Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Pesepak Bola yang Pernah Dilatih Sang Ayah di Tim Nasional

thesun.co.uk

Seorang anak lahir ke dunia dengan segala gen yang tercipta dari orang tuanya. Begitu pula kecerdasan dan bakat yang hadir di dalam diri seseorang yang juga berasal dari orang tuanya ataupun orang-orang sekitarnya seperti kakek, paman, ataupun kakak.

Garis bakat dari keturunan seperti ini juga berlaku dalam sepak bola. Banyak sekali pemain yang merintis karier di bidang olahraga yang sama seperti ayah mereka. Sebut saja Kasper Schmeichel yang kini membela Leicester City dan mampu menandingi kehebatan sang ayah, Peter Schmeichel sebagai penjaga gawang yang kokoh untuk timnas Denmark.

Dari sekian banyak pesepak bola yang mengikuti jejak sang ayah, mungkin hanya beberapa pemain yang akhirnya bisa bekerja sama dengan ayah mereka, baik sebagai pemain dan pemain seperti Arnor Gudjohnsen dan Eidur Gudjohnsen di tim nasional Islandia maupun seperti Johan Cruyff yang melatih anaknya, Jordi Cruyff di Barcelona. Berbeda dengan Cruyff, pemain-pemain ini bahu-membahu bersama sang ayah demi nama negara. Berikut 5 pesepak bola yang pernah dilatih ayahnya di tim Nasional. Check this out!

1. Paolo Maldini dan Cesare Maldini di Timnas Italia

bleacherreport.com

Banyak orang telah mengetahui bahwa nama keluarga Maldini di AC Milan sudah bagaikan sebuah dinasti. Dinasti ini dimulai seorang Cesare Maldini menuju sang anak, Paolo, di medio '90-an hingga 2000-an, dan sekarang dilanjutkan oleh sang cucu, Christian dan Daniel Maldini. Tak dimungkiri lagi prestasi Paolo Maldini menjadi yang paling gemilang dalam keluarga ini.

Uniknya, Cesare dan Paolo pernah bekerja bersama sebagai seorang pemain dan pelatih di tim nasional Italia sejak Paolo masih berada di tim U-21 tahun 1986. Kerja sama ayah dan anak ini berlanjut hingga ke Piala Dunia 1998. Di Prancis, Cesare menunjuk Paolo Maldini sebagai kapten tim nasional senior Italia.

Namun sayang, langkah mereka di Piala Dunia 1998 harus terhenti di babak perempatfinal karena kalah melalui adu pinalti dari Prancis yang kala itu menjadi juara dunia. Hingga Cesare Maldini berhenti melatih, kerja sama ayah dan anak ini tidak pernah memberikan trofi bagi tim nasional Italia.

2. Niko Kranjcar dan Zlatko Kranjcar di Timnas Kroasia

primenewsghana.com

Yang kedua ialah Niko Kranjcar. Niko dipanggil ke tim nasional Kroasia sejak masih bermain bersama Dinamo Zagreb di umurnya yang masih 19 tahun pada tahun 2004. Di tim nasional Kroasia, ia dilatih oleh ayahnya yang bernama Zlatko Kranjcar.

Zlatko yang ditunjuk pascakegagalan Kroasia di Euro 2004, berhasil membawa Kroasia ke Piala Dunia 2006. Niko yang kala itu bermain bagus untuk Hajduk Split, turut dipanggil untuk mengisi satu pos di lini tengah Kroasia. Namun sayang, langkah Zlatko dan Niko bersama tim nasional Kroasia harus terhenti di babak penyisihan grup karena kalah saing dengan Brasil dan Australia.

3. Michael Bradley dan Bob Bradley di Timnas Amerika Serikat

cbc.ca

Selanjutnya ada Michael Bradley. Michael Bradley pernah dilatih oleh sang ayah, Bob Bradley, di timnas Amerika Serikat sejak tahun 2006 hingga 2011. Bob Bradley yang kala itu menggantikan Bruce Arena memanggil sang anak, Michael, untuk membela tim nasional Amerika Serikat sejak umurnya masih 18 tahun.

Proyek terbesar keduanya terjadi di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan. Bob dan Michael berhasil membawa Amerika Serikat menjadi juara grup sebelum akhirnya kalah oleh Ghana di babak 16 besar. Setelah Piala Dunia, Michael Bradley menjadi rebutan tim-tim besar Eropa karena tampil cemerlang dan berhasil membayar kepercayaan sang ayah sebagai pemain inti dari skuad Negeri Paman Sam.

4. Vladimir Weiss dan Vladimir Weiss di Timnas Slovakia

bbc.co.uk

Nama selanjutnya adalah Vladimir Weiss yang dilatih oleh sang ayah di skuad timnas Slovakia. Uniknya, nama keduanya sama persis, yaitu Vladimir Weiss tanpa ada kata yang membedakan.

Di Piala Dunia 2010, Vladimir Weiss Senior memercayakan satu posisi bagi sang anak di skuad inti Slovakia. Kepercayaan tersebut dijalankan dengan baik oleh Vladimir Weiss Junior yang tampil gemilang dengan berhasil membawa Slovakia ke babak 16 besar, sekaligus mengalahkan Italia di babak penyelisihan grup. Namun sayang, perjalanan mereka terhenti di babak 16 besar oleh Belanda dengan skor 2-1.

5. Daley Blind dan Danny Blind di Timnas Belanda

primenewsghana.com

Nama yang terakhir mungkin tidak asing di telinga penggemar sepakbola, yakni Daley Blind. Daley Blind pernah dilatih oleh sang ayah, Danny Blind di timnas Belanda dari tahun 2015 hingga 2017. Namun sayang, Belanda yang kala itu dilatih oleh Danny, tidak berada di generasi terbaiknya. Alhasil kerjasama antara ayah dan anak ini gagal memberikan prestasi gemilang karena tidak berhasil membawa tim nasional Belanda bermain di Prancis pada ajang Euro 2016.

 

Itulah pemain-pemain yang pernah dilatih oleh sang ayah di tim nasional. Tidak semua berbuah manis, tetapi hubungan kerjasama antara ayah dan anak ini telah memberikan kontribusi besar bagi negeri mereka. Jadi, di antara mereka, siapa favoritmu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Atqo
EditorAtqo
Follow Us