Marc Cucurella dijual mahal setelah berkembang bersama Brighton. (instagram.com/cucurella3)
Semua prestasi di atas terbilang impresif bagi klub sekelas Brighton. Lebih hebatnya lagi, Potter membawa Brighton menapaki tangga peningkatan tanpa mengeluarkan dana besar untuk belanja pemain. Sebaliknya, Brighton justru mampu mengorbitkan beberapa pemain top yang belakangan dijual dengan harga mahal.
Tercatat, dari sepuluh pemain termahal yang pernah dijual Brighton, delapan di antaranya terjadi pada era Graham Potter. Tiga nama teratas adalah Marc Cucurella, Ben White, dan Yves Bissouma. Kombinasi penjualan ketiga pemain tersebut saja sudah menghasilkan 153 juta euro atau sekitar Rp2,3 triliun bagi Brighton.
Ada pula nama-nama lain seperti Dan Burn dan Neal Maupay yang masing-masing dijual dengan harga belasan juta euro. Nama-nama pemain tersebut nyaris tak terdengar sebelum mereka membela Brighton. Namun, Potter sukses memaksimalkan potensi mereka sehingga menarik minat klub-klub besar.
Graham Potter berhasil meraih prestasi luar biasa selama tiga musim membesut Brighton & Hove Albion. Kini, ia akan menghadapi ujian besar sebagai pelatih Chelsea. Sebagai klub besar, The Blues pasti menuntut Graham Potter memberikan hasil maksimal. Mampukah Potter memenuhi ekspektasi tersebut?