Popularitas Everton sebagai salah satu kontestan Premier League mungkin tak setenar klub lain. Dalam beberapa musim terakhir, prestasi yang diraih klub berjuluk The Toffees itu juga terbilang minim. Namun, lain halnya dari segi kebijakan transfer.
Sedari dulu, Everton sukses melahirkan nama-nama top, seperti Wayne Rooney hingga Romelu Lukaku. Tak hanya itu, The Toffees sukses memperoleh keuntungan dari penjualan pemain ke klub lain, khususnya klub dari luar liga Inggris. Siapa saja mereka?
Idrissa Gueye masuk ke dalam jajaran pemain termahal yang pernah dijual Everton. Pemain berpaspor Senegal itu dilego ke klub kaya raya Prancis, Paris Saint-Germain, pada musim panas 2019 lalu. Melalui penjualan Gueye, The Toffees mendapatkan kucuran dana 30 juta euro atau sekitar Rp458 miliar.
Di sisi yang berbeda, kepindahannya ke Paris merupakan peningkatan karier yang cukup signifikan. Gueye menjadi salah satu gelandang favorit Le Parisiens yang sudah mengemas 109 penampilan di semua ajang sejauh ini. Perjalanannya bersama PSG juga dilengkapi dengan sejumlah titel bergengsi.
Satu strip di bawah Gueye, ada nama Nikola Vlasic. Pemain berusia 24 tahun itu sukses dijual Everton dengan biaya mahal ke klub Rusia, CSKA Moscow, yaitu sebesar 23 juta euro atau sekitar Rp351 miliar. Pada awalnya, Vlasic tiba ke klub ibu kota Rusia tersebut dengan status pinjaman selama semusim.
Performanya di lini tengah CSKA berkembang pesat. Ia lantas dipermanenkan dan tampil impresif selama dua musim kariernya di Negeri Tirai Besi dengan catatan 33 gol dan 21 assist. Berkat penampilan apiknya itu, Vlasic didatangkan klub sekelas West Ham United pada awal musim 2021/2022 lalu.
Ademola Lookman diproyeksikan sebagai salah satu aset muda berharga RB Leipzig. Bagaimana tidak, ia direkrut dengan biaya yang lumayan tinggi, yaitu 18 juta euro atau setara Rp275 miliar dari Everton. Lookman bergabung dengan pemain-pemain prospektif di skuad Die Roten Bullen saat itu.
Terlepas dari kesempatan besar tersebut, kiprah Lookman bersama Leipzig malah tak berjalan mulus. Ia gagal bersinar dan cuma dipercaya tampil sebanyak 24 kali. Lookman hanya bertahan selama setengah musim di Jerman dan langsung dipinjamkan dua kali berturut-turut menuju Fulham dan Leicester City.
Davy Klaassen tak memiliki karier yang panjang bersama Everton. Ia hanya bertahan selama semusim dan langsung dilepas ke Werder Bremen. Kepindahannya ke klub Bundesliga itu terealisasi pada awal musim 2018/2019 dan memakan biaya mencapai 13,5 juta euro atau setara Rp206 miliar.
Bersama klub barunya itu, Klaassen tampil cukup baik dengan mengoleksi 81 penampilan di semua kompetisi. Usai dua musim berkelana di Jerman, Klaassen dilirik klub masa kecilnya, yaitu Ajax Amsterdam. Pada akhirnya, pemain berusia 29 tahun tersebut memutuskan kembali ke klub berjuluk de Amsterdammers itu.
Melengkapi posisi lima besar, diisi oleh pemain berkebangsaan Nigeria, Henry Onyekuru. Ia merupakan salah satu pemain termahal yang pernah dijual Everton ke klub luar Liga Inggris. Hal tersebut ditandai dengan kepindahannya ke AS Monaco yang memakan biaya hingga 13,5 juta euro atau sekitar Rp206 miliar.
Berstatus sebagai salah satu rekrutan termahal klub bukan menjadi jaminan baginya. Onyekuru justru kesulitan bersaing di lini depan tim barunya tersebut. Tak mengherankan ia hanya bertahan selama setengah musim dengan catatan delapan penampilan. Setelahnya, Onyekuru dipinjamkan ke Galatasaray.
Meskipun bukan termasuk ke dalam tim favorit juara di Premier League, Everton tetap menjadi gudangnya pemain-pemain berkualitas. Beberapa nama juga sukses dijual mahal oleh The Toffees, seperti yang mereka lakukan terhadap transfer kelima pemain di atas.