Inter Milan dan Bayern Munich bakal tergabung di grup neraka Liga Champions Eropa musim 2022/2023. Kedua tim tergabung di grup C bersama dua tim lainnya, yaitu Barcelona dan Viktoria Plezn.
Pertemuan dua tim tersebut sudah tidak asing di Liga Champions. Inter Milan dan Bayern Munich sudah berhadapan lima kali dengan hasil sama kuat. Menariknya lagi, beberapa pemain top sempat membela kedua tim dengan persembahan gelar yang bergengsi. Siapa saja? Yuk, kita simak ulasannya.
Ivan Perisic bergabung dengan Inter Milan pada musim panas 2015 usai ditebus dari Wolfsburg. Selama tujuh tahun di Inter Milan, Ivan Perisic tampil stabil meski performa klubnya terombang-ambing. Pada musim panas 2019, dia sempat dipinjamkan ke Bayern Munich setelah berkonflik dengan manajemen klub.
Luar biasanya, dia menjadi bagian penting klub saat meraih treble winners musim 2019/2020. Dia mencetak 8 gol dan 10 assists dari 38 laga bagi Bayern Munich.
Inter Milan era Antonio Conte kemudian memulangkannya. Lagi-lagi dia mempersembahkan trofi bergengsi, yaitu Scudetto yang telah lama tak dirasakan Inter Milan. Musim 2022/2023 ini ia baru saja hengkang dari Inter dan pindah ke Tottenham Hotspur, mengikuti jejak Conte.
Lucio diboyong Bayern Munich dari Bayer Leverkusen pada Juni 2004 dengan mahar 12 juta euro atau Rp178 miliar. Bek asal Brasil ini menjalani karier yang sukses selama lima tahun di Allianz Arena. Dia menorehkan 218 pertandingan dengan persembahan tiga gelar Bundesliga.
Dia kemudian hengkang ke Inter Milan pada musim panas 2009. Hebatnya lagi, pada musim pedananya itu dia sukses meraih treble winners di bawah asuhan Jose Mourinho. Lucio menghabiskan tiga tahun kariernya di kota Milan sebelum hengkang ke Juventus secara gratis.
Jürgen Klinsmann adalah satu dari tiga pemain Jerman yang membela Inter Milan pada era 90-an. Dua nama lainnya adalah Lothar Matthäus dan Andreas Brehme.
Jürgen Klinsmann diboyong dari Stuttgart pada musim panas 1989 dengan biaya 6,5 juta euro. Dia memainkan 123 laga dengan torehan 40 gol serta mempersembahkan satu UEFA Super Cup.
Sempat melanglang buana bersama AS Monaco dan Tottenham Hotspur, dia kembali ke Bundesliga dengan membela Bayern Munich pada 1995. Selama dua musim di sana, dia mencetak 48 gol dari 84 laga. Dia juga turut serta mempersembahkan satu gelar Bundesliga.
Lothar Matthäus adalah salah satu ikon sepak bola Jerman pada era 1980-an. Dia membela Bayern Munich selama dua periode yang cukup sukses. Selama dua periode itu dia total mempersembahkan tujuh gelar Bundesliga, dan satu UEFA Cup, yang kini disebut Liga Europa.
Di antara dua periode bersama Bayern Munich, dia sempat mencicipi Serie A bersama Inter Milan pada 1988 hingga 1992. Dia memainkan 154 laga dengan torehan 53 gol. Dia juga turut mempersembahkan satu Scudetto, satu Piala Super Italia, dan satu UEFA Cup.
Karl-Heinz Rummenigge adalah legenda bagi Bayern Munich di dalam dan luar lapangan. Dia adalah sosok yang mempersembahkan dua gelar Liga Champions dan dua Bundesliga saat berkostum Die Bavarian selama satu dekade dari 1974 hingga 1984.
Setelah mencetak 217 gol dalam 422 pertandingan untuk Bayern Munich, Rummenigge pindah ke Italia ketika baru saja menginjak usia 29 tahun. Dia berhasil mencetak 42 gol dalam 107 pertandingan untuk Inter Milan.
Meski performanya impresif, kariernya terhambat oleh cedera. Dia tidak memenangkan satu pun trofi di Italia dan mengakhiri karir bermainnya bersama klub Swiss, Servette.
Inter Milan dan Bayern Munich akan saling bersua di fase grup Liga Champions 2022/2023. Keduanya memiliki sejarah panjang di kompetisi Eropa. Mereka pun memiliki kesamaan dengan hadirnya beberapa pemain top yang pernah membela kedua tim.