5 Pesepak Bola Belanda dengan Gol Terbanyak di Liga Champions

Pada era 2000-an, Ruud van Nistelrooy sempat memegang rekor top skor Liga Champions sepanjang masa. Sepanjang kariernya, ia mengoleksi 56 gol dari 73 laga Liga Champions bersama tiga klub berbeda, PSV Eindhoven, Man United dan Real Madrid. Luar biasanya, ia juga menyabet gelar top skor Liga Champions sebanyak tiga kali.

Sayangnya, sepanjang kariernya itu Nestelrooy belum sekalipun merasakan gelar bergengsi ini. Meski demikian, ia adalah pemegang gelar juara di tiga liga top Eropa, Eredivisi, Premier League dan LaLiga.

Arjen Robben dianggap sebagai salah satu winger berkaki kiri terbaik di Eropa. Ia memiliki kecepatan, olah bola luar biasa, dan finishing goal yang impresif. Sepanjang kariernya, ia sudah mengoleksi 31 gol di ajang ini dari 110 pertandingan. Itu semua ia torehkan bersama empat klub berbeda, PSV, Chelsea, Real Madrid dan Bayern Munchen.

Karier terbaiknya ia torehkan ketika berkostum Die Bavarian. Robben menjadi pemain kunci saat Bayern meraih treble winner musim 2012/2013. Tidak hanya itu, ia juga turut mempersembahkan delapan gelar Bundesliga dan lima DFB Fokal. Meski kariernya cemerlang, cedera selalu menjadi musuhnya.

Patrick Kluivert adalah bagian dari generasi emas Ajax ketika meraih juara Liga Champions musim 1994/1995. Berkat bakat besarnya, AC Milan memboyong sang pemain pada 1997. Sayang, performanya di Serie A tak sesuai ekspektasi selama empat musim di sana. Ia kemudian hengkang ke Barcelona pada 1998. Hebatnya, di musim perdananya itu ia berhasil mempersembahkan gelar LaLiga.

Sepanjang kariernya main di kompetisi elit, Kluivert mengoleksi 29 gol dari 71 pertandingan. Ia gantung sepatu pada 2008 setelah berpetualang di klub-klub seperti Newcastle, Valencia, dan Lille.

Roy Makaay sempat menarik perhatian pecinta sepak bola dunia ketika mengantarkan Deportivo La Coruna meraih gelar LaLiga pada musim 1999/00. Kala itu, ia juga tampil tajam dan sempat menjadi top skor LaLiga pada musim 2002/03. DI musim terakhirnya di klub LaLiga ini, ia juga sempat mencetak hattrick di Liga Champions saat menghadapi Bayern Munchen.

Ini yang kemudian membuat Bayern memboyongnya pada 2003. Di klub raksasa ini, Makaay semakin berkembang menjadi striker top Eropa. Ia sukses persembahkan dua gelar Bundesliga. Di Liga Champions sendiri ia menorehkan 29 gol dari 61 laga. Makaay sendiri merupakan pemegang gol tercepat dalam sejarah UCL dengan 10,12 detik ketika menjebol gawang Real Madrid.

Nama Robin van Persie mulai dikenal dunia ketika berkarier di Premier League bersama Arsenal. Selama delapan musim di klub asal London itu, van Persie mengoleksi 132 gol dan 58 assist dari 273 laga. Namun, selama itu juga ia selalu gagal meraih gelar juara Premier League. Secara kontroversi, ia pun hengkang ke klub rival, Manchester United pada pada 2012.

Di musim perdananya ia langsung meraih gelar Premier League dan top skor bersama Setan Merah. Ia berkostum MU selama tiga musim sebelum hijrah ke Fenerbache. Sepanjang kariernya itu, van Persie mengoleksi 25 gol dari 59 laga UCL. Prestasi terbaiknya di ajang ini adalah final 2006/07, tetapi harus menyerah di tangan Barcelona.

Belanda diakui memiliki budaya sepak bola yang sangat hebat. Mereka mampu membangun sistem pengembangan pemain yang sangat efektif. Terbukti dengan lahirnya banyak pemain hebat dari akademi-akademi klub Eredivisi. Meski kalah populer dari Premier League ataupun Serie A, tetapi Eredivisi selalu mampu melahirkan pemain-pemain yang dicap calon bintang masa depan.