5 Penjualan Pemain Termahal dalam Sejarah SL Benfica, Felix Teratas!

Penjualan termahal dalam sejarah SL Benfica terjadi di musim 2019/2020 saat Joao Felix bergabung dengan Atletico Madrid. Tak main-main, biaya yang harus dikeluarkan Atletico sebesar 126 juta euro. Harga semahal itu dinilai sesuai dengan performa pemain berposisi second striker tersebut yang tampil gemilang bersama Benfica. Terlebih saat ini dirinya baru menginjak usia 19 tahun. 

Namun, bersama Atletico, Felix belum mampu menunjukkan permainan terbaiknya. Dari 34 laga di semua ajang yang telah dilakoni, Felix baru mampu menciptakan 8 gol dan 3 assist. Penurunan performa tersebut tak lepas dari cedera ankle parah yang membekapnya. Belum bisa dipastikan kapan Felix bisa kembali bermain. Pemain berdarah Portugal tersebut diikat kontrak hingga Juni 2026.

Selanjutnya terdapat nama Ederson Moraes, pemain berposisi kiper. Ia menjadi pemain termahal ke-dua yang pernah dijual Benfica. Penjualan tersebut terjadi di musim 2017/2018 saat Ederson diboyong Manchester City dengan banderol 40 juta euro. Harga setinggi itu juga tak lepas dari kiprah mengagumkan kiper berdarah Brazil tersebut di bawah mistar Benfica.

Bersama Manchester City, Ederson juga mampu menjaga konsistensinya. Di musim ini ia telah merumput dalam 38 laga di semua kompetisi dengan menciptakan 18 clean sheet. Tak hanya itu, ia juga telah mempersembahkan dua gelar Premier League dan beberapa gelar lainnya. Ederson sendiri masih memiliki kontrak dengan City hingga Juni 2025.

Axel Witsel menjadi pemain termahal ke-tiga yang pernah dijual Benfica. Sama halnya dengan Ederson, ia juga dibanderol dengan harga 40 juta euro saat direkrut Zenit St Petersburg di musim 2012/2013. Benfica mendapatkan keuntungan yang cukup besar dari penjualan Witsel. Pasalnya, pemain berposisi gelandang bertahan tersebut hanya bernilai 9 juta euro saat didatangkan dari klub Belgia, Standard Liege.

Bersama Zenit, Witsel juga tampil begitu meyakinkan dengan menjadi pemain andalan di lini tengah klub asal Rusia tersebut. Namun, karier Witsel hanya bertahan selama empat musim usai diboyong oleh klub Tiongkok di musim 2016/2017. Tercatat, Witsel pernah mengangkat satu trofi Liga Rusia dan beberapa gelar lainnya bersama Zenit. Saat ini, pemain berdarah Belgia tersebut tengah membela Borussia Dortmund.

Penjualan termahal ke-empat dalam sejarah Benfica terjadi saat Raul Jimenez hengkang ke Wolverhampton Wanderers. Awalnya, pemain berposisi striker tersebut hanya berstatus pinjaman di salah satu klub Premier League tersebut. Namun, berkat performa apik yang ditunjukkan Jimenez membuat Wolverhampton memutuskan untuk mempermanenkannya di musim 2019/2020 dengan harga 38 juta euro.

Di musim ini, Jimenez tercatat telah tampil dalam 50 laga di semua ajang bersama Wolverhampton. Dari laga sebanyak itu, ia mampu mengemas 25 gol dan 10 assist. Pemain berdarah Mexico tersebut menjadi striker tak tergantikan di lini depan Wolverhampton. Jimenez sendiri memiliki sisa kontrak hingga Juni 2023 bersama Wolverhampton Wanderers.

Nelson Semedo melengkapi lima besar penjualan termahal dalam sejarah Benfica. Ia dijual dengan harga 35,70 juta euro ke Barcelona di musim 2017/2018. Nilai tersebut sangat menguntungkan bagi klub Portugal tersebut. Pasalnya, saat diboyong Benfica, Semedo hanya berstatus bebas transfer alias gratis. Benfica juga telah merasakan peran penting pemain berposisi bek sayap tersebut selama dua musim.

Bersama Barcelona sendiri, Semedo juga tampil cukup menjanjikan dalam mengawal pertahanan. Di musim ini, ia telah bermain dalam 38 laga di semua ajang dengan mengemas 6 assist. Pemain berdarah Portugal tersebut juga telah mempersembahkan 2 gelar La Liga, 1 gelar Copa Del Rey, dan 2 gelar Piala Super Spanyol. Semedo masih memiliki masa bakti di Barcelona hingga Juni 2022.

Kelima pemain di atas memang memiliki bakat yang hebat. Jadi, tak mengherankan jika banderol mereka sangat mahal. Akankah ada pemain SL Benfica lainnya yang dijual dengan harga lebih mahal dari mereka?