5 Pembelian Paling Gagal Bersinar Di Liga Premier Musim Ini

Penurunan performa yang sangat memprihatinkan, membuat Joe Hart harus tersingkir dari skuad Manchester City asuhan Pep Guardiola dan berakhir dipinjamkan. Setelah gagal ketika dipinjamkan ke Torino, kini mantan kiper timnas Inggris ini menjajal peruntungannya di West Ham, sebagai pemain pinjaman ‘lagi’. Bukannya membaik, performa Hart bersama West Ham malah tambah buruk.

Dalam 19 pertandingan, West Ham harus kebobolan 39 gol ketika Hart menjadi kiper utama. Karena performa buruknya itu, Hart terpaksa harus tersingkir lagi dan digantikan oleh Adrian yang menunjukkan catatan performa yang jauh lebih baik. Penurunan performa yang dialami Hart, juga membuat dirinya harus diabaikan oleh Gareth Southgate dari 23 pemain pilihan untuk Piala Dunia 2018 Rusia.

Kedatangan Alvaro Morata dari Real Madrid awalnya disambut baik oleh fans The Blues. Di awal musim, Morata langsung nyetel dengan gaya permainan Chelsea dengan mencetak 9 gol dan 4 assist dari 14 pertandingan saja. Sayangnya, pergantian tahun menjadi awal dari penurunan Morata di Liga Premier. Terhitung sejak 30 Desember, Morata hanya bisa mencetak 1 gol hingga saat ini.

Meskipun Morata merupakan salah satu striker terbaik, nampaknya ia tidak cocok dengan gaya Liga Premier yang keras. Kabarnya, Chelsea akan melepas Morata pada jendela transfer kali ini, dan beberapa klub termasuk mantan klubnya yaitu Juventus, tertarik untuk memboyongnya kembali. Sekedar info, Morata tahun ini harus absen dari Piala Dunia karena tidak masuk ke dalam skuad timnas Spanyol asuhan Julen Lopetegui.

Dengan persaingan ketat di Bayern Munich, Renato Sanches akhirnya memutuskan untuk keluar sebagai pemain pinjaman. Berbekal penghargaan Golden Boy 2016 dan penampilan menakjubkan ketika EURO 2016, Sanches disambut dengan baik oleh public The Swans. Kedatangannya ke Swansea City mengejutkan banyak pihak, akan tetapi, apa yang diharapkan banyak orang akan kemampuannya, tidak menjadi kenyataan.

Dalam beberapa pertandingan, Sanches terlihat tidak cocok dengan gaya permainan Swansea maupun atmosfir permainan di Liga Premier itu sendiri. Ia seringkali under-perform dan gagal menunjukkan apa yang diinginkan para fans. Sepanjang musim ini, Sanches tidak pernah mencetak gol maupun assist, dan Swansea hanya bisa memenangkan satu pertandingan ketika ia bermain sebagai starter.

Kesuksesan Sigurdsson di Swansea dan timnas Islandia membuatnya menjadi salah satu playmaker paling diinginkan di awal musim 2017/18. Dan Everton, secara tidak terduga berhasil merekrutnya dengan mahar sekitar £45 juta. Namun sayang seribu sayang, Sigurdsson yang dikenal pintar dalam mengkreasi serangan ketika masih di Swansea, seakan kehilangan hal itu di Everton. Salah satu alasan yang mendasari penurunan performannya adalah ia seringkali dimainkan di posisi sayap yang notabene bukan posisi terbaiknya.

Ia tersingkir oleh mantan pemain Manchester United, Wayne Rooney yang sering dimainkan di posisinya. Pergantian posisi ini langsung membuat catatan Sigurdsson di musim ini menurun. Ia hanya bisa mencatatkan 4 gol dan 3 assist sepanjang musim, dan itu menjadi catatan yang sangat buruk untuk pemain dengan kemampuan seperti dirinya.

Chelsea pada awalnya mengira kedatangan Bakayoko bisa membawa perubahan yang jauh lebih baik di lini tengah, pasca pindahnya Nemanja Matic ke Manchester United. Gelandang asal Perancis ini, dibeli oleh Chelsea dari Monaco, seharga £40 juta. Akan tetapi, gelandang muda yang diharapkan memiliki musim awal yang cerah ini, malah menampilkan penampilan yang sangat buruk. Banyak penggemarnya yang ragu akan posisinya di Chelsea, sebab ia terlihat kurang baik ketika bermain defensif maupun ofensif.

Pemain yang pernah menjadi gelandang vital di Monaco ini, sejauh ini tidak memperlihatkan kemampuan terbaiknya. Ia cenderung bermain buruk tiap pertandingan dan puncaknya, ketika dimainkan melawan Watford, ia harus keluar di menit ke-30 karena kinerja yang sangat memprihatinkan. Apabila ada daftar skuad terburuk di Liga Premier musim ini, maka Bakayoko dipastikan masuk ke dalam daftar itu.

Demikian tadi ulasan mengenai pemain-pemain terburuk di Liga Premier musim ini. Dengan performa buruk yang secara konsisten mereka tunjukkan, mungkin beberapa dari mereka akan keluar dan beralih ke klub baru. Namun, jika sebagian dari mereka bertahan, apakah mereka bisa menampilkan penampilan yang jauh lebih baik? Jawabannya bisa kita lihat musim depan. Kita tunggu saja!