5 Pemain Top yang Merupakan Alumni Skuad Brasil di Olimpiade 2016

Bakat seorang Marcos Aoas Correa atau yang lebih dikenal dengan nama Marquinhos sudah terlihat sejak usianya masih 17 tahun kala Ia membela Corinthians. Di umurnya yang masih muda, Marquinhos telah dibawa ke Eropa untuk bergabung bersama AS Roma.

Tak perlu menunggu waktu lama untuk bersinar. Berkat penampilan ciamiknya bersama Roma, di umurnya Marquinhos telah dibeli dengan banderol sebesar 31 juta euro atau sekitar Rp533 miliar oleh Paris Saint-Germain di umurnya yang baru menginjak 19 tahun. Saat ini, tak ada lagi yang meragukan kualitas dari bek tangguh yang kini berstatus sebagai kapten dari Paris Saint Germain

Marquinhos merupakan pilar penting bagi tim nasional Brasil di ajang Olimpiade Rio 2016. Kala itu di umurnya yang telah menginjak 22 tahun, Marquinhos berhasil membuktikan dirinya sebagai seorang bek tangguh bersama Rodrigo Caio di lini pertahanan Brasil.

Pada Olimpiade London 2012, Neymar harus menerima pil pahit lantaran gagal membawa timnas Brasil menjadi juara. Kala itu, ia harus menerima kekalahan di babak final cabang sepak bola putra dari timnas Meksiko.

Hal inilah yang menjadi motivasi Neymar untuk bisa meraih gelar juara di masa yang akan datang. 4 tahun berselang, Ia kembali lagi ke ajang Olimpiade dengan status sebagai pemain senior dan kapten tim di umurnya yang telah menginjak 24 tahun.

Dendam tersebut akhirnya terbalaskan, karena Neymar berhasil membawa timnas Brasil menjadi juara dan meraih medali emas Olimpiade Rio 2016. Neymar jelas punya peran besar pada keberhasilan Brasil kala itu dengan kontribusi 4 golnya di sepanjang turnamen.

Selain Marquinhos dan Neymar, Paris Saint-Germain juga memiliki alumni skuad Brasil Olimpiade 2016 lain dalam diri seorang Rafinha Alcantara. Di Olimpiade ini, Rafinha yang kala itu masih berstatus sebagai pemain Barcelona dianggap sebagai seorang wonderkid yang berbakat.

Namun label wonderkid tersebut, bukan jaminan ia akan terus menjadi starter bagi skuad Selecao. Karena nyatanya, Rafinha lebih sering berada di bangku cadangan ketimbang bermain sebagai seorang starter. Hal ini terjadi karena Rogerio Micale lebih memilih untuk menduetkan Renato Augusto dan Wallace Silva di lini tengah Selecao di ajang tersebut.

Sama seperti Rafinha Alcantara, Felipe Anderson juga lebih sering datang dari bangku cadangan ketimbang bermain sebagai starter di Olimpiade 2016. Kala itu, Felipe Anderson memang kalah saing dengan Neymar dan Gabriel Barbosa yang memang sedang ada di performa terbaiknya.

Alhasil, Felipe Anderson hanya mampu bermain dengan menit yang sedikit. Namun, saat ini Felipe Anderson telah dianggap sebagai salah satu pemain versatile terbaik yang menjadi incaran banyak tim besar Eropa.

Saat ini ia berseragam West Ham United. Walaupun musim lalu penampilannya sangat menurun saat dalam masa peminjaman bersama FC Porto, namun ia selalu dianggap bisa memberikan kejutan jika berada di top perform-nya.

Perlu diakui jika Olimpiade 2016 merupakan awal nama Gabriel Jesus dikenal oleh dunia. Kala itu, Gabriel Jesus merupakan penyerang utama timnas Brasil bersama Neymar dan Gabriel Barbosa. Penampilan ciamik dan sumbangan 3 golnya bagi timnas Brazil membuat Ia akhirnya diburu banyak tim besar Eropa.

Pada tahun 2017, Gabriel Jesus akhirnya diboyong oleh Manchester City dengan banderol sebesar 32 juta euro atau sekitar Rp550 miliar dengan cap wonderkid dalam dirinya. Walaupun sempat gagal bersaing dengan Sergio Aguero, Gabriel Jesus diprediksi akan menggila di musim depan sebagai penyerang yang tajam bersama The Cityzens.

Itulah 5 alumni skuad Brasil di Olimpiade 2016 yang akhirnya menjadi seorang pemain top bahkan berstatus sebagai bintang sekarang. Olimpiade memang dianggap sebagai sebuah ajang para rising star muncul ke permukaan.

Selain kelima nama ini, banyak juga pemain bintang yang akhirnya bisa bersinar setelah Olimpiade selesai. Lionel Messi, Serge Gnabry, Samuel Eto'o, dan Angel Di Maria adalah beberapa di antaranya.