Frank Lampard yang baru saja dipecat oleh manajemen Chelsea ternyata mengundang reaksi kejutan dari banyak pelatih lainnya. Pep Guardiola salah satunya yang memberikan empati kepada Frank Lampard.
Pep Guardiola tidak menyadari bahwa Chelsea akan berbuat demikian kepada Frank Lampard. Berikut rangkuman dari tanggapan Pep Guardiola soal pemecatan yang menimpa Frank Lampard.
Pep Guardiola memberikan rasa empati yang begitu mendalam kepada Frank Lampard. Bahkan, dirinya menawarkan Frank untuk datang dalam makan malam bersama agar dapat melewatinya lebih baik lagi.
Kejutan ini memang dirasakan sangat berbeda bagi banyak pelatih hebat di Liga Inggris. Mereka tidak meyakini bahwa Frank Lampard akan segera dipecat meskipun mengalami tren buruk dalam satu bulan terakhir.
Pep Guardiola tahu persis apa yang dirasakan Frank Lampard selama melatih Chelsea. Hal ini menjadi bukti betapa kejamnya menjadi seorang pelatih di Liga Inggris. Banyak kebijakan dan kontroversi yang mempersulit banyak pelatih.
Mereka tak bisa memberikan pilihan terbaik untuk meracik ataupun meramu skuad dengan sangat baik. Kondisi inilah yang membuat Frank terlihat sangat berbeda dengan adanya pemain yang sudah didatangkan pada musim panas lalu.
Pep Guardiola merasakan bahwa untuk menjadi pelatih klub Inggris tidak akan dilihat dari sisi proses jangka panjang. Mereka hanya akan melihat proses tersebut secara pendek dan durasi yang begitu singkat.
Tak ada kepercayaan penuh dari manajemen bagi kebanyakan pelatih meskipun terjungkal dalam satu kesempatan saja. Mereka tidak akan diberikan kesempatan kedua dan harus meratapi nasibnya untuk dipecat.
Pep Guardiola meyakini bahwa untuk menjadi seorang pelatih hebat maka dibutuhkan kesabaran yang akan membawa jalur kesuksesan bagi sang pelatih.
Hal ini menjadi pujian kepada Frank Lampard yang sanggup membawa Chelsea dengan banyak pemain akademi dan berada di urutan keempat.
Pep Guardiola sudah mengetahui bahwa Frank Lampard akan dipecat karena hasil buruk yang diterima dalam beberapa pekan terakhir. Hal ini bukan menjadi suatu alasan yang sempurna bagi manajemen klub.
Filosofi cantik yang diperlihatkan Lampard tidak akan diterima dengan cuma-cuma karena tak ada hasil yang sempurna dan konsisten pada setiap pertandingan.
Frank Lampard pun harus mendapat nasib sial di tahun yang baru ini karena hasil buruk semenjak kalah dari Arsenal. Kejadian yang hampir serupa dengan Arteta tapi Arsenal lebih sabar daripada Chelsea.