5 Rekrutan Terburuk Real Madrid Satu Dekade Terakhir, Gagal Bersinar!

Lucas Silva dianggap sebagai salah satu talenta Brasil dan Real Madrid merekrutnya pada Januari 2015. Dia kemudian dianggap sebagai salah satu gelandang bertahan dengan kemampuan mengesankan. Banyak klub Eropa tertarik pada Silva saat dia membela Cruzeiro.

Tapi El Real akhirnya menjadi klub yang mendapatkannya. Namun sang pemain gagal bersaing dengan pemain seperti Luka Modric, Xabi Alonso dan Toni Kroos yang baru direkrut. Apalagi, ia baru pertama kali meniti karier di luar Brasil khususnya di Eropa. Dia pun hanya membuat 8 penampilan untuk Madrid dan saat ini bermain untuk Gremio.

Pernah dianggap sebagai salah satu talenta terbaik Turki, Nuri Sahin membuat impiannya pindah ke Real Madrid pada tahun 2011. Dia mencuri perhatian saat berseragam Borussia Dortmund dan merasa bergabung dengan Real Madrid adalah hal sempurna untuk kariernya.

Terlepas dari semua hype, gelandang Turki itu gagal bersinar di ibukota Spanyol. Dia berjuang dengan masalah cedera dan hanya tampil 10 kali untuk El Real selama tiga musim. Dia sempat dua dipinjamkan ke Liverpool dan Dortmund sebelum kembali ke Signal Iduna Park secara permanen pada tahun 2014.

Setelah semua luka yang dideritanya, Sahin tidak pernah memenuhi harapan yang pernah dia janjikan. Pemain berusia 32 tahun itu saat ini bermain untuk Antalyaspor di Turki.

Musim luar biasa Illaramendi bersama Real Sociedad menarik minat Real Madrid. Dia tampil brilian dan membantu Sociedad tampil di Liga Champions pada 2013. Namun dengan bakat yang dimilikinya, Illarramendi tidak benar-benar berkembang di Madrid.

Gelandang bertahan asal Spanyol itu membuat 90 penampilan di klub tetapi tidak pernah benar-benar meyakinkan. Dia diproyeksikan sebagai pengganti Xabi Alonso yang hengkang ke Bayern Munchen. Namun, Illarramendi kalah kualitas dengan gelandang Los Blancos lainnya. Sejak tahun 2015, Illarramendi pun kembali ke Sociedad. 

Fabio Coentrao bergabung dengan Real Madrid untuk memberikan persaingan kepada Marcelo di sayap kiri. Dia direkrut dari Benfica pada tahun 2011 dan banyak yang diharapkan dari bek Portugal serbaguna itu. Bek sayap berpengalaman ini tidak pernah benar-benar mencapai potensinya di Santiago Bernebeu.

Ia harus diganggu oleh cedera dan tidak bisa bersaing dengan Marcelo yang terus jadi pilihan utama. Dalam tujuh tahun berseragam Los Blancos, Coentrao dipinjamkan dua kali, ke AS Monaco dan Sporting CP. Dia akhirnya meninggalkan klub untuk bergabung dengan Rio Ave.

Real Madrid sangat terkesan dengan bek kiri Prancis, Theo Hernandez, yang tampil apik bersama Atletico Madrid. Los Blancos memutuskan untuk merekrut pemain muda itu pada tahun 2017. Meskipun demikian, ia hanya digunakan sebagai pelapis Marcelo.

Theo Hernandez sekali lagi menjadi korban dari kurangnya perencanaan Real Madrid. Los Blancos mencoba menimbun bek kiri ketika mereka sudah memiliki pemain top seperti Marcelo. Pemain seperti Fabio Coentrao, Danilo, bahkan Theo Hernandez tidak pernah merasa betah.

Setelah musim yang mengecewakan, Hernandez dipinjamkan ke Real Sociedad sebelum dilepas permanen ke AC Milan. Namun kini pemain berusia 23 tahun itu mungkin salah satu yang terbaik di Serie A saat ini.

Real Madrid memang tak segan mendatangkan pemain baru tiap musimnya. Tapi, mereka kerap ceroboh dalam merekrut pemain dan menumpuk pemain di satu posisi yang sama. Mereka pun akhirnya gagal berkembang setelah direkrut.