Sebagai klub elite Eropa, Chelsea kerap dihuni pemain-pemain terbaik dari seluruh dunia. Mereka tidak segan untuk menggelontorkan dana besar demi mendaratkan seorang pemain bintang. Meski demikian, tidak semua pemain tersebut tampil sesuai ekspektasi.
Salah satu transfer yang kerap bermasalah di Chelsea adalah posisi striker. Kondisi ini kemudian memaksa klub melepas mereka. Menariknya tujuannya adalah klub-klub Serie A. Siapa saja? Ini ulasannya.
Keputusan Fernando Torres meninggalkan Liverpool untuk gabung Chelsea menjadi salah satu transfer paling kontroversial. Dia diboyong pada hari terakhir bursa transfer musim dingin 2011 dengan nilai 58 juta euro atau sekitar Rp905 miliar. Kala itu dia adalah striker mematikan di Premier League.
Sayang, ketajamannya menurun drastis kala hijrah ke Chelsea. Dia hanya mencetak 45 gol dari 171 laga. Ini menjadi titik penurunan kariernya. Pada musim panas 2014 dia dipinjamkan ke AC Milan dengan opsi permanen. Namun, performanya tak kunjung membaik. Torres hanya tampil dalam 9 penampilan dengan torehan sebiji gol saja.
Sebelum bersinar seperti saat ini, bakat besar Mohamed Salah ditemukan oleh Chelsea. The Blues memboyongnya dari FC Basel pada 2014 lalu hanya dengan mahar 16 juta euro atau sekitar Rp249 miliar. Sayangnya, dia tak mendapatkan banyak kesempatan bermain.
Pada musim dingin 2015 Mohamed Salah dipinjamkan ke Fiorentina dan tampil impresif di Serie A. Musim berikutnya dia pinjamkan kembali ke klub Italia, kali ini giliran AS Roma. Penampilan sang pemain semakin menanjak. Dia kemudian dipermanenkan dengan harga 15 juta euro atau sekitar Rp234 miliar.
Salah mencetak 34 gol dan 22 assist dari 82 penampilan untuk Gialorossi. Hal ini kemudian menarik minat Liverpool yang menebusnya dengan harga 42 juta euro atau sekitar Rp655 miliar.
Setelah enam musim berkostum Arsenal, Olivier Giroud menyebrang ke klub sekota, Chelsea, pada musim panas 2018. Meski kerap diplot sebagai striker pelapis, Olivier Girud selalu menunjukkan performa maksimal. Pada musim 2018/2019 dia bahkan menjadi top skor Liga Europa dan mempersembahkan gelar juara.
Musim terakhirnya di Chelsea pun berjalan sangat manis. Dia menjadi bagian penting skuad Thomas Tuchel menjuarai Liga Champions 2020/2021. Pada musim panas 2021 dia kemudian hijrah ke AC Milan hanya dengan mahar 1 juta euro.
Meski sudah dimakan usia, dia mampu menularkan mentalitas juara kepada skuad AC Milan. Giroud tampil luar biasa pada musim perdananya di Serie A dengan mencetak 14 gol dari 38 laga dan persembahkanScudetto pertama bagi AC Milan dalam 11 tahun terakhir.
Kedatangan Romelu Lukaku pada musim panas 2021 mengancam posisi Tammy Abraham. Sebelumnya dia juga telah tersisih akibat kehadiran Timo Werner dan Kai Havertz. Pemain asal Inggris ini pun memutuskan pergi ke Serie A untuk gabung AS Roma asuhan Jose Mourinho.
Keputusan ini terbukti sangat tepat. Dia menemukan kembali ketajamannya. Tammy Abraham mencetak 26 gol dari 52 penampilan di semua kompetisi. Hebatnya lagi, dia juga menjadi aktor utama AS Roma menjuarai Conference League musim perdana.
Usai membawa Inter Milan meraih Scudetto, Chelsea memulangkan Romelu Lukaku pada musim panas 2021. Dia diboyong dengan memecahkan rekor transfer klub. Chelsea mengeluarkan dana sebesar 113 juta euro atau sekitar Rp1,8 triliun. Ironisnya, periode kedua Romelu Lukaku di Chelsea kembali mengecewakan.
Dia hanya mampu mencetak 8 gol saja dari 28 penampilan di Premier League. Tidak hanya itu, dia pun kerap menyulut kontroversi lewat pernytaannya di media. Dia dikabarkan tidak bahagia dan meminta dikembalikan ke Inter Milan. Proposal ini disetujui klub dengan status pinjaman selama satu musim tanpa opsi pembelian permanen.
Serie A Italia selalu dianggap tempat pemain gagal Premier League menemukan kembali performa terbaiknya. Beberapa pemain Chelsea memang terbukti berhasil melakukannya. Kini giliran Romelu Lukaku yang ingin mencoba peruntungannya kembali. Bisakah?