5 Pencetak Gol Termuda dalam Sejarah Serie A dan Nasibnya Kini

Pellegri memegang rekor sebagai pencetak gol termuda dalam sejarah Serie A. Dia melakukan debutnya pada usia 15 tahun melawan Torino pada Desember 2016, menjadi debutan termuda dalam sejarah Serie A juga pada saat itu.

Pada tanggal 28 Mei 2017, ia mencetak gol pertamanya saat timnya, Genoa kalah 3-2 dari AS Roma. Pada saat itu usianya masih 16 tahun 72 hari. Pada 2018, AS Monaco kemudian memboyongnya dengan harga 20,9 juta euro atau sekitar Rp341 miliar.

Namun, mereka meminjamkannya ke AC Milan musim panas kemarin selama satu musim. Ia baru memainkan enam laga Serie A tanpa mencetak satu pun gol.

Pindah ke Italia dari Senegal pada usia 14 tahun, Khouma Babacar melakukan debut profesionalnya di Serie A untuk Florentina ketika berusia 16 tahun. Beberapa bulan kemudian, ia mencetak gol pertamanya di Serie A pada usia 17 tahun 3 hari saat Fiorentina membungkam Genoa 3-0 pada Maret 2010.

La Viola kemudian meminjamkan sang pemain ke berbagai klub seperti Modena dan Padova sebelum melepasnya ke Sassuolo pada 2018 lalu. Striker 28 tahun itu mencetak 39 gol dari 128 laga. Babacar sendiri baru kembali ke Sassuolo pada Januari ini usai dipinjamkan ke klub Turki Alanyaspor pada paruh pertama musim ini.

Richmond Boakye merupakan pemain Ghana produk asli akademi Genoa. Dia menjadi pencetak gol termuda ketiga ketika mencetak gol pada laga debutnya.

Gol pertama Boakye ini terjadi pada usia 17 tahun dan 65 hari saat ia mencetak gol pembuka dalam hasil imbang 1-1 melawan AS Livorno. Ia kemudian dilepas ke Juventus dengan harga 4 juta euro atau sekitar Rp65 miliar pada 2012.

Sayang kariernya tak mengalami perkembangan. Ia lebih sering dipinjamkan ke klub-klub medioker seperti El Che, dan Sassuolo. Ia kemudian dilepas ke Atalanta. Saat ini pemain 28 tahun itu berkarier di Liga Israel bersama Beitar Jerussalem.

Kean memegang rekor sebagai debutan dan pencetak gol termuda dalam sejarah Juventus. Gol pertama sang striker di kasta tertinggi Italia terjadi pada 27 Mei 2017 pada usia 17 tahun 89 hari saat mengalahkan Bologna 2-1.

Golnya itu juga membuat Kean menjadi pemain kelahiran 2000-an pertama yang mencetak gol di lima liga top Eropa. Tampil impresif di Juventus, ia kemudian justru pergi ke Everton pada 2019 karena kalah bersaing dengan Cristiano Ronaldo.

Sayang, ia gagal beradaptasi di Premier League. Ia sempat dipinjamkan ke Paris Saint-Germain sebelum dipulangkan kembali ke Juventus pada musim panas kemarin.

Amad Diallo menjadi pemain muda potensial lainnya yang lahir dari akademi Atalanta. Ia dipromosikan ke tim utama pada 2020 dan menjalani debut saat tampil sebagai pemain pengganti kala membantai Udinese 7-1. Pada laga itu, ia mencetak satu gol setelah baru masuk selama empat menit.

Pada saat itu usianya masih 17 tahun 108 hari. Itu menjadi satu-satunya gol sang pemain dari lima laga untuk Atalanta. Pasalnya tawaran dari Manchester United langsung datang di akhir musim. Ia dilepas dengan harga 21 juta euro atau sekitar Rp343 miliar.

Dalam beberapa tahun terakhir Serie A mulai kembali mendapatkan kebesarannya. Mereka tidak lagi hanya dihuni para pemain bintang senior, tetapi juga diisi banyak pemain muda penuh talenta.

Beberapa klub pun mulai mengorbitkan banyak pemain muda potensial lainnya. Siapakah yang bakal menjadi pemecah rekor selanjutnya?