RB Leipzig belakangan dikenal sebagai pengorbit bakat-bakat muda di Bundesliga Jerman. Banyak pemain yang dikembangkan Die Roten Bullen dijual ke klub lain dengan harga mahal.
Sayangnya, RB Leipzig tak selalu mendapatkan keuntungan, khususnya saat merekrut pemain. Die Roten Bullen punya beberapa pengalaman buruk sewaktu memboyong pemain dengan harga mahal.
Alih-alih bersinar, mereka malah gagal menunjukkan kualitas. Siapa saja rekrutan mahal RB Leipzig yang gagal bersinar?
Merekrut pemain dari sesama klub naungan Red Bull sudah menjadi semacam tradisi bagi RB Leipzig. Kebanyakan memang tampil menjanjikan, tetapi ada juga yang gagal. Hannes Wolf merupakan salah satu rekrutan gagal sekaligus mahal di Die Roten Bullen.
Direkrut dari RB Salzburg pada 2019, Wolf ditebus seharga 12 juta euro atau setara Rp195 miliar. Namun, ia gagal membuktikan kualitasnya bersama Die Roten Bullen. Wolf kesulitan mendapatkan tempat utama. Ia hanya tampil enam kali dan bertahan selama semusim.
RB Leipzig menemukan bakat muda milik Uruguay, Marcelo Saracchi. Tanpa pikir panjang, Die Roten Bullen segera membawanya ke Jerman pada musim panas 2018. Saracchi dibeli dari River Plate seharga 12 juta euro atau sekitar Rp195 miliar.
Dengan usianya yang tergolong masih muda, Saracchi dinilai bisa berkembang pesat di RB Leipzig. Sayangnya, harapan itu gagal terwujud. Saracchi tak mampu beradaptasi dan sempat dipinjamkan ke Galatasaray. Tercatat, ia hanya tampil 27 kali di semua kompetisi.
RB Leipzig awalnya merekrut Ademola Lookman dengan status pinjaman. Saat itu, ia berhasil memikat manajemen Die Roten Bullen untuk memermanenkannya dari Everton. Lookman lantas ditebus seharga 18 juta euro alias Rp293 miliar pada musim panas 2019.
Diharapkan bisa berkembang, performanya justru inkonsisten. Lookman kesulitan bermain sehingga terpaksa dipinjamkan, seperti ke Fulham dan Leicester City. Nasibnya bersama RB Leipzig tidak menemui kejelasan sehingga Lookman pindah secara permanen ke Atalanta.
Tampil sensasional bersama skuad utama Barcelona membuat Ilaix Moriba begitu disorot. Pada saat yang sama, RB Leipzig juga tengah memperkuat lini tengah dan menjadikan Moriba sebagai target utama. Die Roten Bullen lantas berhasil mendapatkan jasanya.
Moriba diboyong dengan banderol 16 juta euro atau sekitar Rp261 miliar. Ia diproyeksikan sebagai pengganti Marcel Sabitzer yang pindah ke Bayern Munich. Akan tetapi, ekspektasi itu urung terlaksana. Moriba gagal bersinar dengan hanya tampil enam kali di semua ajang.
Kepergian Timo Werner membuat lini depan RB Leipzig berlubang. Alhasil, penyerang anyar diboyong Die Roten Bullen pada musim panas 2020. Ia adalah Alexander Sorloth, yang dibeli dari Crystal Palace dengan biaya 20 juta euro atau sekitar Rp326 miliar.
Diberi beban besar, Sorloth cenderung tak tampil produktif sebagai mesin gol. Ia hanya sanggup mengemas 6 gol dan 3 assist pada musim debutnya. Usai debut yang dinilai mengecewakan, Sorloth dipinjamkan ke Real Sociedad hingga sekarang.
Karena beragam alasan, mereka gagal bersinar bersama RB Leipzig. Uniknya, kelima pemain di atas memiliki kesamaan, yaitu masih berusia muda. Ini menjadi pertanda bahwa RB Leipzig lebih fokus kepada para pemain muda pada tiap bursa transfer.