Meski kalah pamor dari Premier League dan LaLiga, Bundesliga memiliki keunggulan tersendiri. Kompetisi asal Jerman ini kerap mengorbitkan pemain-pemain muda penuh talenta dan berkembang menjadi calon bintang.
Bagi sebagian pemain, Bundesliga adalah tempat yang tepat untuk mengembalikan performa setelah anjlok di klub lamanya. Musim panas 2022 ini beberapa pemain top memutuskan pulang ke Bundesliga setelah sempat berpetualang di liga top Eropa lainnya.
Ritsu Doan pertama kali menjajal sepak bola Eropa pada 2017 lalu setelah gabung FC Groningen dari Gamba Osaka. Kala itu dirinya masih berusia 19 tahun. Dinilai potensial, setahun kemudian di hengkang ke klub lebih besar, PSV Eindhoven, dengan biaya 7,5 juta euro.
Demi mematangkan permainannya, winger asal Jepang ini dipinjamkan ke klub Jerman Armenia Bielefeld pada 2020 lalu. Dia beradaptasi dengan mudah. Ritsu Doan mencatatkan 35 laga dengan torehan 5 gol dan 3 assist. Sempat pulang ke PSV pada musim lalu, kini dia kembali ke Bundesliga untuk musim 2022/2023. Pemain 24 tahun itu direktut SC Freiburg dengan harga 8,5 juta euro atau Rp127 miliar.
Pada musim 2021/2022, Sebastien Haller menjadi salah satu striker terbaik di Eropa. Dia menorehkan 34 gol dari 45 laga di semua ajang bersama Ajax. Dia bahkan meraih gelar Sepatu Emas Eredivisi dan berada di urutan ketiga daftar top skor Liga Champions. Torehannya ini yang membuat Dortmund mendapuknya sebagai suksesor Erling Haaland.
Dia ditebus dengan harga 31 juta euro atau Rp472 miliar. Bundesliga tidak asing bagi striker asal Pantai Gading ini. Dia sempat berkostum Frankfurt selama periode 2017 hingga 2019 dengan torehan 24 gol dari 60 Bundesliga. Torehannya ini yang membuat West Ham berani menebusnya dengan harga 50 juta euro atau Rp762 miliar pada 2019 lalu.
Mario Goetze merupakan bintang Bundesliga pada era 2010-an saat berkostum Borussia Dortmund. Dia bahkan menjadi pahlawan Timnas Jerman di final Piala Dunia 2014 lewat gol krusial di babak extra time. Namun, karier profesionalnya memudar sejak dia pindah ke Bayern Munich pada musim panas 2013.
Musim panas 2020 lalu dia hijrah ke PSV Eindhoven demi membangkitkan kariernya. Hal ini memang berhasil. Goetze mencatatkan 18 gol dan 18 assist dari 76 laga. Dia juga persembahkan Piala Liga bagi PSV. Musim panas ini dia memutuskan kembali ke Bundesliga. Dia gabung Frankfurt dengan biaya 4 juta euro saja.
Ozan Kabak pertama kali menapaki Bundesliga pada Januari 2019 setelah diboyong Stuttgart dari Galatasaray. Dia menunjukkan potensi besar selama 6 bulan pertama. Schalke kemudian menebusnya dengan harga 15 juta euro atau Rp227 pada musim panas 2019. Sayangnya, Schalke dalam kondisi yang buruk.
Mereka terpuruk di papan bawah dan terdegradasi di akhir musim. Ozan Kabak dipinjamkan ke Liverpool pada Januari 2021 dengan opsi permanen. Sayang penampilannya tak memuaskan Jurgen Klopp. Bek 22 tahun ini tetap bertahan di Inggris dan gabung dengan Norwich City dengan status pinjaman juga.
Namun, lagi-lagi Norwich City harus terdegradasi dari Premier League. Opsi permanen pun gagal diaktifkan. Kini sang pemain pulang ke Bundesliga untuk bergabung dengan TSG Hoffenheim secara permanen.
Timo Werner merupakan produk asli dari akademi VfB Stuttgart. Namun, namanya melambung sejak hengkang ke RB Leipzig pada 2016. Performanya ini menarik minat klub Inggris. Sempat dikabarkan bakal ke Liverpool, Timo Werner berlabuh di Chelsea pada musim panas 2020.
Dia ditebus dengan harga 53 juta euro atau sekitar Rp803 miliar. Dua musim di Stamford Bridge, dia memang sukses mempersembahkan gelar Liga Champions, tapi penampilannya tak sesuai ekspektasi. Timo Werner hanya mencatatkan 23 gol dan 21 assist dari 89 laga bagi The Blues.
Dia juga tak selalu menjadi pilihan utama Thomas Tuchel. Kondisi ini membahayakan posisinya di Timnas Jerman untuk Piala Dunia 2022. Untuk alasan itu dia memutuskan pulang ke RB Leipzig usai ditebus dengan harga 20 juta euro atau Rp303 miliar.
Bundesliga tak hanya tempat terbaik bagi pemain muda berkembang, tetapi juga untuk mengembalikan performa yang sempat anjlok. Ini juga menjadi alasan beberapa pemain di atas kembali bermain di kasta tertinggi sepak bola Jerman. Bisakah mereka mewujudkannya?