5 Tim EPL Terboros pada Bursa Transfer Musim Panas 2024

Tottenham Hotspur hanya membeli lima pemain pada musim panas 2024. Kelima pemain tersebut adalah Dominic Solanke, Archie Gray, Wilson Odobert, Lucas Bergvall, dan Yang Min Hyeok. Meski jumlahnya tidak banyak, pemain-pemain ini memiliki harga yang cukup tinggi. 

Alhasil, The Lilywhites harus merogoh kocek cukup dalam, 148 juta pound sterling (sekitar 3 triliun), untuk belanja pemain. Dari lima pemain tersebut, Dominic Solanke menjadi yang termahal. Dia dibeli dari Bournemouth di harga berkisar 64,3 juta pound sterling (sekitar Rp1,3 triliun).

Pengeluaran Tottenham tak sebanding dengan pemasukan mereka yang hanya mencapai angka 55 juta pound sterling (Rp1,1 triliun). Jumlah itu dari hasil menjual empat pemain. Penjualan termahalnya adalah Oliver Skipp. Skipp dilepas ke klub promosi, Leicester City, dengan mahar 23,5 pound sterling (sekitar Rp475 miliar).

Aston Villa cukup jor-joran pada bursa transfer musim panas 2024. Tim asuhan Unai Emery itu mendatangkan delapan pemain baru. Total harganya mencapai 176,2 juta pound sterling atau sekitar Rp3,5 triliun. Pembelian termahal mereka adalah Amadou Onana dari Everton dengan mahar 59,3 juta pound sterling (sekitar Rp1,2 triliun).

Selain mendatangkan pemain baru, The Villans juga melepas beberapa pemain lama. Totalnya ada sebanyak 16 pemain, termasuk pemain yang dipinjamkan kepada klub lain. Salah satu penjualan yang cukup menguntungkan adalah Moussa Diaby. Aston Villa menjual Diaby kepada klub Arab Saudi, Al-Ittihad, dengan harga 60 juta pound sterling atau setara Rp1,2 triliun.

Setelah finis di peringkat kedelapan pada 2023/2024, Manchester United menatap musim baru 2024/2025 dengan penuh harapan. Keseriusan mereka tunjukkan dengan membeli sebanyak lima pemain berkualitas dengan total harga 214,5 juta pound sterling (sekitar Rp4,3 triliun). Pemain-pemain baru tersebut adalah Leny Yoro, Manuel Ugarte, Matthijs de Ligt, Noussair Mazraoui, dan Joshua Zirkzee.

Dari kelima pemain ini, Leny Yoro, pemain yang dibeli dari LOSC Lille, jadi pembelian termahal dengan harga 62 juta pound sterling (sekitar Rp1,2 triliun). Sayangnya, Yoro harus menunda debutnya di EPL karena menderita cedera pada pergelangan kaki (angkle injury). Nasib sial itu ia dapat ketika menjalani tur pramusim di Amerika Serikat bersama Manchester United.

Selain aktif membeli pemain baru, Manchester United juga aktif menjual beberapa pemain lama. Sebanyak delapan pemain telah mereka lepas. Namun, hasil penjualan itu hanya menambal setengah dari pengeluaran klub, yaitu di angka 103 juta pound sterling (setara Rp2,1 triliun).

Brighton and Hove Albion cukup banyak merombak susunan pemain pada musim panas 2024. Selain mendatangkan manajer anyar, The Seagulls juga mendatangkan pemain baru. Beberapa nama yang berhasil didatangkan ke ke Falmer Stadium, antara lain Georginio Rutter (yang menjadi pembelian termahal dengan harga 46,7 juta pound sterling), Yankuba Minteh, Mats Wieffer, Brajan Gruda, Ferdi Kadioglu, Matt O'Riley, Ibrahim Osman, Malick Yalcouye, dan Amario Cozier-Duberry. Harga semua rekrutan anyar itu jika ditotalkan bisa mencapai 231,2 juta pound sterling (sekitar Rp4,7 triliun).

Pemain yang keluar pun sangat banyak. Ada sedikitnya 20 pemain, termasuk pemain yang dipinjamkan kepada tim lain. Meski jumlahnya banyak, Brighton hanya meraup pendapatan sebesar 48,2 juta pound sterling (sekitar Rp982 miliar) dari aktivitas ini.

Chelsea jadi tim EPL paling boros pada musim panas 2024. Klub London Barat ini menghabiskan dana sebanyak 238,5 juta pound sterling (Rp4,8 triliun). Dana sebanyak itu, mereka alokasikan untuk sembilan pemain, Pedro Neto, Joao Felix, Kiernan Dewsbury-Hall, Filip Jorgensen, Mike Penders, Aarón Anselmino, Renato Veiga, Caleb Wiley, Marc Guiu. 

Untuk menjaga keseimbangan keuangan, The Blues pun menjual beberapa pemain. Ada sebanyak enam pemain berhasil mereka jual. Dari hasil penjualan tersebut, mereka mengumpulkan 175 juta pound sterling (sekitar Rp3,5 triliun).

Kelima tim EPL di atas sudah mengeluarkan banyak uang pada musim panas 2024. Pertanyaannya, apakah investasi besar ini akan berbanding lurus dengan prestasi di atas lapangan?