Jakarta, IDN Times - Piala Dunia biasanya kerap melahirkan bintang muda. Turnamen empat tahunan paling bergengsi di dunia itu umumnya menjadi momen pembuktian bagi para wonderkid buat unjuk gigi.
Edisi 2022 diprediksi menjadi media buat sejumlah wonderkid membuktikan kapasitasnya. IDN Times merangkum siapa saja wonderkid yang bisa meledak di Piala Dunia 2022 nanti. Berikut daftarnya, seperti dikutip berbagai sumber.
Si anak ajaib dari Spanyol, Pedri, berpeluang tampil untuk pertama kalinya di Piala Dunia pada edisi 2022. Tak heran, karena meski baru 19 tahun, Pedri sudah menjadi andalan La Furia Roja di lini tengah.
Peraih The Golden Boy Award 2021 tersebut selalu mampu memukau para penggemar lewat aksi magisnya. Pedri bahkan disejajarkan dengan Andres Iniesta, akibat ketenangan, kualitas, dan kreativitas tak terbatas yang dimilikinya.
Jude Bellingham benar-benar menjadi sorotan di sepanjang musim 2022/23. Selepas cabutnya Erling Braut Haaland ke Manchester City, Borussia Dortmund benar-benar bergantung kepada Bellingham.
Berstatus sebagai gelandang, Bellingham kerap memberikan ancaman kepada lawan, berkontribusi besar buat Dortmund dengan gol dan assistnya. Maka, tak heran jika banyak klub raksasa yang berminat kepadanya.
"Ketenangan, kedewasaan, hingga jiwa kepemimpinannya, tak menunjukkan dia pemain yang masih belia," puji manajer ManCity, Pep Guardiola, dilansir Tribal Football.
Timnas Inggris juga bisa memakai jasanya di Piala Dunia 2022. Manajer Inggris, Gareth Southgate, tak ragu buat memanggilnya ke Timnas Inggris dan memasukkan namanya ke dalam skuad sementara untuk bertarung di Qatar nanti.
Jamal Musiala mungkin akan menjadi senjata rahasia buat Jerman. Kemampuannya dalam membaca dan mengembangkan permainan dari lini tengah, tentunya akan membuat Jerman semakin berbahaya.
Fleksibilitasnya dalam mengubah kecepatan permainan, juga berada dalam level tinggi. Bisa dibilang, Musiala adalah Thomas Mueller versi yang lebih cepat dan taktis.
Kemampuan Musiala diakui pula oleh pelatih Bayern, Hansi Flick. Kelebihan Musiala, menurut Flick, bisa melengkapi kepingan puzzle milik Die Roten.
"Atributnya yang lengkap membuat kami lebih kuat," kata Flick.
Alasan utama Real Madrid merekrut Eduardo Camavinga, adalah talentanya yang luar biasa. Madrid sudah mencium, Camavinga bisa menjadi pemain besar dan menggantikan peran Luka Modric atau Toni Kroos di lini tengah.
Pemuda 19 tahun tersebut memang belum tampil secara reguler. Namun, ketika diberikan tanggung jawab main, Camavinga selalu mampu menjawab tantangan pelatih Carlo Ancelotti.
Dengan absennya Paul Pogba akibat cedera, Prancis bisa saja menggunakan jasanya lebih sering di Piala Dunia 2022 nanti. Menarik buat dinantikan, magis dari pemain muda yang satu ini.
Pada awal kedatangannya ke Real Madrid, Vinicius Junior sempat dianggap sebagai wonderkid gagal. Namun, dalam tiga musim terakhir, kemampuannya berkembang pesat. Perlahan, Vinicius menjelma menjadi andalan baru Real Madrid.
Kemampuan Vinicius berkembang, tepat setelah Real Madrid kehilangan Cristiano Ronaldo. Dia jadi lebih bebas berkreasi, mengembangkan diri, karena tak ada embel-embel sebagai pelapis CR7.
Bahkan, dalam dua musim terakhir, Vinicius menjadi nyawa bagi Real Madrid, termasuk berperan besar mempersembahkan trofi Liga Champions di musim lalu dengan golnya ke gawang Liverpool.
Dengan sederet prestasinya, maklum saja jika Vinicius jadi andalan pula di Brasil. Dia diharapkan bisa menjadi sensasi baru bagi Tim Samba, seperti yang sudah dilakukan para pendahulunya.