Udinese muncul sebagai tim paling mengejutkan di Serie A Italia 2022/2023. Mereka berhasil menduduki peringkat ketiga hingga pekan ke-8 dengan 19 poin. Le Zebrete bahkan hanya terpaut satu poin saja dari pemuncak klasemen, Napoli.
Performa sensasional ini tidak lepas dari peran pelatih anyar mereka, Andrea Sottil. Dia berhasil memaksimalkan peran para pemain yang ada.
Nah, berikut ini adalah lima pemain Udinese dengan performa paling mengesankan sejauh ini.
Destiny Udogie digadang-gadang sebagai salah satu bintang Timnas Italia pada masa depan. Pemain berusia 19 tahun ini telah mengisi tim utama Udinese sejak 2021/2022. Kala itu dia didatangkan dari Hellas Verona sebagai pemain pinjaman sebelum ditebus dengan harga 4 juta euro saja.
Menariknya, setelah resmi menjadi milik Udinese dia langsung dijual ke Tottenham dengan harga 18 juta euro atau Rp268 miliar. Kendati demikian, dia bertahan di Udinese untuk musim ini sebagai pemain pinjaman. Berposisi asli sebagai bek kiri, Andrea Sottil menempatkan sebagai sayap kiri dalam skema 3-5-2.
Formasi ini membuat dia leluasa membantu serangan dan lini pertahanan sekaligus. Dia pun tampil apik dengan menorehkan 2 gol dari 7 laga Serie A.
Sejauh ini, Udinese baru menelan 1 kekalahan dari 8 pertandingan Serie A. Catatan apik ini tak bisa lepas dari performa kokoh bek mereka yang dikomandoi Rodrico Becao. Dia mencatatkan rata-rata 3,3 tekel sukses dan memenangi 2,3 duel udara per laga.
Lewat perannya itu, Udinese baru kebobolan 8 gol dan menorehkan 3 clean sheet. Tidak hanya bertahan, dia juga bisa diandalkan dalam mendulang gol. Bek asal Brasil ini sudah mencetak masing-masing satu assist dan gol.
Udinese menjadi tim dengan gol terbanyak kedua di Serie A, yaitu 17 gol dari 8 laga. Catatan tersebut hanya kalah satu gol dari Napoli sebagai tim tersubur. Sedangkan, di level individu, Roberto Pereyra menjadi pemain Udinese dengan kontribusi gol terbanyak, yakni 1 gol dan 5 assist.
Dia tidak hanya menjadi jenderal di lapangan tengah, tetapi juga kapten tim yang berpengalaman. Ini adalah periode kedua sang pemain berkostum Udinese setelah bergabung dari Watford pada 2020 lalu. Periode pertamanya terjadi sepanjang 2011 hingga 2014.
Udinese mendatangkan Beto dari klub Portugal, Portimonense, pada musim panas 2022 seharga 7 juta euro atau Rp104 miliar. Dia diplot sebagai striker utama dan langsung nyetel dengan skema 3-5-2 arahan Andrea Sottil.
Striker 26 tahun ini telah menorehkan lima gol dan bertengger di urutan kedua top skor Serie A. Sebagai target man, dia memiliki postur tubuh ideal dan kokoh. Gol-gol tersebut sangat vital karena selalu menjadi penentu kemenangan Udinese.
Meski ditempatkan sebagai duet Beto dalam skema 3-5-2, Gerard Deulofeu lebih berperan sebagai seorang second striker. Dengan kemampuan olah bola dan kecepatannya, dia menjadi sosok pembuka ruang dan pemberi umpan yang akurat.
Eks pemain Barcelona dan AC Milan ini memuncaki daftar top assist Serie A dengan enam assist. Kehadirannya sangat vital dalam skuad Andrea Sottil. Gerard Deulofeu tidak hanya memiliki pengalaman, tetapi juga bisa bermain di banyak posisi.
Stabilitas dan kedalaman skuad yang mumpuni menjadi kunci sebuah tim memenangi trofi. Serie A masih sangat panjang dan dua hal tersebut akan menjadi ujian terberat bagi Udinese dalam menjalani sisa musim.