5 Pertemuan Terakhir Inggris dan Italia, Siapa Lebih Unggul?

Pertemuan Inggris dan Italia di ajang Piala Eropa bukan baru kali ini terjadi. Sudah ada
dua pertemuan antara kedua tim sebelumnya, yaitu di Piala Eropa 1980 dan 2012, dan
keduanya dimenangkan Italia. Partai di edisi 2012 sendiri sebenarnya berakhir imbang 0-0,
tapi Italia berhasil menumbangkan Inggris 4-2 melalui penalti.

Dalam laga perempat final tersebut, partai berjalan alot hingga akhir 120 menit, maka adu
penalti pun harus digelar. Hanya satu algojo dari Italia yang gagal, sedangkan dua
penendang dari Inggris tak melaksanakan tugas dengan baik. Ketika sepakan penentuan
Alessandro Diamanti masuk, Italia pun dipastikan menang sedangkan Inggris tersingkir.

Kurang dari dua bulan setelah partai perempat final Piala Eropa 2012 tersebut, Inggris dan
Italia bertemu lagi, namun kali ini dalam suasana partai persahabatan yang lebih santai.
Laga digelar di Swiss, dan Inggris berhasil keluar sebagai pemenang dengan skor 2-1.

Italia unggul lebih dulu melalui sundulan Daniele De Rossi memanfaatkan umpan sepak pojok. Namun Inggris membalas lewat gol Phil Jagielka yang juga berasal dari tendangan penjuru. Di menit 79, Jermain Defoe memastikan kemenangan Inggris melalui sepakan jarak jauh. Inggris pun sukses "balas dendam", meski di partai yang tidak menentukan apa-apa.

Dua tahun berselang, The Three Lions dan Gli Azzurri kembali bentrok di turnamen mayor,
kali ini di Piala Dunia 2014. Keduanya bertemu di partai pertama babak grup, dimana mereka tergabung di grup D bersama dengan Uruguay dan Kosta Rika. Lagi-lagi, Inggris harus mengakui keunggulan Italia yang mengalahkan mereka 2-1.

Italia membuka skor melalui Claudio Marchisio di menit 35, namun Inggris hanya butuh 2
menit untuk menyamakan kedudukan melalui Daniel Sturridge. Tapi Italia sukses unggul lagi di babak kedua melalui Mario Balotelli, dan kali ini Inggris tak mampu membalas hingga
akhir pertandingan.

Karena terjadi di partai pertama grup, sebenarnya laga itu sendiri tak terlau menentukan
buat kedua tim. Namun Inggris akhirnya kalah lagi di partai kedua melawan Uruguay sehingga langsung tersingkir. Mirisnya, Italia pun menyusul Inggris pulang karena juga kalah dari Kosta Rika dan Uruguay.

Pertemuan Italia dan Inggris berikutnya kembali terjadi di laga persahabatan. Laga itu
berlangsung pada Maret 2015, di mana Italia yang jadi tuan rumahnya. Inggris turun dengan beberapa pemain top seperti Wayne Rooney dan Harry Kane. Sementara Italia bisa dibilang tak punya pemain bintang, kecuali Giorgio Chiellini dan Leonardo Bonucci di belakang.

Sesuai dugaan, Inggris bisa lebih menguasai permainan. Namun mereka justru ketinggalan lebih dulu oleh gol Graziano Pelle di menit 29. Inggris baru bisa menyamakan kedudukan melalui Andros Townsend di menit 79. Hingga laga usai tak ada tambahan gol yang tercipta, sehingga pertandingan pun rampung dengan skor 1-1.

Inilah pertemuan teranyar yang terjadi antara Inggris dan Italia hingga kini. Pertandingan
terjadi di bulan Maret 2018, dan Inggris menjalani agenda persiapan menghadapi Piala Dunia 2018. Sementara Italia justru sedang berusaha bangkit dari kegagalan lolos ke Piala Dunia 2018 karena kalah dari Swedia di babak playoff kualifikasi.

Saat itu Inggris sudah ditangani Gareth Southgate, namun Italia belum bersama Roberto
Mancini. Line up yang diturunkan pun mencakup beberapa pemain yang tampil di Piala Eropa 2020 ini. Inggris unggul terlebih dahulu melalui sepakan Jamie Vardy di menit 26 yang tak bisa ditahan Gianluigi Donnarumma.

Skor 1-0 bertahan hingga laga hampir usai, namun di menit-menit akhir Federico Chiesa
dilanggar di kotak terlarang, dan wasit memberi penalti untuk Italia setelah berkonsultasi
dengan VAR. Lorenzo Insigne sukses jadi algojo sehingga membuat Inggris gagal meraih
kemenangan yang sudah di depan mata.

Itulah 5 pertemuan terakhir yang terjadi antara Inggris dan Italia di semua ajang hingga
kini. Meski secara head-to-head Italia lebih unggul, terlihat jelas bahwa 5 duel terakhir
kedua tim selalu berlangsung ketat, dan tidak ada yang berakhir dengan skor telak.

Apakah hal serupa akan terjadi di final Piala Eropa 2020 nanti?