Sejak kepergian Sir Alex Ferguson, Manchester United seolah kehilangan magisnya. Sempat mendominasi English Premier League (EPL), The Red Devils kini harus melewati periode yang cukup rumit lantaran inkonsisten.
Manchester United sudah berusaha sebaik mungkin untuk bangkit dengan merekrut pemain-pemain top.Mereka juga tak ragu mengeluarkan biaya mahal. Sayangnya, rekrutan mahal itu acap kali tak punya prestasi mentereng.
Simak rekrutan mahal Manchester United yang minim trofi berikut ini.
Anthony Martial menuai perhatian sewaktu hengkang ke Manchester United pada 2015 lalu. Bagaimana tidak, ia dibeli Setan Merah dari AS Monaco seharga 60 juta euro atau sekitar Rp910 miliar.
Angka tersebut cukup mahal mengingat kualitasnya yang belum teruji. Rekam jejak Martial juga belum terlalu mentereng di Prancis. Namun, hal itu tampaknya tak menjadi masalah besar bagi Manchester United.
Martial dinilai sebagai investasi menjanjikan yang bisa berkembang menjadi penyerang haus gol di lini depan tim. Sayangnya, ia sempat tampil inkosisten, bahkan dipinjamkan ke Sevilla. Untungnya, Martial punya waktu mengembangkan diri musim depan di bawah arahan Erik ten Hag di Manchester United.
Eric Bailly mengawali kariernya di Spanyol. Ia pernah membela Espanyol dan Villarreal selama beberapa musim, meski gagal meraih gelar apa pun.
Potensi yang dimilikinya ternyata menarik minat Manchester United. Bailly akhirnya pindah pada 2016 lalu.
Bek berpaspor Pantai Gading itu ditebus dengan biaya 36 juta euro atau sekitar Rp546 miliar. Kepindahannya ke Manchester United itu sedikit berbuah manis. Bailly mulai membuka keran trofinya melalui sejumlah gelar, termasuk satu titel Liga Europa. Namun, ia belum mampu mengembalikan kejayaan Mancheter United di Premier League.
Berstatus jebolan akademi Real Zaragoza, Ander Herrera mulai dikenal sewaktu membela Athletic Bilbao. Prestasi terbaiknya bersama klub LaLiga itu hanyalah menjadi runner-up Liga Europa 2011/2012.
Kendati begitu, Herrera tak sepi peminat. Ada Manchester United yang tertarik memboyongnya.
Herrera akhirnya bergabung dengan The Red Devils pada musim panas 2014 lalu. Manchester United harus merogoh kocek sebesar 40 juta euro atau sekitar Rp546 miliar untuk mengamankan jasanya. Namun, ia tidak berkembang di Manchester.
Pos bek kanan Manchester United cukup rentan lantaran tak punya andalan tetap. Oleh sebab itu, Setan Merah melakukan perjudian dalam menentukan bek kanan ideal.
Dari beberapa nama yang masuk ke dalam radar, sosok Aaron Wan-Bissaka akhirnya terpilih. Bek muda Crystal Palace itu lantas ditebus dengan mahar 55 juta euro alias Rp834 miliar pada 2019.
Harga tersebut cukup fantastis mengingat pengalaman Wan-Bissaka yang masih seumur jagung. Terlebih, ia baru semusim di skuad utama Crystal Palace. Nasibnya kini masih belum jelas di Manchester United.
Manchester United melakukan perombakan di lini belakang pada musim panas 2019. Pemain berpengalaman seperti Chris Smalling dilepas Setan Merah. Sebagai gantinya, Manchester United menjatuhkan pilihannya kepada Harry Maguire.
Transfer ini cukup kontroversial lantaran memakan biaya 87 juta euro alias Rp1,3 triliun. Padahal rekam jejak Maguire tak begitu mentereng. Ia hanya menghabiskan kariernya di sejumlah klub semenjana Inggris, bahkan tak pernah meraih trofi sama sekali.
Harry Maguire kini sering menjadi kambing hitam atas menurunnya performa Manchester United. Ia dianggap tidak becus menjaga pertahanan timnya. Bahkan, beberapa kali melakukan blunder yang merugikan.
Manchester United sudah menghabiskan banyak uang demi merekrut pemain-pemain di atas. Hanya saja, mereka tak mampu konsisten sehingga kerap jadi bulan-bulanan para penggemar. Apalagi Manchester United masih minim prestasi.