Bayern Munich bergerak sangat aktif di bursa transfer musim panas 2022. Kondisi ini tidak lepas dari hengkangnya pemain inti seperti Niklas Sule dan Robert Lewandowski. Sebagai suksesor keduanya, Bayern Munich telah mendatangkan sederet bintang.
Dua di antaranya adalah pemain yang berasal dari Belanda. Pemain asal Negeri Kincir Angin ini memang memiliki rekam jejak apik di Allianz Stadium. Berikut ini adalah pemain top asal Belanda yang sempat berkostum Bayern Munich.
Pada era 2000-an, Bayern Munich memiliki mesin gol mematikan pada diri Roy Makaay. Sang striker diboyong dari Deportivo La Coruna pada musim panas 2003 seharga 20 juta euro atau Rp306 miliar. Selama empat musim di sana, Makaay mencetak 103 gol dari 181 laga.
Dia juga mempersembahkan 2 gelar Bundesliga dan 2 DFB Fokal. Satu momen yang paling diingat publik adalah golnya ke gawang Real Madrid pada 2007. Itu menjadi gol tercepat sepanjang sejarah Liga Champions, yaitu hanya 10,12 detik.
Mark van Bommel adalah salah satu gelandang terbaik pada eranya. Dia menjadi bagian Barcelona menjuarai Liga Champions musim 2005/2006 dan AC Milan ketika meraih Scudetto musim 2010/2011.
Di antara kedua klub itu, dia juga sempat berkostum Bayern Munich selama empat musim dan tak kalah impresif. Dia menorehkan 187 pertandingan dengan persembahan 2 gelar Bundesliga. Saat ini, Mark van Bommel berkarier sebagai pelatih dan sedang menangani klub Belgia, Royal Antwerp FC.
Arjen Robben adalah pemain Belanda tersukses di Bayern Munich. Dia bergabung pada musim panas 2009 setelah disia-siakan Real Madrid. Robben setia membela Die Bavarian selama 10 musim dengan torehan 308 laga, 144 gol, dan 100 assists.
Dia turut mempersembahkan 8 gelar Bundesliga, 1 Liga Champions, dan 5 DFB Fokal. Meski sering dihantam cedera, Arjen Robben adalah bagian penting kejayaan klub.
Pasca kontraknya habis, dia sempat rehat dari dunia sepak bola pada 2019. Dia kembali dengan membela FC Groningen pada 2020 sebelum akhirnya gantung sepatu pada akhir musim.
Ryan Gravenberch merupakan produk asli akademi Ajax. Dia berkembang pesat pasca menembus tim utama pada 2019 lalu. Meski baru berusia 20 tahun, dia sudah mencatatkan 102 laga dengan torehan 12 gol dan 13 assists. Gravenberch adalah sosok pemain yang ideal.
Dia memiliki fisik kokoh, muda, dan bisa bermain di banyak posisi. Tak mengherankan jika banyak klub yang memburunya musim panas 2022 ini.
Namun, Bayern Munich-lah yang beruntung mendapatkannya. Dia ditebus hanya dengan harga 18,5 juta euro atau sekitar Rp283 miliar dengan durasi kontrak lima tahun.
Matthijs de Ligt menjadi komoditi panas pada bursa transfer musim panas 2022. Dia diincar klub-klub besar seperti Barcelona, Real Madrid, dan Chelsea. Namun, Bayern Munich bergerak lebih cepat dan berhasil memboyong sang bek dari Juventus.
Dia ditebus dengan harga 67 juta euro atau sekitar Rp1 triliun. Dia diplot menjadi benteng kokoh di lini pertahanan pasca Bayern Munich kehilangan David Alaba dan Niklas Sule. Meski masih berusia 22 tahun, Matthijs de Ligt dianggap bek berkelas bintang dan sudah sangat berpengalaman tampil di level tertinggi.
Jika melihat jejak langkah pendahulunya, para pemain top asal Belanda memiliki karier gemilang di Bayern Munich. Mereka tidak hanya menjadi pemain kunci, tetapi juga mempersembahkan gelar yang tidak sedikit. Mampukah jalan ini diikuti oleh Matthis de Ligt dan Ryan Gravenberch?