Musim 2015/2016 menjadi tahun kedua Mauricio Pochettino menangani Tottenham Hotspur. Karena dituntut prestasi yang lebih baik pada musim itu, pelatih asal Argentina tersebut memutuskan untuk mendatangkan sejumlah pemain baru.
Salah satu nama yang dibeli Pochettino saat itu adalah Son Heung Min. Pria asal Korea Selatan tersebut digaet dengan nominal sebesar 30 juta euro atau setara Rp478 miliar. Selain Son, Pochettino juga merekrut beberapa pemain top lain.
Toby Alderweireld didatangkan Tottenham Hotspur dari Atletico Madrid pada musim panas 2015. Bek asal Belgia ini saat itu digaet dengan harga sebesar 16 juta euro atau setara Rp255 miliar.
Bersama klub London Utara tersebut, ia mampu membuat 236 penampilan di berbagai ajang. Dari seluruh laga itu, Alderweireld mampu mengoleksi 9 gol serta 5 assist.
Pada musim panas 2021 lalu, sang pemain dijual Spurs ke klub Qatar, Al-Duhail SC. Ia dilepas seharga 13 juta euro atau Rp207 miliar.
Clinton N'Jie bisa dibilang sebagai salah satu rekrutan terburuk dalam sejarah Tottenham Hotspur. Pasalnya, pemain asal Kamerun ini hanya bertahan di Spurs selama 1 musim.
Setelah itu, ia dilepas ke Marseille pada musim panas 2016. N’Jie sendiri digaet Pochettino dari Olympique Lyon seharga 14,1 juta euro atau Rp224 miliar.
Cedera ligamen menjadi salah satu faktor yang membuat sang pemain gagal tampil apik selama berseragam Tottenham. Dalam waktunya yang singkat di kompetisi Inggris itu, N'Jie hanya mampu tampil sebanyak 14 kali dan mencetak 1 assist. Kini pria berusia 28 tahun tersebut bermain untuk klub Rusia, Dinamo Moskow.
Tottenham Hotspur mendatangkan Kevin Wimmer dari FC Koln pada Juli 2015. Ketika itu, sang pemain digaet dengan nominal sebesar 6 juta euro atau setara Rp95 miliar. Sayangnya, ia kesulitan untuk mendapatkan posisi inti di lini belakang. Pasalnya, Wimmer kalah bersaing dari Jan Vertonghen dan Toby Alderweireld.
Ia baru dipercayai tampil saat Vertonghen mengalami cedera pada pertengahan musim 2015/2016. Namun, tak bertahan lama, Wimmer kembali menjadi cadangan setelah Vertonghen sembuh dari cederanya. Pada musim berikutnya, bek asal Austria itu bahkan menjadi pilihan keempat karena kehadiran Eric Dier.
Pada musim panas 2017, Wimmer dijual Spurs ke Stoke City. Saat ini, sang pemain bermain untuk tim kampung halamannya, Rapid Vienna.
Kieran Trippier didatangkan Tottenham Hotspur dari Burnley pada musim panas 2015. Untuk mendapatkan tanda tangan sang pemain, Spurs saat itu hanya mengeluarkan biaya sebesar 4,9 juta euro atau setara Rp78 miliar. Siapa sangka, bek sayap kanan ini tumbuh menjadi salah satu sosok yang luar biasa bersama Spurs.
Trippier juga memiliki kemampuan yang hebat dalam mengeksekusi bola mati. Dengan kualitas yang dimiliki itu, tidak mengherankan jika sang pemain digaet Atletico Madrid dengan harga 22 juta euro atau Rp350 miliar pada musim panas 2019. Bersama Spurs, Tripper mampu mencatatkan 2 gol dan 24 assist dalam 114 laga. Kini ia bermain untuk klub Inggris lainnya, yakni Newcastle United.
Jika para pemain di atas digaet Mauricio Pochettino dari klub lain, beda cerita dengan Josh Onomah. Pemain asal Inggris ini dipromosikan oleh Pochettino dari Tottenham Hotspur U-18 pada musim panas 2015. Sayangnya, selama ditangani Pochettino, Onomah hanya tampil sebanyak 32 kali di tim utama Spurs.
Setelah itu, sang pemain dipinjamkan ke Aston Villa dan Sheffield Wednesday. Pada musim panas 2019, Onomah dilepas secara gratis oleh Spurs ke Fulham. Kini ia menjadi salah satu pemain kunci di kompetisi Championship. Dari 17 pertandingan, Onomah sudah mengoleksi 1 gol dan 2 assist.
Son Heung Min bisa dibilang sebagai sosok paling sukses yang direkrut Tottenham Hotspur pada 2015/2016. Buktinya, ia masih menjadi pemain kunci Spurs sampai saat ini. Sementara itu, rekan-rekannya di atas sudah tidak lagi bermain untuk Tottenham Hotspur.