5 Start Terburuk Arsenal Sepanjang Sejarah Premier League, Babak Belur

Mendatangkan 6 pemain baru, musim ini Arsenal menjadi klub paling boros di bursa transfer. Ironisnya, hasil yang mereka dapatkan di atas lapangan justru sebalinya.

Arsenal malah mencatatkan rekor terburuk sepanjang sejarah klub di era Premier League. Di laga pembuka The Gunners tumbang di tangan klub promosi Brentford dengan skor 2-0. Di dua laga berikutnya mereka tak kuasa menghadapi lawan lebih berat, Chelsea dan Manchester City.

Nestapa Arsenal semakin lengkap karena di tiga kekalahan beruntun pembuka musim ini, Arsenal juga belum mencetak satu gol pun ke gawang lawan. Sungguh pencapaian yang luar biasa. 

Sebelum musim 2021-22, start terburuk Arsenal terjadi pada musim Liga Premier terjadi tepat sedekade sebelumnya. The Gunners bermain imbang 0-0 melawan Newcastle United di pertandingan pembuka, dimana Gervinho menerima kartu merah langsung pada debutnya.

Keadaan diperburuk dengan hengkangnya sang kapten, Cesc Fabregas ke Barcelona dan Samir Nasri ke klub rival, Manchester City. Di laga kedua hasil justru lebih buruk saat The Gunners dikalahkan Liverpool dengan skor 2-0. Di laga itu, Aaron Ramsey lakukan gol bunuh diri dan Frimpong diganjar kartu merah. 

Setelah Arsenal kalah di final Liga Champions 2006 dari Barcelona, ​​​​Dennis Bergkamp gantung sepatu dan Robert Pires hengkang ke Villarreal. Itu adalah awal dari era baru bagi The Gunners kala mengawali Premier League dengan skor 1-1 melawan Aston Villa. Mereka kemudian kalah 1-0 saat tandang melawan Manchester City sebelum ditahan imbang Middlesbrough.

Dari tiga laga awal, Arsenal hanya mengumpulkan 2 poin. Meski itu menjadi salah satu start terburuk mereka, The Gunners berhasil bangkit di bawah asuhan Arsene Wenger dengan menempati peringkat 4 di akhir musim.

Unai Emery ditunjuk sebagai suksesor Arsene Wenger pada 2018 dan langsung mendatangkan 5 pemain baru yaitu Stephan Lichtsteiner, Bernd Leno, Sokratis Papastathopoulos, Lucas Torreira dan Matteo Guendouzi. Dua laga pembuka di Premier League diawali dengan lawan berat, Manchester City dan Chelsea. Seperti dugaan, The Gunners kalah dalam dua laga tersebut.

Namun, mereka berhasil bangkit di laga ketiga dengan meraih kemenangan 3-1 atas West Ham. Mereka kemudian hanya kalah satu kali saja dari 15 pertandingan Premier League setelahnya. Sayang, inkonsistensi menyerang di akhir musim dengan hasil 4 kekalahan dari 7 laga terakhir. Di musim itu, Arsenal finish di peringkat ke-5 Premier League dan lolos ke final Liga Europa. 

Arsenal memulai laga pembuka musim 2017/18 dengan impresif usai kalahkan Leicester 4-3 secara dramatis. Namun, di dua laga berikutnya, mereka justru alami kekalahan beruntun, dari Stoke City 0-1, dan dipermalukan Liverpool 4-0.

Di bursa transfer musim dingin Arsenal bergerak cepat dan sukses datangkan Henrikh Mkhitaryan dan Pierre-Emerick Aubameyang untuk menambal kepergian Alexis Sanchez ke Manchester United.

Ini menjadi musim terakhir Arsene Wenger usai kariernya yang panjang bersama Arsenal. Musim itu, The Gunners tampil mengecewakan tanpa satu pun meraih gelar. Mereka bahkan finis di peringkat 6 Premier League dan kalah di semi final Liga Europa dari Atletico Madrid.

Awal musim ini menjadi yang paling kelam bagi Arsenal. Mereka harus segera bangkit di laga berikutnya jika tak ingin terus terpuruk. Lawan mereka berikutnya adalah klub papan bawah Norwich City. Itu jadi kesempatan besar Mikel Arteta mendapatkan kembali kepercayaan fans. Jika masih gagal, bukan tak mungkin dia bakal segera angkat kaki dari Emirates Stadium.