5 Tim Catatkan Kemenangan 4-0 pada Perempat Final Liga Champions Eropa

Barcelona kalah dari Borussia Dortmund dengan skor 1-3 pada leg kedua perempat final Liga Champions 2024/2025. Meski begitu, mereka tetap lolos ke semifinal berkat kemenangan dengan skor 4-0 pada leg pertama. Tim asuhan Hansi Flick mencetak gol melalui Raphinha (25'), Robert Lewandowski (48' & 66'), dan Lamine Yamal (77'). Hasil pada pertandingan ini menjadi semacam dejavu dari apa yang terjadi pada 2008/2009.

Pada leg pertama perempat final UCL musim tersebut (8/4/2009), Barcelona juga mencatatkan kemenangan dengan skor yang sama. Kemenangan pun diraih dari tim asal Jerman, Bayern Munich. Bahkan, seluruh golnya dicetak trisula mereka dengan salah satunya mengemas brace. Lionel Messi membobol gawang Hans-Jorg Butt pada menit 9 dan 38. Samuel Eto'o dan Thierry Henry melengkapinya pada menit 12 dan 43.

Real Madrid mempermalukan Tottenham Hotspur di Santiago Bernabeu pada leg pertama perempat final Liga Champions 2010/2011 (5/4/2011). Mereka menang dengan skor 4-0 berkat unggul jumlah pemain. Tottenham harus tampil dengan sepuluh orang mulai menit 15 akibat Peter Crouch yang mendapat kartu merah.

Sebelum momen tersebut, Los Blancos sudah memimpin melalui gol Emmanuel Adebayor pada menit keempat. Penyerang asal Togo itu kembali mencetak gol pada menit 57. Angel Di Maria ikut mencatatkan namanya di papan skor pada menit 72. Cristiano Ronaldo akhirnya menutup pesta Real Madrid pada menit 87.

Pada leg kedua (13/4/2015), Real Madrid kembali menang dengan skor 1-0. Sayangnya, laju mereka terhenti pada semifinal usai dibungkam Barcelona dengan agregat 1-3. Blaugrana keluar sebagai juara usai menaklukkan Manchester United dengan skor 3-1.

Selain FC Porto yang keluar sebagai juara, Deportivo La Coruna menjadi satu tim kejutan lain di Liga Champons 2003/2004. Klub medioker asal Spanyol tersebut mampu menembus semifinal. Deportivo lolos ke babak empat besar usai menang comeback dari AC Milan.

Mereka kalah dengan skor 1-4 di San Siro pada leg pertama perempat final (23/3/205). Namun, ketika memainkan leg kedua (7/4/2003) di kandang, Estadio Riazor, Deportivo mampu membantai tim yang berstatus sebagai juara bertahan tersebut dengan skor 4-0. Mereka sukses membalikkan keadaan melalui Walter Pandiani (5'), Juan Carlos Valeron (35'), Albert Luque (44'), dan Gonzalez Fran (76').

Bayern Munich berhasil mencapai final Liga Champions 1998/1998. Sayangnya, mereka gagal menjadi juara usai kalah secara menyakitkan atas Manchester United dengan skor 1-2. Dalam perjalanannya menuju partai puncak, FC Hollywood menyingkirkan sesama wakil Jerman pada perempat final, Kaiserslautern.

Tim yang dilatih Ottmar Hitzfeld tersebut menang dengan agregat 6-0. Mereka merebut leg pertama (3/3/1999) dengan skor 2-0. Kaiserslautern bermain dengan sepuluh orang mulai menit 71 usai Hany Ramzy mendapat kartu merah.

Pada leg kedua (17/3/1999), skenario yang sama kembali terjadi. Bayern Munich sudah mendapat keunggulan jumlah pemain akibat Janos Hrutka yang menerima kartu merah pada menit kedelapan. Oliver Kahn dan kolega pun akhirnya menang dengan skor 4-0. Mereka mencetak gol melalui Stefan Effenberg (9'), Carsten Jancker (22'), bunuh diri Uwe Rosler (39'), dan Mario Basler (56').

Manchester United menjadi tim pertama yang berhasil mencatatkan kemenangan dengan skor 4-0 pada perempat final Liga Champions. Setan Merah melakukannya pada pertandingan leg pertama UCL 1996/1997. Mereka membantai FC Porto di Old Trafford.

Empat gol MU pada pertandingan ini dicetak David May (22'), Eric Cantona (34'), Ryan Giggs (61'), dan Andy Cole. MU lolos dengan agregat 4-0 karena leg pertama yang memang berakhir dengan skor imbang tanpa gol. Sayangnya, langkah mereka terhenti pada semifinal usai kalah dari Borussia Dortmund yang pada akhirnya menjadi juara.

Barcelona keluar sebagai juara di Liga Champions 2008/2009. Dalam perjalanannya, mereka mencatatkan kemenangan dengan skor 4-0 pada perempat final. Situasi yang sama terjadi pada 2024/2025. Akankah skuad asuhan Hansi Flick mengakhiri musim ini dengan mengangkat trofi Si Kuping Besar?