5 Tantangan Utama yang Bakal Dihadapi Eddie Howe di Newcastle United

Di bawah kepemilikan baru oleh Public Investmen Fund, Newcastle akan digelontorkan dana yang melimpah. Meski begitu, mereka tidak akan mudah mendatangkan pemain yang diinginkan. Alasan utamanya adalah Newcastle saat ini hanyalah tim yang sedang berjuang di zona degradasi. Mereka bahkan satu-satunya tim Premier League yang belum sekali pun meraih kemenangan.

Dengan begitu, Eddie Howe harus mempersiapkan strategi transfer khusus seandainya target utama mereka gagal didapatkan. Jika melihat sejarah Howe di Bournemouth dalam membangun tim yang potensial, fans seharusnya tidak khawatir. Ia dikenal cerdas dalam mengeksplorasi pemain muda dan mengeluarkan potensi terbaik dari para pemainnya yang terbatas.

Mengingat ambisi pemilik baru, sebagian besar pemain berisiko tersingkir. Ini kemungkinan akan menimbulkan prahara di ruang ganti Newcastle. Jika para pemain merasa terancam, itu akan berpengaruh terhadap performa di lapangan. Howe memiliki tugas besar untuk membangun kembali kepercayaan diri skuadnya.

Untuk menerapkan gaya permainannya, dia perlu mendapatkan kepercayaan dari para pemainnya. Mengingat keadaan klub yang sedang terpuruk, Howe perlu menggunakan semua pengalaman manajerialnya untuk menciptakan stabilitas baru di dalam tubuh tim.

Dari 11 laga Premier League yang telah dijalani, Newcastle hanya mampu mencetak 12 gol. Catatan ini menunjukkan bahwa lini depan mereka tumpul musim ini. Tidak hanya itu, kreativitas di lini tengah pun menjadi masalah di era Steve Bruce. The Magpies tidak memiliki seorang jenderal lapangan tengah dengan visi bermain yang mumpuni.

Callum Wilson menjadi striker andalan klub dan sudah mencetak empat gol dari tujuh laga EPL. Namun, cedera sempat mengganggu performanya dan penggantinya, Joelinton dan Joe Willock, belum mampu menjadi pengganti yang sepadan.

Menjadi tugas Eddie Howe untuk menerapkan gaya bermain yang memungkinkan timnya menciptakan lebih banyak peluang mencetak gol. Dengan Callum Wilson yang rentan terhadap cedera, mendatangkan striker baru di Januari nanti bisa menjadi solusi untuk permasalahan ini.

Selain tumpul di depan, Newcastle pun memiliki pertahanan yang rapuh. Mereka menjadi tim kedua dengan pertahanan terburuk dengan kebobolan 24 gol dari 11 laga. Mereka memiliki nilai rata-rata kebobolan 2,30 gol per pertandingan. Ini cukup ironis karena The Magpies menggunakan formasi dengan lima bek dalam skema 5-3-2.

Ini pastinya akan menjadi perhatian utama Eddie Howe sebagai pelatih baru Newcastle. Ia harus mencari skema baru yang mampu membuat pertahanannya kokoh. Ini sama pentingnya dengan mempertajam lini serang mereka. Apalagi, mayoritas klub-klub Inggris memiliki gaya bermain menyerang. Taktik dan pemain bertahan baru tampaknya akan menjadi perhatian sang pelatih menjelang tahun baru depan.

Di antara semua PR yang sudah menanti Eddie Howe, tugas utama dan terberatnya adalah menyelamatkan tim dari zona degradasi musim ini. Saat ini The Magpies terjerat di posisi ke-19 dengan hanya lima poin dari 11 pertandingan Liga Premier tanpa meraih satu pun kemenangan.

Mereka terpaut lima poin dari posisi aman yang ditempati Watford. Meski kompetisi masih sangat panjang, The Magpies harus segera bangkita jika tak ingin semakin terpuruk. Mereka pastinya tak ingin mengulangi nasib di musim 2015/16 saat harus turun kasta usai finis di peringkat ke-18 di akhir musim.

Ditunjuknya Eddie Howe sebagai nakhoda baru Newcastle pastinya atas rencana yang matang. Dia memiliki rekam jejaknya yang cukup baik di Premier League. Ia juga dikenal sebagai pelatih muda yang dinamis dan memiliki gaya bermain yang atraktif. Namun, saat ini Newcastle dalam kondisi terpuruk. Bisakah Howe mengeluarkan The Magpies dari papan bawah?