 miliar.
Keputusan Manchester City untuk memboyongnya sangat tepat. Meski performanya naik turun, Stones tetap menjadi salah satu bek andalan The Cityzens. Ia juga bisa bermain di beberapa posisi. Stones sudah membukukan 228 penampilan serta mempersembahkan berbagai gelar bergengsi untuk klub sekota Manchester United itu.
Everton mendapatkan dana segar dari hasil penjualan Richarlison. Sang pemain dijual ke Tottenham Hotspur pada awal musim 2022/2023 lalu. Dalam kesepakatan transfer ini, The Toffees berhasil meraup pendapatan senilai 58 juta euro atau sekitar Rp926 miliar. Angka ini membantu neraca keuangan Everton yang bermasalah.
Di sisi lain, Tottenham Hotspur menggaet Richarlison untuk memperkuat lini serangnya. Meski begitu, performa Richarlison justru jauh dari ekspektasi. Ia kesulitan beradaptasi dengan gaya permainan The Lilywhites. Pada musim debutnya, ia baru membukukan 3 gol dan 4 assist dari 35 pertandingan di semua kompetisi.
Everton berhasil mengembangkan potensi Romelu Lukaku dengan baik. Lukaku bersinar sebagai mesin gol utama The Toffees. Performanya dipantau oleh beberapa klub besar. Manchester United menjadi klub terdepan dalam perburuan Lukaku. Setan Merah resmi memboyongnya pada musim panas 2017.
Untuk merekrut pemain berpaspor Belgia itu, Manchester United harus membayar 85 juta euro atau sekitar Rp1,3 triliun. Sayangnya, harga mahal itu tak sesuai dengan performa Lukaku. Ia gagal membuktikan kualitas terbaiknya. Catatan golnya menurun sehingga hanya berseragam Manchester United selama dua musim.
Performa Everton cenderung mengalami pasang surut dalam beberapa musim terakhir. Meski begitu, The Toffees masih bisa mendapatkan keuntungan dengan melepas para pemainnya. Beberapa nama lain berpotensi mengikuti jejak hal yang sama.