5 Transfer Terburuk Manchester United di Era Ed Woodward, Siapa Saja?

Marouane Fellaini menandatangani kontrak dengan Manchester United pada tahun 2013 di bawah kepemimpinan David Moyes. Pelatih asal Skotlandia ini sebenarnya masih ingin mendatangkan dua nama lain saat itu, yakni Toni Kroos dan Gareth Bale. Namun, Woodward menolak usulan tersebut karena kurangnya kepercayaan kepada sang pelatih.

Fellaini sendiri didatangkan dari Everton dengan biaya sebesar 32,5 juta euro atau setara dengan Rp570 miliar. Pada awalnya, ia sempat tampil cukup baik bersama Manchester United. Namun, seiring berjalannya waktu, performa Fellaini semakin menurun.

Ia dianggap sebagai gelandang yang lamban dan tidak bisa diajak bermain cepat dari kaki ke kaki. Secara keseluruhan, pembelian Fellaini adalah awal dari banyaknya perekrutan yang buruk.

Manchester United mendatangkan Bastian Schweinsteiger dari Bayern Munchen pada Juli 2015. Saat itu, Ed Woodward mengklaim bahwa perekrutan Schweinsteiger sebagai salah satu pembelian dengan nama terbesar bagi Manchester United. Namun, pemain asal Jerman itu justru tampil tidak sesuai ekspektasi.

Performa Schweinsteiger di Old Trafford ketika itu cenderung menurun. Ia hanya bertahan bersama Manchester United selama dua musim, sebelum akhirnya dilepas secara gratis ke klub Amerika Serikat, Chicago Fire. Semasa memperkuat Manchester United, Schweinsteiger hanya tampil sebanyak 35 kali.

Transfer Radamel Falcao bisa dibilang sebagai kejutan karena diresmikan pada hari terakhir bursa transfer musim panas 2014. Penyerang asal Kolombia ini saat itu dipinjam selama satu tahun dari AS Monaco. Dengan kehadiran sang pemain, lini depan Manchester United diharapkan semakin tajam dan berbahaya.

Sayangnya, Falcao gagal tampil cemerlang selama waktunya di Old Trafford. Dari 29 pertandingan di semua ajang, ia hanya mampu membukukan 4 gol. Lebih buruknya lagi, Woodward kabarnya meminjam sang pemain dengan harga sebesar 16 juta euro atau setara dengan Rp280 miliar. Itu artinya, satu gol Falcao di Old Trafford dihargai 4 juta euro atau setara Rp70 miliar.

Angel Di Maria bergabung dengan Manchester United dari Real Madrid pada Agustus 2014. Saat itu, Setan Merah harus merogoh kocek sebesar 75 juta euro atau setara dengan Rp1,3 triliun untuk memboyong pemain asal Argentina tersebut. Biaya transfer itu sempat membuat Di Maria sebagai rekrutan termahal sepanjang sejarah Manchester United.

Alih-alih tampil bagus, Di Maria justru kesulitan menemukan performa terbaiknya bersama Setan Merah. Banyak yang menilai ia gagal berkembang karena tidak bisa beradaptasi dengan kultur sepak bola di Inggris.

Dari 32 pertandingan di semua ajang, ia hanya mengoleksi 4 gol. Pada musim panas berikutnya, Di Maria kemudian dijual ke Paris Saint-Germain.

Pemain asal Chile ini bergabung dengan Manchester United pada Januari 2018. Ia saat itu didatangkan sebagai kesepakatan pertukaran yang membuat Henrikh Mkhitaryan bergabung dengan Arsenal. Harapannya, Alexis Sanchez mampu bermain cemerlang dan memberikan dampak besar seperti ketika berseragam Arsenal.

Menariknya, Manchester United langsung memberanikan memberi gaji yang sangat tinggi untuk sang pemain. Sanchez saat itu menerima bayaran sebesar 450 ribu poundsterling atau sekitar Rp8,14 miliar per pekannya.

Sayangnya, sang pemain justru gagal total selama memperkuat Manchester United. Mantan pemain Barcelona itu hanya membukukan 5 gol dalam dua tahun di Old Trafford. Sanchez kemudian dilepas secara gratis ke Inter Milan.

Bermain bersama klub besar seperti Manchester United tentu menjadi impian hampir semua pesepak bola. Akan tetapi, tidak menjamin karier pemain akan baik-baik saja jika sudah bermain dengan Setan Merah. Buktinya, kelima pemain itu justru mengalami penurunan performa.